Dulunya jadi preman hingga anggota kelompok kejahatan, orang-orang ini mengubah jalur hidupnya. Kini mereka jadi penjual makanan.
Identik dengan kehidupan yang keras dan tindakan kriminal. Banyak mantan preman hingga mantan mafia yang dicap buruk oleh orang-orang.
Padahal banyak dari mereka yang mencoba mengubah jalur hidup mereka. Salah satunya dengan terjun ke dunia kuliner, dan mengasah kemampuan mereka dalam memasak hingga membuat kue.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulai dari mantan preman di Semarang yang kini sukses membuka warung burjo (bubur kacang ijo). Kemudian ada juga mantan preman di Samarinda, yang kini giat berjualan bakso keliling.
Berikut lima kisah mantan preman yang kini jualan makanan.
1. Jualan Bakso Keliling
![]() |
Banyak kisah menarik dari penjual makanan kaki lima. Seperti pria bernama Bang Ipul asal Samarinda, Kalimantan Timur. Pria yang satu ini setiap harinya berjualan bakso menggunakan sepeda motor.
Lewat kanal YouTube Galang Al Fatih, Bang Ipul menceritakan tentang kisahnya yang dulu bisa disebut sebagai preman. Pria yang aslinya dari Malang ini, mengungkapkan bahwa ia menjadi preman itu ketika di Kalimantan dan Papua.
Kini Bang Ipul sudah meninggalkan kehidupan lamanya. Sekarang ia lebih sibuk berjualan bakso keliling, untuk menafkahi keluarganya dengan uang yang halal.
Baca Juga: Kerennya Bang Ipul, Mantan Preman yang Kini Sukses Jualan Bakso
2. Sukses Buka Warung Burjo
![]() |
Mirip seperti warung kopi, warung bubur kacang ijo atau burjo juga digemari banyak orang. Tapi di Semarang ada warung burjo terkenal, yang ternyata didirikan oleh mantan preman.
Mantan preman yang akrab disapa Mas Atep ini membagikan kisahnya di YouTube Tarjo Kucingan. Ia menjelaskan bahwa dulu ia sering nongkrong di warkop dan burjo. Ia kemudian tertarik untuk mendirikan usaha kulinernya sendiri.
Tak hanya sukses membuka satu gerai saja, bahkan kini Mas Atep punya beberapa cabang burjo lainnya. Dalam satu hari setiap warung burjonya ini bisa meraih omzet sekitar Rp 2 juta.
Baca Juga: Mantan Preman Buka Warung Burjo, Omzet Rp 2 Juta Sehari!
3. Jualan Mie untuk Sedekah
![]() |
Seorang mantan preman sekaligus mantan anggota mafia bernama Yen Wei Shun, kisahnya menjadi inspirasi. Pria yang tinggal di New Taipei ini mengubah jalur hidupnya, dan berjualan mie untuk sedekah.
Dulu Yen menghabiskan hidupnya melanggar hukum dan sempat beberapa kali masuk penjara. Kini ia fokus meracik mie di kedai milik sang ibu untuk membantu sesama yang membutuhkan.
Kini Yen dengan handal meracik mie khas Taiwan yang enak, dengan perpaduan kuah kaldu dan mie yang kenyal. Satu racikan mie milik yen dihargai sekitar TW$ 80 (Rp. 38.480,-).
Pelanggan juga bisa ikut menyumbang dengan membayarkan biaya tambahan sebesar TW$ 75 (Rp. 33.000,-) untuk membayar mie bagi orang yang tidak mampu membelinya.
Baca Juga: Mantan Anggota Mafia, Pria Ini Buat Mie untuk Orang yang Membutuhkan
4. Jualan Makanan Meksiko
![]() |
Salah satu restoran khas Meksiko di Korea Selatan, bernama El Pino 323, menyajikan aneka hidangan khas Meksiko yang autentik. Tapi siapa sangka, ternyata chefnya merupakan mantan anggota gangster yang dulu sempat bermasalah dengan hukum.
Namanya Christian Morales, atau akrab disapa Chef D. Ia merupakan keturunan Korea dan Amerika, yang tergabung dalam beberapa anggota gangster Meksiko. Hal ini karena, ia diadopsi oleh keluarga Meksiko. Chef D bahkan pernah mendekam di penjara, karena menganiaya ayah angkatnya dan akhirnya dideportasi kembali ke Korea Selatan pada tahun 2002.
Setelah itu, Chef D akhirnya mulai menemukan jalan hidup yang baru. Ia memutuskan untuk membuka restoran khas Meksiko, di mana ia menguasai hidangan dari negara tersebut, setelah nenek angkatnya mengajarinya untuk masak dari ia berusia 7 tahun.
Kini hidup Chef D sudah berubah, ia sudah memiliki kehidupan yang stabil, restoran yang sukses, dan keluarga yang selalu mendukungnya.
![]() |
Kehidupan geng atau kelompok kejahatan sudah menjadi bagian sehari-hari di daerah Amerika Tengah, yaitu El Salvador. Banyak dari mantan anggota mafia ini yang sadar, dan akhirnya mengubah jalan hidup mereka.
Lewat Eben-Ezer, orang-orang mantan anggota mafia di El Salvador. Kini membuka toko roti. Toko roti ini dijadikan kesempatan kedua untuk orang-orang yang ingin mencari kehidupan lebih baik.
Banyak dari mereka yang merasa senang bisa belajar membuat roti dan kue. Setelah mereka sadar bahwa menjadi anggota geng dan tergabung dalam jaringan mafia, tidak membawa manfaat dalam hidup mereka.
Baca Juga: Salut! Mantan Preman Ini Sekarang Diakui Sebagai Petani Panutan
Simak Video "Menyelami Cerita dan Kuliner Khas Kelapa Gading"
[Gambas:Video 20detik]
(sob/odi)