Problematika daging halal oplosan sudah ada sejak dulu. Baru-baru ini terbongkar sindikat daging halal oplosan yang sudah beroperasi selama 40 tahun lamanya.
Tak hanya di Indonesia saja, produk daging sapi oplosan juga marak ditemukan di berbagai negara. Salah satunya di Malaysia. Isu ini menjadi pembahasan yang tengah hangat dibicarakan di sana.
Dikabarkan Juice Online lewat Sinar Harian (23/12), sindikat daging halal oplosan di Johor berhasil terbongkar. Semuanya berawal ketika beberapa petugas dari pemerintah, mampir ke salah satu gudang di Senai, Johor Bahru, Malaysia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kunjungan tersebut mereka menemukan bahwa sindikat kartel ini sudah menjual daging beku secara ilegal. Bahkan daging-daging ini berasal dari China, Ukraina, Brazil sampai Argentina.
Parahnya lagi sindikat ini memasarkan daging-daging beku tersebut sebagai dangi sapi yang halal. Fakta terbaru menyebutkan bahwa sindikat ini sudah beroperasi selama lebih dari 40 tahun lamanya,
Berikut lima fakta seputar sindikat daging halal oplosan yang menggemparkan Malaysia.
Baca Juga: Viral 63 Ton Daging Sapi Oplosan Daging Babi, Ini Cara Membedakannya
1. Penyelidikan tak terduga
![]() |
Maraknya daging sapi oplosan, atau daging sapi yang dicampur dengan daging hewan lainnya memang cukup meresahkan. Karenanya pemerintah Malaysia mulai berperan aktif dalam memberantas jaringan daging oplosan di sana.
Puncaknya pihak pemerintah menemukan satu gudang di wilayah Johor. Gudang ini ternyata dimiliki oleh kartel atau sindikat terorganisir. Di dalam gudang itu mereka temukan banyak daging hewan beku.
Daging hewan ini bukan berasal dari Malaysia. Melainkan hasil impor ilegal dari China, Ukraina Brazil, hingga Argentina.
Kemudian daging-daging hewan ilegal ini dijual ke seluruh penjuru Malaysia. Tentu saja daging impor ini tidak memiliki sertifikasi halal.
2. Daging halal oplosan
![]() |
Dalam gudang tersebut, pemerintah Malaysia menemukan bahwa ada lebih dari 1,500 ton daging beku yang akan dikemas ulang. Lengkap dengan label dan stiker halal untuk mengecoh pembeli.
"Untuk memastikan bahwa penyelundupan daging ilegal ini berjalan mulus. Sindikat ini membuat dokumen palsu, mulai dari surat pengiriman, sertifikasi halal, sampai bukti pembayaran palsu," jelas Saiful Yazan. Selaku perwakilan dari Malaysian Quarantine and Inspection Services (Maqis).
Setelah semua daging sampai di gudang, para pekerja di sana akan mulai mengemas kembali daging tersebut.
Kemudian mereka menempelkan stiker halal, dan mencampurnya dengan beberapa daging yang benar-benar memiliki sertifikasi halal untuk mengecoh petugas berwenang.