Yen Wei Shun merupakan salah satu mantan anggota mafia asal Taiwan, yang memulai jalan hidupnya untuk melanggar hukum sejak dia berusia 15 tahun. Kini ia menebus semua kesalahannya, dengan meracik mie untuk membahagiakan banyak orang.
![]() |
Dilansir Hindustantimes (07/09), Yen kini sudah berusia 40 tahun dan keluarganya memiliki kedai mie, yang terletak di dalam pasar tradisional di kota New Taipei, selama puluhan tahun. Yen memutuskan untuk berkerja bersama ibunya, dan menyajikan mie gratis bagi pelanggan yang tidak mampu membeli makanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kehidupannya sebagai anggota mafia dimulai ketika ia divonis bersalah atas pembunuhan. Setelah melukai seorang pria dalam perkelahian kelompok dan harus dipenjara selama empat setengah tahun.
Tapi setelah bebas dari penjara, Yen melanjutkan keterlibatannya dalam aktivitas mafia. Salah satunya karena kepemilikan senajata ilegal, dan membuat Yen tersadar atas kesalahannya.
"Kasus ini seperti panggilan yang menyadarkan saya. Saya sadar, bahwa saya harus menghargai apa yang saya miliki mulai sekarang. Yaitu keluarga dan kebebasan saya," tutur Yen dalam sesi wawancara.
Kini Yen dengan handal meracik mie khas Taiwan yang enak, dengan perpaduan kuah kaldu dan mie yang kenyal. Satu racikan mie milik yen dihargai sekitar TW$ 80 (Rp. 38.480,-), pelanggan juga bisa ikut menyumbang dengan membayarkan biaya tambahan sebesar TW$ 75 (Rp. 33.000,-) untuk membayar mie bagi orang yang tidak mampu membelinya.
Setidaknya Yen memberikan 600-700 mangkuk mie gratis setiap bulannya, di mana sebagian besarnya didanai oleh pembeli yang dermawan, dan setengahnya dibayar oleh dirinya sendiri.
![]() |
Mereka yang meminta makanan gratis biasanya orang tua atau pengangguran. Salah satu pelanggan tetapnya adalah mantan penjahat berusia 62 tahun, yang diasingkan oleh keluarganya. Bagi Yen itu merupakan pengingat, agar kita tidak memilih jalan hidup yang salah.
"Saya melihat banyak anggota mafia tua yang berakhir seperti dia. Di masa lalu saya, saya merasa seperti selalu berjalan di atas tali karena saya bisa bertemu dengan musuh kapan saja. Tapi sekarang saya bertemu dengan orang-orang yang bahagia melihat saya," pungkasnya.
Baca Juga: Mantan Napi Sengaja Kunjungi Restoran Ini Untuk Kenang Aksi Pencuriannya (dvs/odi)