Bocah 10 tahun ini rela melepas masa kecilnya untuk berjualan cilor. Ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup karena sang ibu sakit stroke.
Kisah menginspirasi kembali datang dari bocah penjual makanan. Bocah berusia 10 tahun asal Lampung, Sumatera ini harus berjualan makanan demi membantu ibunya yang sedang sakit.
Adalah Yofan dan Yofin, bocah kembar yang berjualan cilor untuk membantu ibunya yang sakit stroke. Lantaran ibunya tak bisa beraktivitas seperti biasa, mereka menggantikan posisinya untuk mencari nafkah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kisah Yofan dan Yofin ini dibagikan oleh akun Instagram @gerakmenebarkebaikan (26/11). Yofan dan Yofin setiap harinya tinggal bersama sang ibu dan adiknya Faisal yang berusia 9 tahun.
![]() |
Baca Juga: Kisah Remaja 14 Tahun Jualan Teh Demi Bantu Ibunya yang Baru di-PHK
Mereka juga tak memiliki tulang punggung keluarga, karena sang ayah sudah meninggal dunia jauh sebelum ibunya sakit stroke. Yofan dan Yofin terlihat bergantian menjual cilor tersebut.
Mereka dengan cekatan melayani pelanggan yang membeli cilor. Seperti mencelupkannya ke dalam telur lalu menggorengnya dan memberikan saus sambal.
![]() |
Cilor yang mereka jual ini adalah milik orang lain. Yofan dan Yofin hanya bertugas menjajakannya saja. Setiap harinya bocah kembar ini mendapatkan upah sebesar Rp 30.000-Rp 40.000.
Kalau ingin membeli dagangan Yofan dan Yofin, kamu bisa menemui mereka di depan lapangan futsal SMK KH. Ghalib, Lampung. Namun tidak diketahui harga cilor yang dijual oleh bocah kembar ini.
Sejak sakit stroke, sang ibu belum pernah dibawa ke Rumah Sakit. Namun menurut kabar yang beredar saat ini sedang diurus agar bisa ditangani oleh pihak Rumah Sakit.
Selain kisah Yofan dan Yofin, sebelumnya Hilal si pembuat kulit lumpia juga sangat menginspirasi banyak orang. Di usianya yang masih muda, ia rela membanting tulangnya untuk memenuhi kebutuhan.
Sama halnya dengan bocah kembar itu, ibu dari Hilal juga sakit tak berdaya di rumah. Jadi, mau tak mau Hilal harus mencari nafkah untuk keberlangsungan hidup.
Baca Juga: Hilal, Remaja Pembuat Kulit Lumpia yang Berjuang Demi Pengobatan Ibunya
(yms/adr)