Banyak penjual makanan yang usianya tak lagi muda. Seharusnya mereka sudah beristirahat total di rumah dan menikmati hari tuanya, tapi karena keadaan, mereka terpaksa banting tulang demi memenuhi kebutuhan hidup.
Seperti yang dialami kakek berusia 70 tahun di Tangerang ini. Di usia lanjut dengan tubuh yang sudah renta, ia masih sibuk berjualan garam kasar keliling.
Dilansir dari akun Instagram @komunitasindonesiamemberi (3/7), kakek bernama Anyan itu berkeliling menggunakan sepedanya yang juga sudah usang. Di jok belakangnya ia taruh keranjang putih berisi beberapa bungkus garam dengan tulisan 'Jual Garam Kasar'.
![]() |
Baca Juga: Berusia Hampir 100 Tahun, Para Penjual Makanan Ini Tetap Semangat Lestarikan Kuliner Indonesia
Satu bungkus garam tersebut beratnya sekitar 1 kilogram. Tak diketahui harganya berapa, namun kakek Anyan hanya mendapatkan keuntungan sebesar Rp 2.000 per bungkus. Garam kasar tersebut ia dapatkan dari orang lain, jadi kakek Anyan hanya membantunya untuk berjualan.
Saat ditemui salah satu netizen, kakek Anyan sedang beristirahat di pinggir jalan. Tepatnya di depan SD Karet, Cadas, Tangerang. Ia terlihat lesu sambil menopang wajahnya.
Kakek Anyan berjualan dari kawasan Sewan yang merupakan tempat tinggalnnya, lalu kerap juga ditemui di kawasan Cadas, Sepatan, Mauk, Kotabumi, hingga Pangodokan.
Beliau juga diketahui hidup sebatang kara dan sudah berpisah dari istrinya. Ia juga tidak memiliki rumah, karena tak mampu untuk membayar sewa kontrakan.
Selama ini kakek Anyan hanya tidur di pos ronda di sekitar Jalan Rawa Kucing, Sewan Gaga Tangerang, Banten. Untuk makan sehari-hari saja, kakek Anyan hanya mengandalkan pemberian warga sekitar yang iba melihatnya.
![]() |
Sampai berita ini dituliskan, kakek Anyan sudah mendapatkan bantuan dari Komunitas Indonesia Memberi. Bantuan yang didapatkan sang kakek cukup banyak untuk biaya hidup sehari-hari, modal usaha, hingga pembelian sepeda baru untuk sang kakek.
Kisah kakek Anyan ini menambah daftar baru penjual yang sudah tua renta namun masih harus berjualan demi kelangsungan hidupnya. Sebelumnya, ada juga kakek penjual es krim berusia 60 tahunan di Surabaya yang masih semangat berjualan walaupun gerobaknya sudah rusak.
Kakek tersebut bernama Siamin, ia berjualan hingga malam demi memenuhi kebutuhannya walaupun upah yang ia dapatkan tak seberapa. Es krim yang ia tawarkan punya rasa beragam, seperti coeklat, stroberi, melon, vanila, dan lainnya.
Hargannya juga terjangkau yaitu Rp 5.000 per porsinya. Kakek Siamin berjualan es krim di sekitar SPBU Kerjawa, Surabaya.
Baca Juga: Kakek Penjual Es Krim Ini Semangat Keliling Meski Gerobaknya Rusak
(yms/adr)