Kertas Bekas untuk Kemasan Gorengan Berisiko Tercemar Zat Berbahaya

Ulasan Khusus: Gorengan

Kertas Bekas untuk Kemasan Gorengan Berisiko Tercemar Zat Berbahaya

- detikFood
Selasa, 28 Mei 2013 18:48 WIB
Foto: Thinkstock
Jakarta - Untuk alasan kepraktisan, banyak pedagang gorengan memilih kertas bekas sebagai pembungkus. Seperti kertas fotokopi, koran, atau kertas ujian. Walaupun banyak dianggap remeh, pembungkus ini juga kurang aman untuk kesehatan.

Setelah gorengan jadi, para pedagang banyak menempatkan gorengan diatas saringan terlebih dahulu. Saat seseorang membeli mereka baru memindahkan pilihan gorengan dalam bungkusan yang terbuat dari kertas bekas fotokopi atau koran. Namun, langkah pendaur ulangan ini nyatanya tidak baik bagi tubuh kita. Tinta yang digunakan untuk mencetak pada merupakan zat berbahaya yang tidak layak dikonsumsi.

"Dalam kertas bekas fotokopi dan koran mengandung karbon, merkuri, dan logam berat yang tidak baik jika diserap tubuh," tutur Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS selaku Ketua Umum PERGIZI PANGAN kepada DetikFood (28/05/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengemasan bahan pangan memang harus dilakukan secara hati-hati. Kandungan dalam tinta dalam kemasan kertas bekas memungkinkan terjadinya perpindahan kandungan logam berat (terutama Pb) dari tinta pada koran ke makanan. Selain itu, kertas yang tidak higienis tersebut juga bisa memicu diare hingga penyakit lainnya.

Jika berbicara tentang penirisan gorengan yang jauh lebih sehat, Hardiansyah jauh lebih menyarankan untuk menggunakan saringan minyak yang berfungsi untuk meneteskan minyak berlebih dari bahan makanan yang digoreng. Setelah itu, bisa ditiriskan di atas tisue atau kertas polos karena jauh lebih aman.


(dyh/odi)

Hide Ads