Kue pengantin tak melulu langsung habis dimakan saat resepsi. Beberapa pasangan pilih menyimpan kue pengantin mereka hingga puluhan tahun!
Kue pengantin jadi bagian penting dalam acara resepsi mempelai. Biasanya mereka memotong kue pengantin bersama-sama sebagai simbol harapan baik.
Tampilan kue pengantin yang umum adalah bertingkat tiga. Jenis kue seperti ini rupanya sudah ada sejak lama, berasal dari budaya pernikahan di Inggris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski disajikan sebagai kue, nyatanya kue pengantin tak melulu dimakan. Beberapa mempelai sengaja menyimpan potongannya untuk berbagai tujuan.
Konon tradisi ini sudah ada sejak abad ke-19. Tak jarang, kue pengantin yang disimpan masih berkualitas bagus dan layak dimakan. Hal ini karena dalam pembuatannya memakai beberapa bahan yang membuat kue akan awet, salah satunya minuman alkohol.
Berikut sejarah mengenai praktik menyimpan kue pernikahan hingga mempelai yang pilih melakukannya. Salah satunya adalah Pangeran William dan Kate Middleton dari kerajaan Inggris.
1. Tradisi menyimpan kue pengantin
![]() |
Di Inggris, kue pengantin yang umum adalah yang terdiri dari 3 tingkat. Hal ini bukan tanpa alasan, karena tiap tingkatan punya peruntukannya masing-masing.
Menurut tradisi, tingkat kue pengantin paling bawah bisa dimakan ketika acara pesta berlangsung. Lalu untuk tingkat kedua di atasnya bisa dibagikan setelah acara.
Lalu tingkat teratas atau yang ketiga, bisa disimpan untuk acara pembaptisan anak pertama nantinya. Praktik ini sudah ada sejak abad ke-19.
Selanjutnya pada abad ke-20 dan ke-21, banyak mempelai di Inggris menyimpan potongan kue pengantin paling atas untuk hari ulang tahun pertama pernikahan mereka.
Karenanya kue pengantin dibuat dengan resep khusus. Resep ini memungkinkan kue bisa disimpan lama dan bahkan masih bisa dimakan.
Baca Juga: Bukan Kebetulan, Ini Alasan Kue Pengantin Sering Dibuat Tiga Tingkat