Mitos tentang telur sangat banyak dan masih populer hingga sekarang. Seperti 8 mitos telur ini, sebaiknya jangan percaya sebelum cek faktanya.
Telur merupakan bahan makanan yang berasal dari ayam dan menjadi sumber asupan protein yang baik. Telur juga menjadi makanan padat nutrisi yang murah dan terjangkau bagi berbagai lapisan masyarakat.
Sayangnya beberapa fakta tentang telur yang tersebar di masyarakat merupakan fakta yang keliru. Banyak sekali salah pengertian baik tentang konsumsi, keamanan hingga nilai nutrisi sebuah telur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para ahli gizi bahkan sudah jelas-jelas mengatakan hal tersebut adalah kepercayaan yang keliru. Tetapi sekali suatu pemahaman yang diyakini oleh masyarakat akan sangat sulit untuk menghapuskan.
Berikut ini 8 mitos populer tentang telur yang keliru namun banyak dipercaya menurut MSN Lifestyle (1/4) :
![]() |
1. Telur Mentah Lebih Tinggi Protein
Pada banyak film fiksi konsumsi telur mentah selalu dikaitkan dengan aktor yang menjadi kuat dan kekar. Nyatanya, mengonsumsi telur mentah sangat berisiko dan menjadi cara yang salah untuk mendapatkan protein dari telur.
Konsumsi telur mentah akan meningkatkan risiko infeksi akibat adanya bakteri salmonella yang masuk ke tubuh melalui telur mentah. Kemudian, telur mentah juga tidak lebih banyak kandungan proteinnya dan tubuh akan lebih mudah meyerap protein dari telur matang daripada telur mentah.
2. Telur Harus Disimpan Dalam Kulkas
Mitos sebenarnya bergantung pada daerah dan cara menangani telur. Di beberapa negara, telur ditangani dengan cara dicuci bersih. Sedangkan di beberapa negara lainnya telur dianggap tidak perlu dicuci.
Telur yang sudah dicuci memang butuh untuk selalu disimpan di dalam kulkas karena beberapa enzim dan kutikula pada kulit telur sudah hilang sehingga bakteri akan mudah masuk. Sedangkan telur yang belum dicuci justru akan lebih tahan lama bahkan jika tidak disimpan di dalam kulkas sekalipun.
Baca juga: Bikin Salah Kaprah, 13 Mitos Tentang Telur Ini Masih Banyak Dipercaya Orang
3. Telur Warna Cokelat Lebih Bernutrisi
![]() |
Ini merupakan mitos yang benar-benar keliru. Banyak konsumen telur yang akan memilih telur dengan cangkang yang berwarna cokelat lebih gelap dan enggan memilih telur yang berwarna lebih muda.
Banyak yang mempercayai bahawa telur dengan cangkang yang lebih cokelat memiliki nutrisi yang lebih banyak dan rasa yang lebih lezat. Faktanya, warna cangkang telur sama sekali tidak mempengaruhi nutrisi dan rasa telur.
4. Sangat Berbahaya Menelan Sedikit Kulit Telur
Banyak orang yang panik jika tidak sengaja ada cangkang telur yang ikut tertelan walaupun hanya dalam ukuran yang sangat kecil. Cangkang telur memang dikatakan sangat berbahaya.
Tetapi menurut Healthline, konsumsi cangkang telur hanya berbahaya jika tertelan dalam ukuran besar yang bisa melukai kerongkongan dan esofagus. Padahal, cangkang telur yang sangat kecil jika tidak sengaja tertelan hanya akan memberikan rasa yang kurang nyaman saja.
5. Titik Darah pada Telur Tandanya Telur Masih Aktif
![]() |
Seringkali ketika memecahkan telur dan menuangkannya pada wadah akan menemukan setitik darah di dalam telur. In bukan berarti telur masih aktif atau mungkin suatu saat akan menetas menjadi anak ayam.
Titik merah yang seperti darah ini hanya tanda bahwa adalah pembuluh darah yang pecah saat telur masih berada di dalam kantong telur induk ayam. Bahkan, tanda merah ini juga bisa menjadi tanda bahwa induk telur mengalami kekurangan vitamin A.
6. Telur Kedaluwarsa Tidak Aman Dikonsumsi
Di toko atau supermarket, telur yang dijual dalam kemasan kardus biasanya diberi cap tanggal penjualan telur tersebut. Tetapi banyak orang yang menganggap tanggal in merupakan tanggal kedaluwarsa telur.
Faktanya, jika telur tersebut selalu disimpan dalam lemari pendingin di supermarket telur tersebut akan tetap layak konsumsi. Bahkan telur ini dikatakan masih layak konsumsi hingga 5 minggu setelah tanggal penjualan tersebut.
7. Benang Putih yang Ada Di Telur Harus Dibuang
![]() |
Selain titik darah, beberapa orang juga akan menemukan seperti benang yang menggumpal pada bagian putih telur. Banyak yang mempercayai bahwa benang tersebut harus dibuang sebelum dimasak.
Faktanya membuang benang putih ini bukan sesuatu yang diharuskan. Benang putih tersebut hanya berfungsi untuk tetap menjaga kuning telur secara konstan berada di bagian tengah.
8. Telur Kecil dari Ayam Kecil, Telur Besar dari Ayam Besar
Ukuran telur seringkali dikaitkan dengan ukuran induk ayam yang memproduksinya. Telur berukuran kecil seringkali dikatakan berasal dari induk ayam yang berukuran kecil. Sedangkan telur yang berukuran besar seringkali dianggap berasal dari induk ayam yang berukuran besar.
Faktanya ukuran induk ayam tidak sama sekali mempengaruhi ukuran telur. Ukuran telur hanya dipengaruhi oleh usia induk ayam saat bertelur dan makanan yang diberikan. Faktor lainnya juga dipengaruhi oleh berat induk, lingkungan peternakan dan perkembang biakkan.
Baca juga: Populer Sebagai Menu Sarapan, 5 Mitos Soal Telur Ini Masih Dipercaya
Simak Video "3 Provinsi dengan Konsumsi Harian Telur-Susu Tertinggi dan Terendah"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/odi)