Strategi Jitu Pebisnis Restoran dan Chef dalam Hadapi Pandemi COVID-19

Strategi Jitu Pebisnis Restoran dan Chef dalam Hadapi Pandemi COVID-19

Yenny Mustika Sari - detikFood
Kamis, 27 Agu 2020 13:30 WIB
Strategi Jitu Restoran Hadapi Pandemi
Foto: iStock
Jakarta -

Bisnis restoran dihadapkan pada masa sulit saat ini. Pihaknya harus mengatur strategi dalam menghadapi pandemi dan masa depan. Apa saja yang mereka lakukan?

Pandemi COVID-19 mematikan banyak usaha, salah satunya kuliner. Mulai dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hingga restoran ternama banyak yang gulung tikar karena susah mendapatkan pemasukan. Namun saat ini UMKM mulai bangkit kembali, bahkan dikatakan lebih maju karena peminatnya banyak.

Bisnis restoran juga kembali bangun dari keterpurukan setelah masa PSBB berakhir. Kini orang-orang bisa lagi menikmati makan di restoran namun tetap memakai protokol kesehatan. Seperti mencuci tangan sebelum masuk ke restoran atau menggunakan hand sanitizer, pengecekan suhu tubuh, menggunakan masker, dan lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa pelaku bisnis restoran berkumpul dan melakukan Webdinar dengan topik 'Chef Talks: Strategi Restoran Untuk Hari Ini & Masa Depan' (26/8). Diantaranya ada Githa Nafeeza selaku CEO & Founder dari Hachi Group (Shabu Hachi & Hachi Grill), Chef Mandif Membrano Waroka, Kusnadi Rahardja selaku CEO & Founder Boga Group, dan Chef Ragil Imam Wibowo.

Dalam webinar, mereka memaparkan pemikiran soal strategi yang harus dilakukan pihak restoran agar terus dapat bersaing dan mendapatkan animo dari pelanggannya. Mulai dari strategi yang harus dilakukan saat ini di masa normal baru hingga masa depan.

ADVERTISEMENT

Berikut strategi yang restoran lakukan di tengah pandemi dan masa depan.

Baca Juga: Ini Kiat Para Chef Agar Restoran Bertahan di Tengah Pandemi COVID-19

1. Strategi yang dilakukan Hachi Group

Strategi Jitu Restoran Hadapi PandemiStrategi Jitu Restoran Hadapi Pandemi Foto: instagram @shabuhachi

Hachi Group merupakan bisnis restoran yang mengelola Shabu Hachi dan Hachi Grill. Keduanya memiliki konsep buffet dimana pelanggannya harus mengambil dan masak sendiri makanan mereka. Di tengah pandemi COVID-19, restoran dengan konsep ini sangat riskan dengan penyebaran virus.

Saat kembali buka, Githa Nafeeza selaku CEO & Founder Hachi Group mengakui saat ini bukan lagi menu atau promo yang ditanyakan pelanggan kepada mereka. Tapi, mengenai protokol kesehatan yang diberlakukan oleh Hachi Group. Mereka pun tentunya memerhatikan hal tersebut demi kembali mendapat kepercayaan pelanggan.

Selain protokol kesehatan, Githa Nafeeza juga memerhatikan soal menu yang ditawarkan. Seperti menyediakan menu ready to cook atau ready to meal hingga menu baru berupa paket keluarga dengan harga yang lebih terjangkau.

Digital marketing juga menjadi strategi yang dilakukan oleh pihak Hachi Group. Seperti pembuatan aplikasi dan memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Facebook, hingga TikTok sebagai media promosi.

"Satu yang menarik adalah dengan kehadirannya si TikTok ini. Kalo dulu mungkin kita mainnya Facebook, Instagram, Twitter gitu ya. Tapi begitu ada TikTok saya juga baru mau mencoba sih cuma saya makin pelajari TikTok itu untuk bisnis restoran ya, ternyata lebih efektif lho. Jadi kita punya media baru lagi nih untuk meningkatkan penjualan kita," tutur Githa Nafeeza.

2. Strategi yang Dilakukan Boga Group

Strategi Jitu Restoran Hadapi PandemiStrategi Jitu Restoran Hadapi Pandemi Foto: Instagram @bogagroup_id

Boga Group merupakan jaringan bisnis restoran besar yang membawahi mereka Shaburi, Pepper Lunch, Kimukatsu, Onokabe, dan lainnya. Di tengah pandemi seperti saat ini, Boga Group juga tak tinggal diam dan memaparkan strategi yang dilakukan oleh pihaknya.

