Restoran ini menawarkan pengalaman makan yang seru. Pengunjung diminta untuk menyiapkan nyali dan keberanian karena akan disuguhkan suasana dan makanan ala penjara yang mencekam.
Sebagian orang memilih restoran yang nyaman untuk dijadikan tempat bersantap, sementara sebagian lainnya mencari tempat makan yang memicu adrenalin. Misalnya makan dengan menu yang ekstrem dan tampil menyeramkan, atau makan di tempat yang antimainstream.
Dilansir dari Soranews (15/12) di Jepang ada restoran The Lockup yang berlokasi di Tokyo. Di sini pengunjung akan diajak bersantap dalam suasana yang menyeramkan, kamu akan diperlakukan layaknya tahanan penjara dan disuguhkan makanan yang tak kalah mengerikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pada musim dingin tahun ini, The Lockup punya sederet menu baru yang menarik. Tampilannya ada yang berbentuk tengkorak hingga saus merah yang menggambarkan lelehan darah.
Menu spesial yang pertama di restoran ini adalah Striking Hotpot yang hadir dengan 'tengkorak kepala' mengambang di tengah mangkuk. Tengkorak berwarna putih ini terbuat dari susu kedelai, disajikan dengan irisan sawi dan daging babi. Ketika disiram kuah kaldu, tengkorak ini akan lumer bercampur dengan isian lainnya.
Kemudian ada menu Majonabe yang hadir dengan bentuk seperti tangan besar menyeramkan. Tangan ini terbuat dari ayam yang dibentuk secara khusus. Menu ini juga dilengkapi irisan daging dan sayuran.
Masih kurang tertantang? Kamu bisa mencoba seember 'batu bara' yang berwarna hitam pekat. Ini adalah olahan ayam goreng berwarna hitam yang disajikan dengan saus kental berwarna merah dan hijau.
![]() |
Tak hanya menunya saja yang menarik, pengunjung akan dipersilahkan makan di sel penjara. Saat baru datang di resto, tangan pengunjung akan diborgol layaknya penjahat kelas kakap.
Di dalam resto juga terdapat pelayan berpakaian mengerikan. Meskipun demikian, kamu bisa tetap nyaman dan merasa aman makan di sini karena para hantu dan penjaga penjara mengenakan face shield dan masker.
Area makan juga disterilisasi dengan desinfektan. Hal ini diterapkan sebagai langkah untuk mencegah penularan dan penyebaran virus corona.
(dvs/odi)