Selamat Hari Raya Galungan 2020, Berikut Makanan Khas yang Bisa Dinikmati

Selamat Hari Raya Galungan 2020, Berikut Makanan Khas yang Bisa Dinikmati

Rosmha Widiyani - detikFood
Rabu, 16 Sep 2020 15:00 WIB
Umat Hindu merayakan Galungan dengan bersembahyang di Pura Agung Tirta Bhuana, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (16/9/2020). Perayaan dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
Foto: Agung Pambudhy/Selamat Hari Raya Galungan 2020, Berikut Makanan Khas yang Bisa Dinikmati
Jakarta -

Bagi para penganut agama Hindu, hari ini Rabu (16/9/2020) merupakan pelaksanaan hari raya Galungan 2020. Selang sepuluh hari, umat Hindu akan merayakan Hari Raya Kuningan 2020 pada Sabtu (26/9/2020).

Berbagai intansi negara dan kelompok masyarakat mengucapkan selamat atas pelaksanaan Hari Raya Galungan 2020 diiringi doa. Salah satunya PLN melalui akun Instagram di pln-id dilihat detikcom.

"Kehidupan ini penuh dengan seribu kebahagiaan. Namun, untuk mencapainya dieprlukan seribu pengorbanan. Teruslah bekerja dan berkarya di jalan dharma. Rahajeng Nyanggra Rahina, Selamat Hari Raya Galungan & Kuningan 2020. Semoga kebahagiaan dan kedamaian datang dari segala penjuru," tulis PLN.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perayaan Galungan 2020, seperti hari besar lainnya di Indonesia, identik dengan makanan khas. Makanan ini akan dijadikan sesajen meski juga bisa dinikmati bersama.

ADVERTISEMENT

Berikut makanan khas Galungan 2020:

1. Jaje Uli

Dikutip dari tulisan Ajeg Bali Dengan Jaje Uli: Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kube Cempaka dan Kelompok Mekar Pembuar Jaje Uli Asli Bali, panganan ini adalah salah satu jajan tradisional yang selalu digunakan dalam setiap upacara agama. Makanan yang tidak absen dalam Galungan 2020 ini diolah dengan cara dipotong tipis lalu dikeringkan.

Jaje uli yang berbahan tepung beras atau ketan ini tersedia setengah jadi atau siap makan. Untuk jaje uli setengah jadi diproses hanya sampai pengeringan. Sedangkan yang siap makan tersedia dalam bentuk yang sudah digoreng. Selain tersedia saat upacara keagamaan, jaje uli biasa dikonsumsi sebagai teman kopi atau teh di pagi hari.

2. Tape ketan

Tulisan Kadar Etanol Dalam Tape Sebagai Hasil Fermentasi Beras Ketan (Oryza sativa glutinosa) dengan Saccaromyces cerevisiae mneyatakan, tape ketan Bali menggunakan bahan yang disebut injin atau ketan hitam. Tape dikenal juga di berbagai wilayah lain di Indonesia yang menggunakan bahan singkong atau ketan putih.

Cita rasa tape ketan adalah manis, alkaholis, dan asam segar yang diperoleh dari hasil fermentasi beras ketan. Tape ketan untuk Galungan 2020 biasanya dibuat beberapa hari sebelum hari H dalam momen yang disebut penyekeban. Proses inilah yang memungkinkan tape ketan punya rasa yang khas.

3. Lawar

Galungan 2020 tidak lengkap tanpa lawar yang menggunakan campuran aneka sayuran dan daging cincang. Lawar dibuat sehari sebelum Galungan yang biasa disebut Panempahan Galungan. Sedangkan untuk tradisi membuat lawar bersama keluarga menjelang Galungan biasanya ngelawar.

Dikutip dari situs Pemerintah Kota Denpasar lawar menggunakan bahan daging babi, penyu, entok atau kuir dan ayam. Menu lawar sangat nikmat disantap bersama nasi putih hangat dan lauk tambahan lainnya. Lawar biasa digunakan sebagai menu sesaji dan dinikmati bersama keluarga.

4. Olahan daging Babi

Daging babi menjadi salah satu bahan dasar olahan khas Bali yang tentunya tidak absen saat Galungan 2020. Olahan tersebut juga bisa dikonsumsi bersama keluarga atau lingkungan sekitar.

Bahan daging babi bisa diolah menjadi berbagai macam hidangan dengan aneka bumbu sesuai selera tiang orang. Hidangan tersebut misalnya lawar, pepes, balung, urutan. Situs Pemerintah Kota Denpasar menerangkan, urutan adalah sosis babi yang biasanya menjadi hidangan pendamping nasi putih dan lawar.

5. Aneka buah

Buah wajib ada sebagai salah satu bahan dalam sesaji untuk Galungan 2020, atau dikonsumsi bersama keluarga dan saudara. Beberapa jenis buah yang digunakan untuk sesaji adalah apel, jambu, pisang, salak, manggis, mangga, dan anggur.

Khusus pisang, buah ini memiliki sifat yang bisa mengingatkan manusia untuk selalu berusaha keras dan bersyukur. Pohon pisang tidak akan mati sebelum meninggalkan tunas atau anakan yang mampu melanjutkan hidup.




(row/erd)

Hide Ads