Ketika anak seusianya asyik main dan belajar, Hilal tak merasakannya. Ia justru berjuang dengan bekerja sebagai pembuat kulit lumpia. Semua demi sang ibu!
Tak semua anak bisa merasakan asyiknya bermain dan belajar dengan teman sebayanya. Sebagian dari mereka ada yang tidak bisa merasakan bangku sekolah bahkan harus bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup sendiri ataupun keluarganya.
Seperti kisah seorang remaja laki-laki berusia 13 tahun. Adalah Hilal yang selama 2 tahun terakhir bekerja sebagai pembuat kulit lumpia. Ia melakukan pekerjaan ini demi memenuhi kebutuhannya dan pengobatan sang ibu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dilansir dari Instagram @kitabisacom (3/9), setiap harinya Hilal bekerja jadi pembuat kulit lumpia di rumah tetangganya. Ia bekerja seharian dan sangat telaten. Urusan sekolah yang dilakukan secara daring itu ia kerjakan di sela-sela waktu bekerja.
Baca Juga: Salut! Bocah Ini Menabung Rp 14 Ribu Demi Beli Burger
Upah yang didapatkan Hilal per bulannya sekitar Rp 400.000. Uang itu ia gunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan mengobati ibunya yang sakit jantung dan tak berdaya di rumah. Sudah 3 tahun terakhir kondisi sang ibu makin memburuk.
![]() |
"Kondisi ibu sering kambuh. Kalau lagi kambuh ga bisa jalan, cuma tiduran," ujar Hilal.
Hilal dan Ibunya hidup berdua saja. Ayahnya telah meninggal dunia sejak usia Hilal 4 tahun. Ia memiliki kakak tapi tinggal di pesantren.
Jadi selain bekerja jadi pembuat kulit lumpia, Hilal juga yang mengerjakan pekerjaan rumah. Ia dengan telaten mengurus Ibunya, seperti memandikan dan menyuapi makan. Saat musim kemarau tiba, Hilal juga yang pergi mencari air bersih untuk kebutuhan rumah tangga.
![]() |
Kisah Hilal ini sangat menginspirasi. Walau masih muda, tapi kegigihannya patut diacungi jempol. Bahkan bisa dijadikan pelajaran untuk tetap bersyukur.
Kisah menginspirasi lainnya datang dari Darwis. Bocah kelas 6 SD ini rela berjualan cilok demi bisa membeli kuota internet untuk sekolah daring yang berlangsung selama pandemi Corona.
![]() |
Kisah Darwis si penjual cilok ini dibagikan oleh akun Instagram @thoric.idn. Ia setiap harinya berjualan cilok saat siang hari dan bergantian dengan sang ibu pada malam hari. Lokasi berjualan Darwis di sekitar kawasan POM Baron, Penumping, Paragon, hingga ke Pasar Nongko.
Baca Juga: Kisah Bocah SD Jualan Cilok Demi Beli Kuota Internet untuk Belajar Online
(yms/adr)