Peternakan untuk memproduksi susu dapat menyebabkan emisi yang merusak lingkungan. Karenanya sebuah lab bereksperimen membuat susu dari sel hewan untuk atasi masalah tersebut.
Emisi menjadi permasalahan yang tak kunjung henti. Emisi atau gas buang menjadi salah satu faktor yang cukup mempengaruhi polusi dan kerusakan lingkungan.
Tak hanya dari kendaraan, emisi ini ternyata juga dihasilkan dari kegiatan produksi makanan. Saat ini para peneliti tengah mengatasi permasalahan emisi yang ditimbulkan akibat produksi makanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah laboratorium bahkan dikatakan tengah mengupayakan produksi susu dengan cara menumbuhkan sel-sel hewan. Menggunakan sel-sel hewan mamalia, laboratorium ini berharap bisa bantu mengurangi emisi produksi bahan makanan.
Baca juga: Daging Manusia hingga Bebek, Ini 5 Daging Tiruan Buatan Laboratorium
![]() |
Dilansir melalui BBC UK, produksi dan pengolahan susu dari peternakan disebut dapat menyumbang 37% emisi metana yang merusak lingkungan. Untuk mengatasi emisi tersebut, sebuah laboratorium di Singapura berusaha mengembangkan produk susu dengan menumbuhkan sel-sel hewan seperti sapi, kambing, domba dan unta.
Tanpa disadari, industri pengolahan susu memiliki andil dalam peningkatan emisi. Hanya pada sebuah peternakan sapi saja sudah dapat berkontribusi 4% emisi gas rumah kaca atau setara dengan dua miliar ton karbondioksida setiap tahun.
Kebutuhan akan konsumsi susu dalam jumlah besar dan terus menerus ini dikatakan mampu menghabiskan sumber daya seperti tanah dan air. Produksi susu juga dapat menghasilkan gas metana yang 25 kali lebih efektif merusak lapisan ozon.
Para ahli kemudian memikirkan cara terbaik untuk menemukan jalan keluar antara kebutuhan produk olahan susu dengan mengatasi emisi yang merusak. Akhirnya, sebuah laboratorium mencoba untuk memproduksi olahan susu dengan cara menumbuhkan sel-sel hewan tanpa harus membuka lahan besar untuk peternakan sapi.
![]() |
Produksi olahan susu yang dilakukan di laboratorium ini menggunakan bioreaktor raksasa untuk menghasilkan susu dari sel-sel hewan. Sel-sel ini akan menempel pada sebuah sedotan kecil, kemudian cairan susu akan dikeluarkan melalui ujung sedotan lainnya.
Perusahaan produsen susu buatan ini juga berencana untuk menempatkan bioreaktor ini di berbagai belahan dunia lainnya untuk mengatasi krisis dan kebutuhan produksi susu. Mereka juga mengatakan bahwa produksi susu laboratorium ini juga akan segera dimulai dalam waktu dekat.
Tak hanya susu, bahkan laboratorium tersebut juga sedang melakukan pengamatan lainnya untuk menghasilkan makanan lainnya tanpa menambahkan emisi yang merusak. Sejauh ini, produksi susu telah berhasil dengan menggunakan sel-sel yang berasal dari hewan mamalia seperti sapi, kambing, domba dan unta.
Atas kesuksesan tersebut, laboratorium produsen susu buatan ini melihat kemungkinan yang sangat besar terhadap keberhasilan untuk produksi lebih banyak lagi susu. Bahkan, saat ini telah dimulai juga produksi pembuatan keju dan mentega dari susu yang dihasilkan melalui pertumbuhan sel-sel hewan ini.
Baca juga: Ilmuwan Ini Ingin Buat Tiruan Daging Manusia di Laboratorium untuk Dikonsumsi
(dfl/adr)