Indonesia punya kekayaan kuliner dari setiap daerahnya. Kekayaan kuliner itu bisa jadi alat diplomasi di luar negeri. Berikut triknya menurut pakar.
Terdiri dari ribuan pulau, tentu saja Indonesia memiliki kekayaan kuliner. Tercatat ada sekitar 5.300 kuliner khas Indonesia. Beberapa yang populer antara lain rendang, sate, bakso, nasi goreng, gule, gado-gado, soto dan masih banyak lagi.
Lewat diplomasi kuliner, Indonesia memperkenalkan keragaman kulinernya ke kancah dunia. Namun, tak mudah untuk melakukan hal ini. Ada beberapa hal yang harus dilakukan agar kuliner Indonesia diterima selera orang-orang asing.
![]() |
Baca Juga : Lihat Lagi Diplomasi Kuliner Retno Marsudi, yang Lanjut Jadi Menlu
Diplomasi kuliner tersebut dibahas langsung dalam webinar bertajuk Satay Day bersama beberapa narasumber. Ada Pakar Kuliner dan Chef, William Wongso, Deputi Bidang Pemasaran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Nia Niscaya, World Bank Development Policy & Partnership, Mari Pangestu, dan masih banyak lagi.
Menurut ekonom Mari Pangestu ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam diplomasi kuliner. Pertama, makanan harus memiliki rasa lezat secara universal. Artinya rasanya dapat diterima oleh lidah-lidah orang asing. Kemudian, penyajian makanan harus memiliki estetika. Dan terakhir makanan itu harus unik.
"Unik maksudnya adalah makanan itu punya filosofi. Makanan itu bisa menggambarkan tentang Indonesia, Jadi ada cerita di balik makanan itu. Kayak rendang khas Sumatera Barat, sate maranggi khas Jawa Barat misalnya," ujar Mari Pangestu.
![]() |
Lebih lanjut, pakar kuliner sekaligus chef William Wongso juga menjelaskan bahwa kita harus kreatif saat menyajikan makanan. Apalagi saat perjamuan makan di negara-negara asing. Menurutnya, kita memang membawa rasa dari Indonesia, tapi penyajian bisa mengikuti selera internasional.
Selain acara perjamuan, berbagai acara seperti workshop atau kelas memasak hingga festival kuliner bisa menjadi cara dalam melakukan diplomasi kuliner. Hal itu pun dilakukan oleh William Wongso selama berkiprah di dunia kuliner.
"Karena mereka bisa aja belajar lewat Google, tapi mereka gak bisa tau sampai mereka bikin sendiri atau cobain sendiri makanan itu," ujar William Wongso.
![]() |
Mendirikan restoran Indonesia juga bisa jadi cara untuk mempromosikan kuliner Indonesia. Hal ini juga dibenarkan oleh Nia Niscaya selaku Deputi Bidang Pemasaran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Menurutnya, ada beberapa cara untuk bisa sukses di bisnis kuliner.
Konsep dan manajemen menjadi hal yang utama saat melakukan bisnis kuliner. Namun di samping itu, sebuah bisnis kuliner harus memiliki standar resep, brand dan rasa yang konsisten. Nia Niscaya juga menuturkan akan pentingnya identitas sebuah restoran Indonesia di negara asing.
Baca Juga : Nasi Padang Jadi Alat Diplomasi Indonesia untuk Dunia, Mungkinkah?
Simak Video "Pesan William Wongso untuk Kamu yang Ingin Berjualan di Era New Normal"
[Gambas:Video 20detik]
(adr/adr)