Duh! Penjual Terpaksa Buang Ribuan Kue Setelah Temuan Covid-19

Duh! Penjual Terpaksa Buang Ribuan Kue Setelah Temuan Covid-19

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Jumat, 12 Feb 2021 16:00 WIB
Duh! Penjual Terpaksa Buang Ribuan Kue Setelah Temuan Covid-19
Foto: World of Buzz
Jakarta -

Penjual kue di Kelantan, Malaysia terpaksa membuang ribuan kue jualannya. Hal ini dilakukan setelah seorang penjual diketahui positif Covid-19.

Dampak nyata pandemi Covid-19 masih begitu terasa. Bukan hanya dari segi kesehatan, melainkan juga 'lumpuhnya' sektor bisnis.

Di Kelantan, misalnya, para penjual kue tradisional harus mematuhi peraturan pemerintah setempat terkait jam operasional berjualan dan lainnya. Belum lagi mereka kehilangan banyak pelanggan selama masa Covid-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari World of Buzz (11/2), sekitar 100 penjual kue di Pasar Besar Gua Muang melaporkan penurunan penjualan yang signifikan. Hal ini terjadi setelah salah satu di antara mereka diketahui positif Covid-19 bulan lalu.

Menyusul temuan tersebut, pasar kue tradisional ini ditutup selama dua minggu sebelum akhirnya dibuka kembali pada 21 Januari 2021. Selain kue tradisional, penjual juga menawarkan berbagai bahan makanan kering dan segar.

ADVERTISEMENT
Duh! Penjual Terpaksa Buang Ribuan Kue Setelah Temuan Covid-19Duh! Penjual Terpaksa Buang Ribuan Kue Setelah Temuan Covid-19 Foto: World of Buzz

Hanya saja pengunjung yang datang tetap sedikit. Salah satu penjual di Pasar Besar Gua Muang, Zarina Abdul Rahman, mengatakan ia kehilangan banyak pelanggan potensialnya.

Akibatnya ia terpaksa membuang ribuan kue tradisional setiap hari. "Pemasukan saya saat ini lebih rendah dibanding biasanya. Dulu saya bisa mendapat RM 150 (Rp 518 ribu) per hari, tapi sekarang berkisar RM 50-70 saja (Rp 172-242 ribu)," ujarnya.

Zarina juga mengatakan ia dan rekan penjual kue lainnya terpaksa membuang kue yang tidak laku terjual. Hal ini lantaran kue tradisional sifanya cepat basi dan tidak bisa disimpan lama.

Penjual lain, Norhasniza Noh juga mengeluhkan sulitnya berjualan di tengah pandemi Covid-19. Ia terpaksa menaikkan sedikit harga bahan makanan segar, namun ternyata pembeli pilih cari ke tempat lain yang harganya lebih murah.

Baca Juga: Tak Tahu Cara Panaskan Makanan, Millennial Paling Banyak Buang Makanan

Selain itu, para pengunjung pasar diduga masih takut kembali mengunjungi pasar ini setelah temuan positif Covid-19. Ia menambahkan saat ini penjual bisa kehilangan pemasukan sampai 50 persen.

Duh! Penjual Terpaksa Buang Ribuan Kue Setelah Temuan Covid-19Duh! Penjual Terpaksa Buang Ribuan Kue Setelah Temuan Covid-19 Foto: World of Buzz

"Penjual hanya bergantung pada pembeli langganan mereka, karena tidak ada pelanggan baru," tutur Norhasniza. Ia melanjutkan, "Sebagai pedagang kecil, saya bahkan tidak tahu kapan situasi ini akan pulih."

Sebelumnya kasus buang makanan di tengah pandemi Covid-19 juga pernah terjadi di sebuah supermarket di Pennsylvania, Amerika Serikat. Hal ini lantaran aksi iseng pengunjung wanita yang prank batuk corona.

Wanita itu pura-pura batuk untuk memancing kekhawatiran pengunjung supermarket lain akan virus Corona. Akhirnya pihak supermarket membuang banyak produk segar, roti, daging, dan bahan makanan lainnya.

Tak tanggung-tanggung, total makanan yang dibuang harganya mencapai lebih dari Rp 500 juta! Atas aksinya ini, banyak orang mengecam wanita pelaku prank batuk corona.

Baca Juga: Supermarket Buang Makanan Rp 500 Juta karena Wanita Prank Batuk Corona

(adr/adr)

Hide Ads