Pandemi Covid-19 membuat banyak orang kesulitan, termasuk untuk kakek di Kediri, Jawa Timur ini. Dagangan pentolnya sepi pembeli sehingga ia sulit dapat pemasukan.
Kisah mengiris hati ini datang dari seorang kakek berusia 90 tahun yang masih semangat berjualan pentol keliling dengan sepeda usangnya. Kakek bernama Miskan ini tak bisa menikmati hari tuanya, lantaran harus memenuhi kebutuhan karena keterbatasan ekonomi.
Kisah kakek Miskan ini dibagikan oleh akun Instagram @suarasemangat (23/11). "Di usianya yang sudah senja, Mbah Miskan masih harus mencari nafkah demi mencukupi kebutuhan keluarganya. Meski berusia 90 tahun, salutnya Mbah Miskan masih sanggup mengayuh sepeda untuk berdagang pentol," tulis keterangan di Instagram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Keterangan itu juga dilengkapi beberapa foto yang memperlihatkan kondisi kakek Miskan. Kakek Miskan diketahui berjualan pentol dengan keliling menggunakan sepeda setiap hari. Sepedanya bahkan sudah dalam kondisi usang.
Gerobak pentolnya ia letakkan di jok belakang sepeda. Walaupun tubuhnya sudah ringkih, tapi kakek Miskan tetap semangat mengayuh sepedanya berkeliling kampung mencari pembeli.
Kakek Miskan diketahui tinggal di Sumber Pengkol, Kasreman RT. 2 RW. 3, Kandangan, Kediri, Jawa Timur. Adapun jarak yang ditempuh kakek Miskan untuk berjualan bisa mencapai puluhan kilometer.
![]() |
Setiap harinya kakek Miskan berjualan dari pagi hingga larut malam atau sampai pentolnya habis terjual. Sebelum pandemi Covid-19, pentol yang ditawarkan oleh kakek Miskan ini selalu laris dibeli pelajar sekolah karena memang target pembeli kakek Miskan adalah mereka.
Namun selama pandemi Covid-19 dan membuat sekolah diliburkan, kakek Miskan kehilangan pembelinya. Jadi, ia harus keliling lebih jauh lagi agar pentolnya habis terjual.
![]() |
Kisah mengiris hati lainnya datang dari seorang kakek berusia 70 tahun di Tangerang, Banten. Kakek Anyan setiap harinya harus mengayuh sepedanya untuk berjualan garam kasar.
![]() |
Kakek Anyan hanya mendapatkan keuntungan sebesar Rp 2.000 untuk satu bungkus garam kasar seberat 1 kilogram. Kakek Anyan berjualan dari kawasan Sewan yang merupakan tempat tinggalnnya, lalu kerap juga ditemui di kawasan Cadas, Sepatan, Mauk, Kotabumi, hingga Pangodokan.
Baca Juga: Kisah Haru Kakek 70 Tahun Jualan Garam Keliling Pakai Sepeda
(yms/adr)