Tak semua makanan atau bahan makanan memiliki masa simpan yang lama. Sepuluh makanan ini, misalnya, mudah rusak atau cepat basi saat sudah dibuka.
Mengetahui daya simpan bahan makanan adalah hal penting yang perlu dipahami konsumen. Simak beberapa bahan makanan yang mudah rusak berikut ini agar kamu tak keliru lagi menyimpannya.
Saat membeli bahan makanan di supermarket, mengetahui daya simpan bahan makanan menjadi hal yang harus dipahami dengan benar. Hal ini akan membantu untuk mengetahui kapan makanan tersebut akan rusak dan seperti apa cara menyimpan yang seharusnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika konsumen tidak mengerti tentang daya simpan makanan ini akan sangat berbahaya karena beberapa makanan butuh perlakuan khusus untuk disimpan. Kesalahan menyimpan makanan atau ketidaktahuan tentang daya simpan bahan makanan bisa saja menyebabkan keracunan yang membahayakan kesehatan.
Ahli keamanan pangan, Natalie Seymour dan Donald Schaffner, Ph.D. selaku profesor mikrobiologi makanan di Rutgers University juga merekomendasikan untuk memahami dengan baik cara menyimpan makanan untuk mencegah limbah makanan kian menumpuk.
Selain itu, penting juga untuk mengetahui ciri-ciri makanan yang sudah mulai rusak atau membusuk guna mencegah makanan yang tidak layak termakan.
Berikut ini ada 10 bahan makanan yang mudah rusak dan harus diperhatikan penyimpanannya menurut Food and Wine (19/3) :
1. Kopi atau Teh
![]() |
Teh atau kopi yag telah diseduh harus langsung segera disimpan ke dalam kulkas jika tidak ingin langsung diminum. Pasalnya dua minuman ini rentan menurun kualitasnya saat sudah jadi minuman.
"Kandungan pH yang ada pada teh atau kopi yang sudah diseduh pada suhu ruang tidak memiliki keasaman yang cukup untuk mencegah bakteri atau kuman untuk tumbuh," kata Seymour.
2. Tepung
Tepung, terutama yang terbuat dari gandum dan biji-bijian, akan mudah rusak jika penyimpanannya salah. Gandum dan biji-bijian secara alami mengandung minyak yang bahkan mungkin masih bisa keluar ketika mereka sudah menjadi tepung.
Ketika tepung sudah mulai lembab, tepung akan menjadi sangat mudah untuk menjadi tempat pertumbuhan dan perkembangan kuman dan bakteri yang berbahaya. Tepung kemungkinan akan bertahan sekitar 6 bulan, ketika sudah melewati waktu tersebut sebaiknya jangan digunakan lagi.
3. Saus Tomat
Sebagian besar kondimen atau pelengkap cenderung dapat bertahan lebih lama. Jika disimpan pada kulkas bahkan dapat bertahan mulai dari 6 hingga 12 bulan, termasuk saus tomat.
Saus tomat masih bisa tahan disimpan dalam kulkas bahkan setelah melewati tanggal kedaluwarsa. Hanya saja, rasanya mungkin sudah berubah dan menurun dari ketika masih segar.
4. Daging
![]() |
Selain memperhatikan tanggal kedaluwarsa dan 'baik digunakan sebelum', tanggal membuka kemasan juga wajib diperhatikan. Beberapa bahan makanan justru akan lebih terpengaruh kualitasnya pada tanggal setelah kemasannya dibuka.
Misalnya pada daging dan olahan daging sebenarnya hanya dapat bertahan selama 7 hari setelah kemasannya dibuka. Lebih dari waktu tersebut bakteri Listeria monocytogenes akan sangat subur untuk berkembang di dalamnya.
Baca Juga: Stop! Ini 5 Kesalahan Menyimpan Makanan yang Sering Dilakukan
5. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan sangat sensitif terhadap oksigen dan udara. Kacang yang masih tertutup rapat dan disimpan di dapur mungkin akan mampu bertahan hingga 6 bulan setelah tanggal kedaluwarsa yang tercetak di kemasannya. Kacang beku bahkan mampu bertahan hingga 2 tahun.
Tetapi ketika sudah dibuka, kacang tidak cukup tahan untuk disimpan dalam jangka waktu yang lama. Hal ini disebabkan oleh oksidasi yang dialami kacang akan dengan cepat mengubah rasanya.
![]() |
Serupa dengan kacang, selai kacang yang tinggi lemak ini akan mudah rusak ketika sudah dibuka. Kacang dan selai kacang memang memiliki karakteristik yang cukup sensitif terhadap oksidasi karena kandungan lemak di dalamnya.
Selai kacang alami hanya akan tahan selama 3 bulan pada suhu ruang dan 6 bulan di dalam kulkas. Sementara, selai kacang yang telah diproses akan tahan selama 2 tahun jika kemasannya belum dibuka dan tahan 6 bulan setelah kemasannya dibuka.
7. Nasi
Lemak dan tempat penyimpanan memiliki pengaruh yang sangat besar untuk daya simpan nasi. Jenis nasi dengan serat dan minyak yang lebih tinggi seperti nasi merah akan lebih cepat rusak dibandingkan dengan beras putih, basmati atau arborio.
Agar beras dapar bertahan lama, cukup simpan beras pada tempat yang kering dan sejuk. Misalnya seperti pada lemari di dapur dan hindari dari suhu panas.
8. Saus Salad
Saus sebenarnya memiliki daya tahan yang cukup baik. Hanya saja kualitas akan semakin menurun ketika disimpan semakin lama. Sama halnya dengan saus tomat.
Ketika sudah melewati waktu 'baik digunakan sebelum' yang tercetak pada kemasan sebaiknya berhati-hati dan periksa terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Mungkin saja rasanya sudah berubah menjadi tengik.
9. Wine
Beberapa wine mungkin akan terasa lebih enak jika disimpan selama bertahun-tahun. Tetapi lebih lama mereka disimpan akan semakin meningkatkan risiko pada penutup gabus yang terletak di bagian atas botol.
Penutup anggur terbuat dari bahan alami yang mungkin saja menjadi tempat tumbuhnya jamur. Selain itu, 8% jenis wine juga ditemukan justru kehilangan rasanya ketika disimpan lebih lama.
10. Ragi
![]() |
Ragi memang sebenarnya bahan yang hidup. Tetapi semakin lama disimpan maka keaktifannya akan semakin berkurang dan tidak memberikan hasil yang maksimal jika tetapi digunakan.
Salah satu ciri ragi yang sudah mulai rusak adalah dengan berubahnya warna ragi menjadi kegelapan dan mulai menggumpal. Biasanya, sekantong ragi hanya bisa bertahan selama 3 bulan dan pada ragi dalam kemasan besar dapat bertahan maksimal 6 bulan setelah kemasannya dibuka.
Baca Juga: Ini Cara Benar Simpan 9 Jenis Bahan Makanan Agar Tahan Lama
Simak Video "Menyelami Cerita dan Kuliner Khas Kelapa Gading"
[Gambas:Video 20detik]
(sob/adr)