Wah! Penjual Bakso Pentol Ini Berpakaian Necis Ala Orang Kantoran

Wah! Penjual Bakso Pentol Ini Berpakaian Necis Ala Orang Kantoran

Achmad Syauqi - detikFood
Senin, 31 Agu 2020 11:30 WIB
Penjual Bakso Pentol Ini Berpakaian Necis Ala Orang Kantoran
Foto: dok.detikFood/Achmad Syauqi
Klaten -

Penjual bakso ojek pentol di Klaten ini berpenampilan unik saat keliling menjajakan dagangannya. Ia berdandan necis dan klimis bak orang kantoran menjadi ciri khasnya.

Sakir (54) warga Dusun Klengkungan, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, menarik perhatian pembeli saat menjual pentol dagangannya. Saat ditemui detikcom di los Pasar Totogan, Jalan Ngupit-Kemalang, Kecamatan Ngawen, Klaten, Sakir mengenakan baju stelan krem kotak lengan panjang. Dipadukan dasi kuning, penjepit dasi warna emas, celana kain warna hitam dan sepatu mengkilap warna hitam, penampilannya tidak mirip penjual pentol umumnya.

Rambutnya klimis dan membawa tas kulit kecil diselempangkan di pundaknya. Dua batu akik warna merah delima dan hijau giok menghiasi jari tangan kanan dan kiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebuah sepeda motor dengan gerobak ditempatkan di jok motor yang digunakan Sakir berkeliling. Gerobaknya bertuliskan " Ojek penthol SS, Dua Putra, Yang Penting Hepi ,".

Penjual Bakso Pentol Ini Berpakaian Necis Ala Orang KantoranPenjual Bakso Pentol Ini Berpakaian Necis Ala Orang Kantoran Foto: dok.detikFood/Achmad Syauqi

" Saya jualan ojek sudah satu atau satu setengah tahun. Saya berpakaian begini sejak awal, karena saya kan pedagang baru, kalau cuma penampilan biasa tidak akan laku, maka saya harus tampil beda," jelas Sakir pada detikcom di Pasar Totogan, Kecamatan Ngawen, Minggu (30/8/2020) siang.

ADVERTISEMENT

Sakir menceritakan, sebagai pedagang baru jika hanya memakai kaos dan sandal sudah banyak, serta biasa di masyarakat. Padahal jenis jualannya juga tidak mudah laku.

" Jualan begini kan tidak gampang laku. Yang penting saya penampilan bersih, menghargai pembeli dan sopan, nanti soal laku itu belakangan toh rasa bakso ojek kan 11-12 tidak jauh beda," lanjut Sakir.

Pentol MerapiIlustrasi Pentol Foto: dok. detikFood/Yenny Mustika Sari

Menurut Sakir, dalam menjajakan dagangannya selain harus rapi dan sopan, kualitas dan kebersihan dagangan diutamakan. Untuk menjaga penampilannya, dirinya membeli baju tujuh helai, empat dasi dan dua pasang sepatu.

" Tujuh baju itu untuk hari Senin sampai Minggu. Kalau baju dan celana ya ganti tiap hari kecuali sepatu karena cuma dua pasang," sambung Sakir.

Usahanya itu tidak sia-sia sebab bisa memberikan nafkah istri. Meskipun tidak besar tapi ternyata selalu cukup.

" Alhamdulillah bisa sedikit- sedikit bisa memberikan nafkah sama istri. Toh dua anak saya sudah berkeluarga semua," terang Sakir.

Dalam satu hari Sakir, sebelum ada pandemi COVID bisa menghabiskan bakso berbahan daging ayam lima kilogram. Namun setelah ada pendemi COVID jadi sepi.

Penjual Bakso Pentol Ini Berpakaian Necis Ala Orang KantoranPenjual Bakso Pentol Ini Berpakaian Necis Ala Orang Kantoran Foto: dok.detikFood/Achmad Syauqi

"Sekarang sepi setelah ada Corona paling sehari habis 2 - 3 kilogram daging ayam. Karena suasana begini ya harus sabar," ucap Sakir.

Lokasi berjualannya tidak pasti. Sebelum ada Corona biasanya nongkrong di arena car free day, di sekolah atau tempat ada hiburan.

" Dulu nongkrong utamanya di CFD, sekolah dan tempat hiburan tapi sejak ada Corona sampai sekarang kan sepi, jadi saya keliling ke kampung - kampung. Kalau siang mangkal sambil istirahat ," ujar Sakir.

Sakir mengaku berjualan mulai pukul 07.00 WIB sampai 17.00 WIB. Bahkan kadang sampai 19.00 WIB namun tidak sehari penuh.

"Tidak sehari penuh. Kadang pulang dulu istirahat, nanti sorenya keluar lagi," pungkas Sakir.




(sob/odi)

Hide Ads