2. Pandemi corona mengubah konsep warung milik Geri
![]() |
Saat awal corona melanda Indonesia sekitar akhir Februari, Geri mengatakan ia sedang menyiapkan konsep restoran milik rekannya yang berada di kawasan Cikarang. Di tengah proses pembangunan restoran ini, Geri harus menelan pil pahit karena proyek resto ini terpaksa harus berhenti karena adanya corona.
Kondisi yang awalnya berjalan lancar, perlahan langsung berubah drastis. Sebelum kembali lagi ke Bali, mantan Chef di Hotel Borobudur, Jakarta ini berinisiatif membuat gerakan yang bisa membantu masyarakat luas. Kemudian lewat Dapoer Si Jagoer, Geri mencoba merubah konsep warung makannya.
3. Bertemu rekan yang mengajak kerja sosial
Geri akhirnya bertemu seorang teman bernama Iwan. Pria yang sebelumnya bekerja di restoran Hanamasa ini mengajak Geri untuk bekerja sosial. "Temen saya Kang Iwan bilang, sekarang mah bukan saatnya cari untung, kita cari berkah saja. Dari sini saya semakin kuat pengen melayani masyarakat secara luas," ujar Geri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari perjalanan Jakarta menuju Bali, Geri dan Iwan mematangkan rencananya untuk membuka warung murah di Bali. Berbekal pengalaman dan keahlian memasak, akhirnya Geri dan Iwan menghadirkan warung makan serba murah.
Di sini tercetus ide untuk menghadirkan menu nasi campur Rp 10.000 bisa makan dan nambah sepuasnya. "Untuk melakukan kebaikan tidak perlu menunggu kaya atau terkenal. Kalau mau terkenal mah jadi artis aja," celetuk Geri.
Simak Video "Video Berbuka Puasa dengan Hidangan Kampung ala Warung Joglo di Denpasar"
[Gambas:Video 20detik]