Suasana meriah ngabuburit sambil mencari makanan enak untuk buka puasa juga ada di India. Hal ini terungkap dari unggahan YouTube dua mahasiswa Indonesia di sana.
Adalah Baitul Ilmi dan Khilda Zhefa, dua mahasiswa Indonesia yang kini tinggal di India. Mereka aktif mengunggah video ke channel YouTube 'zhefailmi channel.' Keduanya menunjukkan seperti apa suasana ramadan di India, termasuk ketika menunggu waktu buka puasa (ngabuburit) di kota Aligarh yang bisa dicapai 4 jam dari New Delhi.
Salah satu videonya memperlihatkan aktivitas mereka berburu takjil (16/4). Dikutip detikfood atas seizin mereka, terlihat Zhefa dan Ilmi menyambangi sebuah sudut kota di India.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini sore pas puasa rame banget. Satu jam lagi menuju buka puasa," kata mereka. Terlihat jalanan di India ini padat dengan penjual makanan, orang, hingga kendaraan yang lalu lalang.
![]() |
Terdengar pula suara riuh klakson kendaraan yang seolah saling bersahutan. "Kita cari gorengan sama buah dulu," zhefailmi.
Pertama, mereka mengincar melon India yang tampilannya mirip labu, namun wangi dan rasanya persis melon di Indonesia. Harganya 50 rupee (Rp9.700) per kilo gram.
Selanjutnya mereka cari semangka karena ingin buat es buah sendiri. Satu kilo gramnya 25 rupee atau sekitar Rp5 ribu. "Pokoknya buah di sini banyak banget. Jadi nggak sulit cari buah," kata zhefailmi.
![]() |
Buka puasa terasa kurang lengkap tanpa gorengan. Mereka lantas menyusuri jalanan untuk cari gorengan khas India.
Baca Juga: Wanita Muslim Curhat Nyaris Buka Puasa pakai Ramen Daging Babi
Dalam nampan besar, tersedia banyak gorengan yang ditawarkan. Ada gorengan bawang, cabai, kentang, samosa, dan banyak lainnya.
Dengan tangan telanjang, penjual memasukkan satu per satu gorengan ke dalam kantong kertas. Pelengkapnya dua varian saus. "Saus hijau sama saus merah yang pedas manis. Ini enak kali," kata zhefailmi.
![]() |
Di sebelah penjual gorengan ada penjual manisan khas India yang digoreng, jalebi. Kudapan ini terbuat dari adonan tepung terigu, maizena, gula pasir dan beberapa bahan lainnya.
Perjalanan zhefailmi berlanjut mencari es batu dan susu untuk membuat es buah. "Es batu di sini begini, balok-balok begini. Dibuka aja (jualannya)," jelas mereka. Es batu bisa dibeli dengan harga berapapun, bahkan senilai seribu rupiah.
![]() |
Akhirnya mereka mendapatkan susu di sebuah toko kelontong. Susunya dikemas dalam plastik persegi, mirip susu bantal. "Kita ambil tiga susu full cream," kata zhefailmi.
Harga tiga susu ini 84 rupee atau sekitar Rp16.300. "Susu kita udah dapet. Sekarang kita sudah mau pulang. Kita sudah dapat semua. Gorengan, semangka, susu, es batu, melon dan susu," tutup zhefailmi.
Baca Juga: Meriah! Kimbab Family Masak 7 Takjil untuk Buka Puasa di Korea
(adr/odi)