Sannakji merupakan jajanan Korea yang populer. Kuliner ekstreme ini berupa gurita yang dimakan hidup-hidup. Meski berbahaya, jajanan ini punya banyak penggemar.
Tidak sulit menemukan sannakji di Korea Selatan, kamu cukup menyambangi pasar seafood atau kedai yang menawarkan menu ini. Meskipun terlihat sederhana, tapi dibutuhkan nyali besar saat akan menyantap gurita hidup ini. Apalagi kalau ukurannya besar, hati-hati bisa tersedak.
Sannakji tidak membutuhkan proses masak karena gurita ini disajikan utuh dengan tambahan minyak wijen dan taburan biji wijen. Sesekali sannakji dipotong kecil-kecil untuk memudahkan proses makan. Teksturnya yang kenyal dengan rasa sedikit manis bikin banyak orang Korea ketagihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti apa sannakji dan apakah berbahaya saat gurita hidup masuk ke dalam rongga mulut? Dilansir dari berbagai sumber, berikut fakta soal sannakji, jajanan Korea ekstreme yang jadi favorit.
1. Penyajian sannakji
![]() |
Sannakji atau dikenal juga sebagai sannakji hoe merupakan makanan asal Korea yang terbuat dari gurita yang masih hidup. Hidangan ini dilengkapi bumbu sebagai penambah rasa. Bumbu klasiknya yakni minyak wijen dan wijen.
Setiap kedai makan atau restoran memiliki cara unik menyajikan sannakji, ada yang hanya memberi taburan garam namun ada juga yang menyajikannya dengan saus cocolan. Bagi pemula, restoran terkadang menyediakan sup panas isi sayuran yang bisa dijadikan pendamping saat makan sannakji.
Sannakji sendiri berasal dari bahasa Korea nakji yang berarti gutita ukuran kecil atau sedang. Bagi orang Korea, menyantap sannakji adalah hal biasa jadi tak heran mereka menyantapnya dalam keadaan utuh. Namun hal ini dilakukan untuk gurita berukuran kecil.