Cheetos merupakan salah satu makanan ringan yang disukai banyak orang di berbagai negara, termasuk Indonesia. Sayangnya produk ini akan setop produksinya di Indonesia pada per Agustus 2021 mendatang.
Hal ini dikarenakan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk baru saja memborong seluruh saham PT Indofood Fritolay Makmur (IFL) yang awalnya dimiliki oleh Fritolayu Netherland Holding B.V, afiliasi dari PepsiCo Inc. Sehingga beberapa merek snack tersebut akan hilang di pasaran.
Menilik sejarah singkatnya, Cheetos ditemukan pada tahun 1948 oleh pendiri Fritos yaitu Charles Elmer Doolin di Dallas, Texas. Kemudian ia bermitra dengan Herman W. Lay (pencetus merek Lays) untuk memproduksi Cheetos secara nasional dengan produk kentang lainnya bernama Fritatos.
Cheetos pun sangat diterima masyarakat dan akhirnya Doolin serta Herman Lay menggabungkan dua perusahaan mereka dan membentuk Frito-Lay Inc.
Produk Cheetos pertama yang dirilis adalah Crunchy Cheetos. Kemudian, pada tahun 1971 barulah muncul produk Cheetos lainnya yakni Cheetos Puffs.
Dari berbagai varian rasa yang dikeluarkan Cheetos, beberapa di antaranya jadi begitu populer. Salah satunya rasa Flamin Hot Cheetos yang sukses besar sejak pertama kali dirilis pada awal 1990-an lalu.
Selain sejarah, yuk ketahui juga beberapa fakta menarik tentang Cheetos:
1. Disebut Chee-tos
Dikutip dalam Insider, tidak ada penjelasan pasti bagaimana Cheeos mendapatkan nama mereka. Tetapi banyak orang menduga itu adalah anggukan bagi Fritos. Karena Cheetos awalnya dibuat dengan bahan-bahan Fritos yang diduga bahwa nama tersebut diberikan dari campuran fritos dan keju jadi "Cheetos".
2. Produk Pertama
Produk Cheetos pertama yang pernah dirilis adalah crunchy Cheetos. Cheetos renyah ditemukan pada 1948 di San Antonoio, Texas, itu menjadi satu-satunya produk Chetos dari merek tersebut sampai diperkenalkannya Cheetos Puff pada tahun 1971.
3. Debu Cheetos
Menurut situs web Cheeos, debu cheetos yang berwarna oranye atau merah akan menempel di tangan Anda. Dan debu-debu ini hanya bisa dihilangkan dengan cara dijilat atau disebut dengan "chettle".
4. Ide Flamin 'Hot Cheetos'
Menurut sebuah artikel oleh The Kansas City Star, ide Flamin 'Hot Cheetos' pertama kali dicetuskan oleh pekerja pabrik berusia 12 tahun bernama Richard Montanez yang baru putus sekolah dan hanya dapat berbicara bahasa Inggris sedikit-sedikit.
Pada tahun 1976, Montanez ditelepon oleh CEO Roger Enrico saat itu yang memberitahukan idenya untuk mengambil makanan ringan klasik perusahaan yang lebih pedas yang terinspirasi oleh jagung jalanan Meksiko. Ketika Montanez kemudian mempresentasikan ide produknya, Enrico menyukai ide tersebut.
5. Restoran Pop-up
Cheetos membuka restoran pop-up pertama kali di Tribeca, New York. Menampilkan dekorasi yang terinspirasi oleh Cheetos dan menu yang menampilkan makanan ringan klasik ini. Restoran dibuka hanya tiga hari dan perlu melakukan reservasi karena peminat pengunjung yang tinggi.
Simak Video "Selamat Tinggal! Cheetos, Lays dan Doritos Tak Lagi Dijual di Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]
(lus/erd)