Kuliner khas Semarang identik dengan lunpia. Salah satu penjual lunpia legendaris adalah Lunpia Mataram Semarang yang berdiri sejak 1984.
Menyambangi Semarang rasanya belum lengkap tanpa mencicipi lunpia. Kudapan gurih ini merupakan kuliner peranakan yang mendapat pengaruh dari budaya Tionghoa.
Lunpia konon pertama kali dibuat oleh orang keturunan Tionghoa yang menikah dengan orang lokal di Semarang. Sampai akhirnya kini lunpia sangat identik sebagai makanan khas Semarang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lunpia Semarang terdiri dari dua versi yaitu basah dan goreng. Untuk membuatnya, kulit lunpia diberi isian rebung yang merupakan isian utamanya. Lalu dipadukan bahan lain seperti udang, suwiran ayam kampung, hingga telur.
![]() |
Lunpia Semarang umumnya dikemas dalam besek (kotak dari anyaman bambu). Lunpia akan disiapkan fresh sesaat ada yang memesan. Pendampingnya berupa acar, saus kental yang manis, dan lokio.
Ada beberapa penjual lunpia Semarang yang terkenal dan tergolong legendaris. Misalnya Lunpia Gang Lombok dan Lunpia Mbak Lien.
Baca Juga: Sudah 100 Tahun Lumpia Gang Lombok Jadi Ikon Kuliner Semarang
Selain itu, ada Lunpia Mataram Semarang yang tidak punya cabang. Lokasinya ada di Jalan MT Haryono No 533 A.
![]() |
Kini usaha lunpia ini sudah dijalankan generasi keempat dari pencipta lunpia di Semarang. Harga lunpia di sini dibanderol Rp15 ribu per buah.
Kepada detikfood (5/4), seorang peracik Lunpia Mataram Semarang yaitu Pak Marto menjelaskan kalau dulunya gerai lunpia ini berada di seberang lokasi yang sekarang. "Jualan lokasinya dulu berpindah-pindah," katanya.
Pak Marto mengatakan kalau lunpia racikannya tak beda dengan lunpia Semarang lain, namun mungkin bumbunya yang beda. "Isian lunpia di sini pakai rebung, udang, dan telur. Semua bumbu ditumis dulu sebelum dijadikan isian lunpia," katanya sambil sibuk menyiapkan lunpia pesanan pengunjung.
![]() |
Lunpia Mataram Semarang memakai kulit lunpia yang sebagian beli dari pihak luar dan sebagian lagi dibuat sendiri. "Soalnya kalau bikin semua (kulit lunpia) sendiri, nggak kepegang," katanya.
detikfood membuktikan langsung kelezatan lunpia goreng di sini. Kulit lunpianya yang garing dan renyah mengapit isian rebung, udang, dan telur yang nikmat.
Rebungnya tidak berbau ataupun terasa amis. Teksturnya juga masih renyah. Paling enak menikmatinya hangat-hangat sambil menggigit cabai rawit dan lokio.
Setiap hari, saat ramai Lunpia Mataram Semarang bisa menjual 1.000 buah lunpia. "Tapi kalau biasa, bisa 500 atau kurang. Nggak mesti." kata Pak Marto.
![]() |
Lunpia Mataram Semarang cocok dijadikan oleh-oleh karena daya tahannya cukup lama, terutama untuk yang goreng. "Lunpia goreng tahan 20 jam di luar kulkas. Kalau yang basah bisa 8 jam, setelah itu harus masuk kulkas," jelas Pak Marto.
Setiap hari ia sudah sibuk meracik lunpia dari pagi di dapur rumahnya, lalu lanjut di gerai. Kalau ada pesanan, Pak Marto sudah masak sejak pukul 5 pagi.
Lunpia Mataram Semarang tak memiliki cabang. Gerai satu-satunya ada di Jalan MT Haryono ini. Waktu bukanya mulai pukul 9 pagi sampai 4 sore di hari biasa.
Baca Juga: Resep Lumpia Semarang yang Padat dan Renyah
(adr/odi)