Espresso dan Kopi Tubruk, Mana yang Lebih Tinggi Kafein dan Kalori?

Espresso dan Kopi Tubruk, Mana yang Lebih Tinggi Kafein dan Kalori?

Diah Afrilian - detikFood
Selasa, 20 Apr 2021 06:00 WIB
Espresso dan Kopi Tubruk, Mana yang Lebih Tinggi Kafein dan Kalori?
Foto: istock
Jakarta -

Kopi bisa diseduh dengan beberapa teknik, termasuk espresso dan kopi tubruk yang populer di dunia. Lalu apa yang membedakan keduanya? Mana yang lebih tinggi kafein dan kalori?

Secangkir kecil espresso sering dianggap sebagai kopi yang sebenarnya. Rasanya yang kuat dan cenderung pahit membuat espresso menjadi kopi yang banyak digunakan sebagai dasar olahan kopi lainnya.

Tetapi ada juga metode penyeduhan lainnya yang sering ditemukan. Salah satunya kopi tubruk. Metode ini merupakan metode penyeduhan yang banyak dilakukan di rumah-rumah secara sederhana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keduanya memang sama-sama kopi, memiliki rasa pahit yang sama juga kekuatan karakteristik rasa yang sama. Tetapi manakah yang lebih sehat dan aman untuk dikonsumsi antara keduanya?

Dilansir melalui Reader's Digest (23/3), espresso dan kopi tubruk ternyata memiliki perbedaan yang cukup signifikan antara keduanya. Mulai dari cara penyeduhan, kandungan nutrisi, kafein hingga antioksidannya.

ADVERTISEMENT
Espresso dan Kopi Tubruk, Mana yang Lebih Tinggi Kafein dan Kalori?Espresso dan Kopi Tubruk, Mana yang Lebih Tinggi Kafein dan Kalori? Foto: istock

Cara Penyeduhan

Espresso dan kopi tubruk diseduh dengan cara yang sangat jauh berbeda. Hasil dari penyeduhan keduanya pun juga cukup jauh berbeda.

Penyeduhan espresso membutuhkan mesin espresso khusus untuk menghasilkan ekstraksi kopi yang kental. Biasanya, bubuk kopi akan dipadatkan pada penyaringnya terlebih dahulu sebelum diseduh dengan kucuran air panas yang menyeduh kopi melalui sela-sela kecil antara bubuk-bubuk kopi.

Sedangkan, kopi tubruk cenderung akan lebih cair. Cara menyeduh kopi tubruk juga cukup mudah dan sederhana tanpa bantuan alat apapun.

Kopi bisa langsung diletakkan pada cangkir kemudian dituangkan air bersuhu panas. Tunggu beberapa waktu hingga serbuk kopi turun dan mengendap kemudian kopi bisa langsung dinikmati.

Baca juga: Netizen Bikin Panduan Mudah Racikan Cappuccino, Latte, hingga Americano

Kandungan Kafeinnya

Espresso dan Kopi Tubruk, Mana yang Lebih Tinggi Kafein dan Kalori?Espresso dan Kopi Tubruk, Mana yang Lebih Tinggi Kafein dan Kalori? Foto: istock

"Espresso memiliki konsentrasi kafein yang tinggi. Beberapa teguk espresso dapat memberikan dorongan energi secara instan," kata DeFazio selaku ahli gizi.

Secara umum, 1 cangkir atau 1 shot espresso akan mengandung kafein sebanyak 40-75 miligram. Takaran ini setara dengan 25 - 30 ml espresso yang disajikan dalam sebuah cangkir berukuran kecil.

Sedangkan, pada kopi tubruk konsentrasi kafeinnya lebih rendah mengingat kopi tubruk juga tidak memiliki kekentalan yang sama dengan espresso. Secangkir kopi tubruk berukuran 236 mililiter hanya mengandung 85 - 185 miligram kafein.

Kalori Antara Espresso dan Kopi Tubruk

Espresso dan Kopi Tubruk, Mana yang Lebih Tinggi Kafein dan Kalori?Espresso dan Kopi Tubruk, Mana yang Lebih Tinggi Kafein dan Kalori? Foto: istock

Meskipun segelas kopi hanya terbuat dari bubuk biji kopi dan air panas, ini tidak berarti bahwa kopi benar-benar bebas dari kalori. Antara espresso dan kopi tubruk yang murni tanpa bahan tambahan sekalipun masih mengandung kalori.

Secangkir kopi tubruk berukuran 236 mililiter bahkan dikatakan mengandung kalori sebanyak 2,4 kkal. Kandungan membuat kopi tubruk tidak bisa dikatakan sebagai kopi bebas kalori, walaupun kalorinya hanya sedikit.

Kemudian, pada 60 mililiter espresso bahkan dikatakan mengandung kalori yang jumlahnya lebih tinggi lagi. Espresso yang memiliki ukuran lebih kecil justru memiliki kalori lebih besar yaitu sekitar 5,4 kkal. Hal ini disebabkan juga oleh konsentrasi espresso yang lebih kental.

Kandungan Antioksidan Antara Keduanya

Espresso dan Kopi Tubruk, Mana yang Lebih Tinggi Kafein dan Kalori?Espresso dan Kopi Tubruk, Mana yang Lebih Tinggi Kafein dan Kalori? Foto: istock

Kopi secara umum mengandung antioksidan seperti flavanol dan polifenol yang dapat menurunkan stres oksidatif dengan cara mengeliminasi radikal bebas yang sifatnya merusak. Secara spesifik, kandungan ini terdiri dari asam klorogenat, asam fenolik, asam kafeat dan asam n-komarik sebagai kunci antioksidan pada kopi.

"Beberapa faktor memengaruhi kandungan dari minuman kopi itu sendiri, termasuk metode penyeduhan dan jenis biji kopi," kata Meyers selaku direktur International Food Information Council Foundation.

Espresso mungkin bisa dikatakan memiliki kandungan antioksidan yang lebih baik dibandingkan kopi yang diseduh dengan penyaring kertas maupun kopi tubruk. Tetapi kandungan antara espresso dan kopi tubruk sebenarnya tidak begitu jauh berbeda.

Antioksidan yang ada pada kopi cenderung lebih dipengaruhi oleh biji kopi itu sendiri. Mulai dari penanamannya, lingkungan tempat pohon kopi ditanam, durasi pemanggangan hingga lama penyimpanan kopi setelah dipanen.

Baca juga: Rutin Minum Espresso Bikin Panjang Umur, Ini Kata Peneliti

Halaman 2 dari 2
(dfl/adr)

Hide Ads