Acara pernikahan sering kali menyisakan makanan dan minuman yang tak habis. Lantas, tahukah kamu kemana perginya sisa makanan kondangan tersebut?
Dalam sebuah acara pernikahan, hidangan makanan dan minuman merupakan hal yang penting. Demi memuaskan para tamu undangan, sering kali si pemilik acara menyuguhkan puluhan jenis makanan dan minuman.
Mulai dari menu utama, camilan, dessert, hingga minuman. Suguhan itu tak jarang membuat para tamu menjadi lapar mata, sehingga mereka mengambil semua jenis makanan dalam porsi yang banyak.
Baca Juga : Makanan Pesta Nikahan Sisa Banyak? Bagikan Lewat 'A Blessing to Share'
![]() |
Namun sayangnya, kebanyakan dari mereka tak mampu menghabiskan makanan yang telah diambil. Alhasil makanan tersebut berakhir ke tempat sampah dan terbuang sia-sia.
Ternyata ada alasan tersendiri mengapa para tamu kebanyakan tidak menghabiskan makanan saat kondangan. Hal ini pernah diungkap oleh Dimas Teguh Prasetyo dalam jurnal berjudul 'Ada apa dengan Pesta Pernikahan dan Food Waste: Sebuah Studi Pendahuluan'.
Dalam studi tersebut menemukan lima dari 9 partisipan mengaku mereka ingin mencicipi seluruh makanan yang ada untuk memuaskan hasrat mereka. Sementara tiga lainnya mengambil porsi banyak karena malas antri.
![]() |
Karenanya mereka memilih untuk mengambil makanan lebih banyak dari biasanya. Ada satu partisipan yang mengatakan bahwa ia tidak menghabiskan makanan demi menghindari stigma yang menyebut 'orang yang menghabiskan makanan di acara pernikahan adalah orang kelaparan'.
Jadi dapat dikatakan bahwa dari 455 pesta pernikahan yang pernah diadakan, sebanyak 10,6 ton makanan terbuat begitu saja. Itu membuat Indonesia menduduki peringkat ke-2 sebagai negara penyumbang sampah makanan terbesar di dunia.
Di Indonesia rata-rata satu orang membuat 300 kilogram sampah makanan setiap tahunya. Tentu saja ini sangat miris terdengar, mengingat setiap hari ada 22 juta orang di Indonesia yang menderita karena kelaparan.
![]() |
Di Jabodetabek sendiri ada 7 hingga delapan ribu ton sampah yang ditampung di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Bantargebang setiap harinya. Kini TPS Bantargebang sudah menjadi pegunungan sampah.
Bahkan tingginya mencapai 40 meter atau setara dengan tinggi gedung-gedung yang ada di Jakarta. Jika sampah makanan semakin banyak, maka di tahun 2021 Jabodatabek terancam tidak punya TPS.
![]() |
Untuk mengurangi sampah makanan, khususnya dari sisa makanan kondangan sebaiknya makanan yang masih layak dikonsumsi itu dibungkus dan dibagikan ke orang-orang yang membutuhkan.
Atau bisa menyalurkan ke komunitas terkait seperti Garda Pangan misalnya. Nantinya mereka akan menyalurkan makanan ke daerah-daerah yang telah mereka survei terlebih dahulu.
Baca Juga : Keren! Pasangan Ini Sajikan Makanan dari Limbah di Pesta Pernikahan Mereka
Simak Video "Menyantap Nasu Kadundung Kuliner Khas Polman "
[Gambas:Video 20detik]
(raf/odi)