Betawi memiliki aneka kuliner khas yang biasa disajikan untuk takjil berbuka puasa dan hidangan lebaran. Sayangnya, beberapa makanan itu mulai sulit didapat.
Penting untuk kita melestarikan kuliner tradisional. Sebab jika tidak, akan hilang begitu saja mengikuti perkembangan kuliner yang terus memunculkan tren-tren baru.
Seperti pada kuliner tradisional dari tanah Betawi yang beberapa di antaranya tidak sepopuler dulu. Padahal dulunya, kuliner tersebut sering dijadikan hidangan untuk berbuka puasa dan lebaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal tersebut diungkap oleh Maharani dan Cucu Sulaicha dari Dewan Pakar Persatuan Wanita Betawi lewat sebuah webinar bertajuk 'Kelir Betawi' yang diadakan oleh Aksara Pangan bersama dengan Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada, dan Lembaga Kebudayaan Betawi (28/04).
Berikut 5 kuliner Betawi yang kini muali sulit didapat:
1. Bubur Jali
![]() |
Bubur jali khas Betawi ini biasa disuguhkan sebagai takjil buka puasa. Tanaman jali juga dikenal dengan sebutan barley dalam bahasa Inggris. Jali sendiri merupakan tanaman sejenis padi-padian (sereal).
Tanaman ini merupakan asli dari Asia Tenggara, kemudian menyebar dan dikembangkan di darat China Utara dan India. Bubur kali dimasak menggunakan santan yang dimasak secara terpisah.
Jali-jali lebih dulu dicuci, lalu direbus sampai teksturnya menjadi empuk. Baru kemudian dicampur dengan gula aren dan garam. Gula aren yang digunakan harus diencerkan terlebih dahulu.
2. Setup Tape
![]() |
Setup tape ini menjadi salah satu kuliner khas Betawi yang mendapat pengaruh dari Belanda. Kata 'setup' diambil dari bahasa Belanda 'stoof' yang artinya memasak dengan menggunakan cairan.
Maharani, Dewan Pakar Persatuan Wanita Betawi menjelaskan bahwa untuk membuat setup tape harus menggunakan api kecil, air sedikit dan tidak terlalu lama.
Bahan-bahan yang digunakan adalah tape, kelapa santan, daun pandan, daun jeruk, kayu manis, jahe, cengkeh, gula pasir dan garam. Selai tape, bahan utamanya juga bisa diganti menjadi talas atau singkong.
Baca Juga : Viral Soto Betawi Dijual Rp 160 Ribu di Jepang, Ini Kata Pihak Resto
3. Bubur Ase
![]() |
Bubur ase merupakan kuliner khas Betawi yang sudah hampir langka. Dulu, hidangan yang satu ini sering disajikan untuk menu buka puasa. Bubur ini diberi topping berupa asinan, tauge dan mentimun.
Lebih lanjut, hidangan ini dinamakan bubur ase karena kuliner Betawi ini disiram menggunakan kuah ase atau kuah semur yang teksturnya encer. Kuahnya tidak menggunakan kecap terlalu banyak dan rasanya sedikit asam seperti sayur asem.
Bubur ase akan semakin lezat saat disantap pakai kerupuk merah. Kuah ase sama seperti semur, hanya saja tidak menggunakan kayu manis dan rempah yang terlalu banyak.
4. Sayur Besan
![]() |
Sesuai dengan namanya, sayur besan merupakan kuliner khas Betawi yang dihidangkan untuk menjamu dan menghormati tamu besan. Biasanya disuguhkan oleh pengantin perempuan untuk keluarga suaminya.
Menurut Cucu Sulaicha, Dewa Pakar Persatuan Wanita Betawi, sayur besan ini masih disajikan di daerah Jakarta Selatan, Ciputat bahkan hingga ke Parung, Bogor.
Bahan-bahan yang digunakan adalah terubuk, daun salam, tomat, jagung muda, kol, kemban kol, cabai merah, terasi dan ebi. Jika dilihat dari racikannya, sayur besar sama seperti sayur lodeh.
Sayur besan umumnya disajikan dengan telur gulung dadar, terubuk telur sambal, ikan jaer dan lalapan. Hidangan ini disajikan sebelum atau sesudah lebaran, karena biasanya orang-orang banyak yang melangsungkan pernikahan di waktu-waktu tersebut.
5. Sayur Sambel Godog
![]() |
Satu lagu kuliner Betawi yang kurang populer di zaman sekarang, yaitu sayur sambel godog. Bahan-bahan yang digunakan terdiri dari ketupat, kacang panjang, pete, daging tetelan, tempe, dan pepaya paret.
Biasanya sayur ini juga disajikan dengan menu pendamping berupa semur Betawi, ayam goreng, sambal goreng ati kentang dan bubuk kelapa gongseng.
Baca Juga : Lezatnya Soto Cawang, Soto Betawi Legendaris di Area Parkir