Cerita Mantan Chef Hotel Bintang 5 yang Kini Jualan Nasi Campur Rp 10.000

Cerita Mantan Chef Hotel Bintang 5 yang Kini Jualan Nasi Campur Rp 10.000

Devi Setya - detikFood
Rabu, 16 Sep 2020 17:30 WIB
Warung Makan Murah di Bali
Foto: instagram @dapoersijagoer
Jakarta -

Chef Geri kini tidak lagi sibuk di dapur hotel yang mewah, ia kini memasak di warung sederhananya. Menjual nasi campur Rp 10.000 dan nasi kuning 7 lauk harga Rp 3.000. Kisahnya bikin salut!

Puluhan tahun bekerja di hotel berbintang dan restoran mewah membuat pria bernama Geri ini mahir meracik berbagai makanan. Pria ramah yang sudah pernah bekerja di Jakarta, Bandung, Bali, Lombok hingga Raja Ampat ini sekarang malah memilih fokus menghidangkan makanan di warung sederhananya di Denpasar, Bali.

Sejak pandemi corona melanda Indonesia, Geri memutar otak untuk bisa tetap bertahan hidup sekaligus mencari cara untuk bisa membantu sesama. Geri dan rekannya, Iwan kemudian memutuskan membuka warung makan yang menghadirkan makanan enak harga murah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dihubungi detikFood lewat sambungan telepon (16/9) Geri membeberkan kisahnya membuka warung makan murah.

1. Awalnya sering ikut pameran kuliner

Warung Makan Murah di BaliWarung Makan Murah di Bali Foto: instagram @dapoersijagoer

Geri memulai karirnya di dunia kuliner sejak tahun 1994. Ia mulai bekerja di hotel dan restoran, pengalamannya selama lebih dari 20 tahun membawanya jadi pribadi yang terbiasa dengan aktivitas dapur hotel.

Disamping bekerja di hotel, Geri juga kerap mengikuti berbagai festival kuliner yang digelar di Bali. Geri menghadirkan menu khas Nusantara yang laris manis di area pameran. Sebut saja pameran bergengsi sepert Nusa Dua Festival, Nusa Dua Light Festival, Ubud Food Festival hingga Denpasar Festival.

ADVERTISEMENT

Dari setiap pameran yang ia ikuti ini, Geri memperhatikan banyak masyarakat kurang mampu yang tak berkesempatan untuk masuk ke area festival dan mencoba aneka makanannya. Mulai dari sinilah Geri berinisiatif membuka warung makan sederhana yang menghadirkan menu ala hotel. Hidangan hotel tersaji di warung Dapoer Si Jagoer milik Geri, harga yang dibanderol pun murah meriah.

2. Pandemi corona mengubah konsep warung milik Geri

Warung Makan Murah di BaliWarung Makan Murah di Bali Foto: instagram @dapoersijagoer

Saat awal corona melanda Indonesia sekitar akhir Februari, Geri mengatakan ia sedang menyiapkan konsep restoran milik rekannya yang berada di kawasan Cikarang. Di tengah proses pembangunan restoran ini, Geri harus menelan pil pahit karena proyek resto ini terpaksa harus berhenti karena adanya corona.

Kondisi yang awalnya berjalan lancar, perlahan langsung berubah drastis. Sebelum kembali lagi ke Bali, mantan Chef di Hotel Borobudur, Jakarta ini berinisiatif membuat gerakan yang bisa membantu masyarakat luas. Kemudian lewat Dapoer Si Jagoer, Geri mencoba merubah konsep warung makannya.

3. Bertemu rekan yang mengajak kerja sosial

Geri akhirnya bertemu seorang teman bernama Iwan. Pria yang sebelumnya bekerja di restoran Hanamasa ini mengajak Geri untuk bekerja sosial. "Temen saya Kang Iwan bilang, sekarang mah bukan saatnya cari untung, kita cari berkah saja. Dari sini saya semakin kuat pengen melayani masyarakat secara luas," ujar Geri.

Dari perjalanan Jakarta menuju Bali, Geri dan Iwan mematangkan rencananya untuk membuka warung murah di Bali. Berbekal pengalaman dan keahlian memasak, akhirnya Geri dan Iwan menghadirkan warung makan serba murah.

Di sini tercetus ide untuk menghadirkan menu nasi campur Rp 10.000 bisa makan dan nambah sepuasnya. "Untuk melakukan kebaikan tidak perlu menunggu kaya atau terkenal. Kalau mau terkenal mah jadi artis aja," celetuk Geri.

4. Menu yang ditawarkan

Geri punya beberapa paket makan yang dihadirkan di Dapoer Si Jagoer. Yang paling utama adalah nasi campur lawan corona yang dibanderol dengan harga Rp 10.000. Siapapun bisa makan dengan 15 pilihan lauk dan sayur. Sekali bayar bisa tambah nasi dan lauk sepuasnya.

Selain itu ada dua pilihan menu lainnya yakni nasi kuning 7 lauk harga Rp 3.000 serta paket anti Covid yang berisi seporsi nasi, soto ayam, sate dan es jeruk harga Rp 8.000. Khusus di hari Jumat, kasir warung makan ini akan tutup alias pengunjung bisa makan dengan membayar seikhlasnya.

Warung ini buka pagi hingga malam hari jadi siapapun bisa mampir untuk makan. Geri sengaja tidak memasang banner atau papan nama di warungnya agar para penjual makanan lain tetap mendapat pelanggan.

5. Pelanggan dari berbagai kalangan

Warung Makan Murah di BaliWarung Makan Murah di Bali Foto: instagram @dapoersijagoer

Banyak yang bertanya pada Geri soal siapa saja yang boleh makan di warung ini. Geri mengatakan semua orang boleh makan, karena semua orang sedang mengalami kesusahan dan kondisi ekonomi yang sama.

"Pegunjung kami bukan hanya kelas bawah, yang high class banyak yang ingin mencoba dan Alhamdulillah kembali lagi dan lagi. Ada dokter, konsultan, arsitek, cabin crew, pengacara, CEO-CEO dari perusahaan besar pada mampir makan," beber Geri

Harapan soal warung murah yang digagas Geri dan rekannya. Ia hanya berharap semua orang khususnya di Bali bisa bertahan melewati semua keadaan ini. "Harapan dari kami mudah-mudahan spirit bisa jadi inspirasi buat adik-adik kita generasi muda yang tentunya lebih piawai memberikan pelayanan pada masyarakat. Saling memberikan support semoga kita bisa melewati masa sulit ini bersama-sama," pungkas Geri.




(dvs/odi)

Hide Ads