Keren! Tiga Mahasiswi Salatiga Berhasil Olah Kulit Pisang Jadi Es Krim

Tim mahasiswi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga mengembangkan es krim yang diolah dari bahan kulit pisang. Kulit pisang dipilih karena mengandung vitamin dan protein.

"Bahan kulit pisang relatif tidak digunakan, padahal kaya vitamin dan protein. Di antaranya vitamin B, C, dan karbohidrat sehingga kami olah menjadi es krim," jelas salah satu mahasiswi, Titis Sekarningrum, ditemui detikcom di kampusnya, Sidorejo, Selasa (27/10/2020) siang.

Titis, bersama Anisa Nurul Budi Hastari, dan Ifti Istiqomah mulai mengembangkan olahan es krim kulit pisang sebulan lalu. Awalnya, ketiga mahasiswi fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga ini mengikuti mata kuliah kewirausahaan di kampusnya.

Es Krim Kulit Pisang Foto: IAIN Salatiga

"Di sana kami diajari memanfaatkan bahan bahan di sekitar kita menjadi sesuatu yang unik dan bisa dijual. Lalu kami mulai dengan es krim ini," imbuh Titis.

Sebelum membuat es krim kulit pisang, riset dan uji coba dilakukan. Titis mengatakan mereka mencari cara paling tepat mengolah kulit pisang menjadi es krim.

"Dari riset kami, kulit pisang yang paling bagus diolah di antaranya kulit pisang raja, pisang susu, dan pisang ambon," terangnya.

Setelah kulit pisang dicuci, kemudian direbus hingga layu. Kulit pisang itu kemudian diblender hingga halus dan dimasak sampai matang.

Es Krim Kulit Pisang Foto: Getty Images/iStockphoto/Jaromila

"Kami mencampur kulit pisang yang dimasak dengan tepung maizena, gula pasir, susu, dan coklat untuk varian rasa coklat," katanya.

"Setelah matang, didinginkan di lemari es selama enam jam," ujar Titis.

Es krim dari kulit pisang tersebut kini menjadi usaha ketiga mahasiswi tersebut. Mereka melihat peluang usaha es krim kulit pisang tersebut besar sebab di Salatiga tidak memiliki saingan.

"Kami melihat usaha ini cukup tinggi peluangnya. Terlebih kulit bahan pisang cukup mudah dicari," imbuh Anisa Nurul.

Es Krim Kulit Pisang Foto: Getty Images/iStockphoto/Jaromila

Es krim kulit pisang tersebut dijual Rp 20 ribu untuk satu liter, dan Rp 2 ribu untuk 50 gram es krim. Peminat es krim tersebut yakni warga Salatiga, luar kota, hingga orang luar negeri yang berada di Salatiga.

"Dari usaha es krim ini bisa membantu uang sehari-hari. Kami juga berupaya mengembangkan es krim ini," jelas Anisa.

Mencicipi Es Krim Legendaris Zangrandi di Panglima Polim

Mencicipi Es Krim Legendaris Zangrandi di Panglima Polim