Memakai masker kini telah jadi protokol wajib saat ke luar rumah. Lalu saat mau makan, bagaimana cara aman menyimpan masker? Begini penjelasan dokter.
Pemakaian masker berperan penting untuk mencegah penularan virus Corona. Karenanya pakar kesehatan selalu merekomendasikan orang-orang untuk memakai masker saat beraktivitas di luar rumah.
Masker sebenarnya tidak menghambat aktivitas sehari-hari, kecuali saat seseorang hendak makan atau minum. Masker perlu dilepas dan disimpan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menyimpan masker tidak boleh sembarangan supaya droplet tidak menyebar ataupun terjadi kontaminasi silang. Dikonfirmasi detikfood (12/2), dr. Adam Prabata melalui Instagramnya, @adamprabata, memberi penjelasan soal cara aman menyimpan masker saat mau makan atau minum.
![]() |
Dokter yang aktif mengedukasi netizen soal Covid-19 ini memulai penjelasannya dari cara melepas masker kain atau medis yang benar. Hal ini penting karena merupakan langkah pertama sebelum kamu menyimpan masker.
"Pegang tali masker, regangkan, dan lepas masker yang digunakan. Pastikan hanya memegang tali masker dan hindari menyentuh area masker lainnya. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut saat sedang membuka masker. Wajib cuci tangan setelah membuka masker," tulisnya berpedoman pada anjuran World Health Organization (WHO) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
Untuk menyimpannya, kamu perlu memperhatikan kondisi masker, apakah basah atau kotor? Jika ya, masker harus disimpan di kantong plastik tertutup. "Segera cuci dengan air dan deterjen setelah sampai di rumah untuk menghindari munculnya jamur (khusus) di masker kain," tulis dr. Adam.
Pasalnya masker yang basah dan kotor bisa menyebabkan kesulitan bernapas dan menurunkan efektivitas masker. Lalu untuk masker medis, jika sudah basah atau kotor, harus segera dibuang.
Baca Juga: Waspadai 5 Gejala COVID-19 Terkait Makanan Menurut Keluhan Pasien
![]() |
Untuk masker yang tidak basah atau kotor, simpan di kantong yang kering dan breathable (yang memungkinkan masker bisa 'bernapas' di dalamnya). Pilihannya ada kantong kertas (paper bag) atau kantong/tas bahan kain jala (mesh fabric bag).
"Bila tidak ada kantong tersebut, masker juga dapat disimpan sementara di kantong baju/celana atau dompet," tulis dr. Adam dengan mengambil rujukan dari CDC.
Lalu bagaimana dengan efektivitas penggunaan kalung masker atau strap mask yang belakangan marak digunakan? Menurut dr. Adam, alat ini memiliki pro dan kontra.
Pro-nya, kalung masker berpotensi meningkatkan angka penggunaan masker. Namun di sisi lain tetap ada risiko droplet menempel di area dalam masker saat masker digantung.
![]() |
"Dan ada risiko masker menempel ke pakaian dan terjadi kontaminasi silang," ujar dokter yang menjadi kandidat PhD di Kobe University, Jepang ini.
Ia juga mengingatkan agar masker tidak digantung di leher, digantung di telinga, dinaikkan ke dahi, atau bahkan dipasang di lengan saat kamu hendak makan atau minum. Cara ini bisa membuat masker tercemar dan efektivitasnya berkurang.
Baca Juga: Duh! Penjual Terpaksa Buang Ribuan Kue Setelah Temuan Covid-19
(adr/odi)