Kusnadi Rahardja selaku CEO & Founder Boga Group menjelaskan kesiapan mereka dalam mengembalikan kepercayaan pelanggan. Protokol kesehatan tentunya digalakkan oleh pihak Boga Group, seperti wajib mengenakan masker, pengecekan suhu tubuh, hand sanitizer, mengisi data pada digital form, hingga pembayaran cashless.

Boga Group juga berstrategi di tengah pandemi dalam menyediakan menu-menu ready to cook atau ready to meal. Ke depannya Boga Group juga sedang menyediakan Boga Kitchen dan 4 brand cloud kitchen, mulai dari Sushi & Bento Yay, Beef Mania, hingga Sweet Life.

Soal penjualan, Boga Group juga saat ini tengah menaikkan pasar mereka di market place online maupun offline. Banyak brand dari Boga Group yang bisa pelanggan beli di Tokopedia, BliBli, Shopee, GrabFood, dan GO-FOOD. Untuk offline, Boga Group memasarkan produk mereka yang berupa ready to cook atau ready to meal di supermarket.

3. Strategi yang Dilakukan Chef Mandif Membrano Warokka

Strategi Jitu Restoran Hadapi PandemiStrategi Jitu Restoran Hadapi Pandemi Foto: instagram

Strategi yang dilakukan restoran di tengah pandemi dan masa depan juga diperlukan dari sisi seorang chef. Ada Chef Mandif Membrano Warokka selaku Owner dan Executive Chef di Teatro Gastroteque di Seminyak serta Blanco par Mandif di Ubud, Bali yang memaparkan pemahamannya.

Menurut Chef Mandif memang protokol kesehatan sangat diperlukan, seperti mencuci tangan dan pengukuran suhu. Menurutnya tak perlu menggunakan sarung tangan untuk memasak, karena sebenarnya sarung tangan hanya berlaku 20 menit dan setelahnya harus diganti. Lebih baik rutin mencuci tangan karena hal itu yang lebih jitu menghilangkan kuman.

Soal menu yang ditawarkan oleh restoran, menurut Chef Mandif Membrano Warokka harus ada beberapa menu yang diganti atau dihilangkan. Apalagi menu-menu yang tidak menghasilkan keuntungan. Bisa juga dengan menciptakan menu baru per 2 minggu sekali, jadi para pelanggan lebih tertarik untuk mengunjungi restoran karena selalu ada yang 'baru' dari restoran tersebut.

Chef Mandif juga memandang bisnis kuliner online yang saat ini sedang merajalela akan terus berkembang. Pemakaian media sosial juga sangat diperlukan, TikTok juga dianggap sangat baik saat ini untuk memasarkan produk. Foto produk yang ditawarkan via online juga harus diperhatikan, karena lewat foto yang baik bisa menarik perhatian pelanggan untuk membelinya.

Baca Juga: 5 Perubahan Ini Akan Terjadi di Restoran Usai Pandemi COVID-19

4. Strategi yang Dilakukan Oleh Chef Ragil Imam Wibowo

Strategi Jitu Restoran Hadapi PandemiStrategi Jitu Restoran Hadapi Pandemi Foto: instagram

Satu lagi pemaparan strategi dari Chef Ragil Imam Wibowo yang harus dilakukan pihak restoran di tengah pandemi dan masa depan. Chef Ragil tak hanya berada di dapur tapi juga mengerti soal pengelolaan restoran karena dirinya adalah Chef & Owner Nusa Indonesian Gastronomy.

Menurut Chef Ragil, di tengah pandemi ini pebisnis restoran harus mengatur strategi dalam hal protokol kesehatan dan penciptaan menu baru. Untuk menu baru yang diterapkan oleh Nusa Indonesian Gastronomy adalah menyediakan menu ready to cook, olahan beku, dan produk snack. Protokol kesehatan yang dilakukan oleh Chef Ragil pada restorannnya juga digalakkan.

Bahkan ia menyediakan sanitasi tambahan seperti adanya air purifier untuk tempat yang dilengkapi AC. Mereka juga selalu menyemprotkan cairan sanitasi setiap jam agar lebih aman dari penyebaran virus Corona.

Ke depannya Chef Ragil juga sangat memerhatikan strategi promosi mereka terlebih secara digital. "Kita akan menggunakan digital marketing secara masif. Secara umum memang harus masif, karena kalau tidak masif di digital ini kan seperti hutan belantara ya. Ketika kita tidak kelihatan ya tidak akan ada efek. Jadi harus benar-benar masifnya luar biasa," tutur Chef Ragil.

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Video: 3 Rekomendasi Restoran Indonesia di Berlin"
[Gambas:Video 20detik]
(yms/adr)

Hide Ads