Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA menantang siapapun yang punya ide untuk menyajikan makanan para astronot. Setiap ide akan dibayar hingga Rp 7 M.
Para ilmuwan di NASA tengah memutar otak, memikirkan bagaimana caranya menyajikan makanan yang lebih efektif dan praktis bagi para astronot. Tak hanya bekerja secara internal, NASA bahkan mengajak siapapun untuk ikut andil.
Dilansir dari FoxNews (5/2) kesempatan ini terbuka bagi semua orang. Siapapun diberikan hak untuk menyampaikan ide dan pendapat soal penyajian makanan bagi astronot yang bertugas di luar angkasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Jika ide ini bisa diterapkan, maka akan ada hadiah uang tunai menanti. NASA sudah menyiapkan US$ 500.000 (Rp 7 Miliar) untuk ide yang bisa diterapkan.
NASA bekerja sama dengan Badan Antariksa Kanada dan Kantor Dewan yang khusus mengurus soal ketersediaan pangan para astronot. Kompetisi ini digelar untuk menemukan teknologi terbaru dalam hal penyajian makanan di luar angkasa.
Diharapkan, ke depannya akan ada teknik penyajian makanan yang aman, bergizi dan enak untuk disantap ara astronot ketika menjalani misi di luar angkasa. Tentu saja jenis makanan ini akan berbeda dengan makanan yang dikonsumsi di bumi.
Stok makanan harus dalam keadaan super praktis dan efisien sehingga dibutuhkan teknologi pengolahan dan pengemasan yang canggih. Makanan juga harus ringan agar tidak menjadi beban berlebih di dalam pesawat. Dan limbah yang dihasilkan harusnya seminimal mungkin.
Dalam situs web Deep Space Food Challenge dijelaskan, makanan ini harus bisa memenuhi pasokan makanan untuk 4 awak astronot selama periode 3 tahun. Kesempatan ini juga terbuka bagi para ilmuwan di bidang teknologi pangan.
Bagi siapapun yang tertarik, dibuka kesempatan pendaftaran hingga 20 Mei 2021. NASA sudah menyiapkan $ 25.000 (Rp 350 juta) untuk masing-masing tim. Total akan ada 20 tim yang terpilih mempresentasikan idenya.
![]() |
"NASA memiliki pengetahuan dan kemampuan di bidang ini, tetapi kami tahu bahwa teknologi dan ide juga ada di luar badan tersebut," komentar Grace Douglas, ilmuwan utama NASA untuk teknologi pangan di Johnson Space Center di Houston.
Seperti diketahui, selama menjalani tugas para astronot mengonsumsi makanan kaleng dan makanan kemasan siap santap. Hal ini dilakukan berulang kali setiap hari selama periode misi luar angkasa berlangsung.
(dvs/odi)