Di masa pendemi banyak orang kini beralih kulineran ke warung kampung dengan hidangan tradisional. Susananya asri, makanan yang disajikan sedap dan terjangkau.
Sudah populer sejak zaman Hindia Belanda pada abad 19, warung jadi keseharian yang tak bisa lepas bagi warga Indonesia. Berbagai jenis warung seperti warung kecil, warung kopi sampai warung makan tak pernah terkikis sejak dulu sampai sekarang.
Baca Juga: Bale Nyai: Sedapnye! Bandeng Pecak hingga Ayam Cingkrang Sambel Jawara
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belakangan ini di masa PSBB banyak warga di akhir pekan menyambangi warung makan dengan gaya kampung atau ndeso. Umumnya terletak di pinggiran Jakarta seperti Tangerang, Bekasi, Cibubur dan sekitar Bogor. Lokasinya cukup tersembunyi bahkan agak sulit dijangkau, tetapi justru makin menarik minat.
![]() |
Kebanyakan warung makan di luar kota Jakarta menawarkan suasana dan pemandangan yang lebih asri. Konsep makanan 'ndeso' yang beragam jenisnya, ada yang berlokasi di tengah sawah, di pinggir sungai hingga di dalam perkampungan.Lesehan di ruangan terbuka membuat bersantap makin asyik.
Banyak orang yang merasa lebih nyaman makan dengan konsep outdoor, atau ruang terbuka dengan protokol kesehatan dibandingkan di dalam restoran atau ruang tertutup. Selain itu kebanyakan warung makan di pinggiran Jakarta ini, berubah jadi tempat destinasi kuliner murah sekaligus tempat bersantai bersama keluarga.
Warung makan dengan dapur sederhana dan terbuka bisa dilihat langsung oleh pengunjung. Beberapa warung makan bahkan masih masak menggunakan kayu bakar atau dapur terbuka. Pengunjung bebas keluar masuk dapur serasa di kampung sendiri.
![]() |
Hampir setiap warung makan memiliki ciri khas menu masing-masing. Ada warung makan gaya Betawi, Sunda, Jawa sampai warung makan rumahan yang tak kalah populer. Kebanyakan punya menu sederhana, pepes ikan, ikan goreng, ikan asin plus sambal dadak dan gorengan.
Seperti warung makan Ikan Cere Bu Tini di Tangerang Selatan. Warung makan ini terkenal dengan menu ikan cere, ikan sawah yang mungil dan gurih. Dapurnya masih menggunakan kayu bakar dan tungku api. Warung di pinggiran sawah ini ramai dikunjungi orang terutama akhir pekan.
Sementara kalau kangen makanan ndeso dan suasana makan di tengah hutan, bisa berkunjung ke Warung Tuman di wilayah BSD. Di sini pengunjung bisa menyantap aneka hidangan tradisional yang sudah mulai langka.
![]() |
Di ulasan kali ini detikFood akan membahas seputar tren warung kampung yang jadi alternatif kuliner baru. Mulai dari warung makan dengan menu pecak enak. Lalu warung makan dengan konsep lesehan di saung, sampai warung makan gaya Sunda hingga Betawi yang bikin nagih.
Pengunjungnya ada yang datang bermobil hingga kelompok pesepeda yang hobi hunting makanan enak di tempat unik. Nah, simak terus ulasan menarik dan rekomendasi pilihan detikFood ya!
Baca Juga: Ayam Cipo: Mantap Banget! Makan Ayam Goreng Serundeng Pakai Lalapan Sebaskom
(sob/odi)