Ini Kiat Para Chef Agar Restoran Bertahan di Tengah Pandemi COVID-19

Ini Kiat Para Chef Agar Restoran Bertahan di Tengah Pandemi COVID-19

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Senin, 11 Mei 2020 12:30 WIB
Kiat restoran di tengah pandemi COVID-19
Foto: iStock
Jakarta -

Para chef berbicara soal kiat restoran agar bertahan di tengah pandemi COVID-19. Perubahan strategi bisnis ternyata jadi kuncinya.

Minggu malam (11/5), Indonesian Gastronomy Association menginisiasi webinar bersama para chef ternama di Indonesia. Mereka berdiskusi soal pengaruh pandemi COVID-19 pada bisnis restoran.

Tak bisa dipungkiri kalau bisnis restoran mengalami kerugian besar dalam masa sulit seperti ini. Ketiadaan pengunjung membuat restoran kehilangan pemasukan hingga berdampak pada pemberhentian banyak pegawai sampai penutupan gerai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kiat restoran di tengah pandemi COVID-19Kiat restoran di tengah pandemi COVID-19 Foto: dok. detikFood

Hal ini diakui chef Mandif Warokka yang berbasis di Bali. Kini bisnis restorannya hanya tinggal tiga yang beroperasi. Menurutnya solusi kreatif sangat penting di tengah pandemi COVID-19 sambil menunggu solusi yang nyata dari pemerintah.

Solusi kreatif yang ia maksud adalah mengubah operasional restoran. Chef Mandif pilih dirikan cloud kitchen dimana dapur restorannya bisa disewa siapapun yang mau berbisnis makanan. "Satu kitchen punya 10 brand, saya bisa bikin kitchen yang disewakan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Baca Juga: Ini 5 Cara Dukung Bisnis Kuliner yang Pendapatannya Anjlok Imbas Corona

Perubahan operasional juga bisa dilakukan restoran-restoran yang ada di hotel. Chef Vindex Tengker yang kerap menjadi konsultan kuliner di hotel bintang 5 mengatakan, "Misal di hotel sekarang, buffet ramadhan nggak ada tapi bisa diubah jadi ready to eat makanan ramadhan."

Kiat restoran di tengah pandemi COVID-19Kiat restoran di tengah pandemi COVID-19 Foto: iStock

Kunci lain agar bisnis restoran bertahan di tengah pandemi COVID-19 juga diungkap chef Ragil Imam Wibowo yang memiliki restoran seperti Nusa Indonesian Gastronomy, Locarasa, dan Warung Pasta. Chef Ragil berujar. "Efeknya (COVID-19) luar biasa banget. Tapi kita lihat ini bagian dari usaha dimana masalah akan selalu ada. Cara yang paling memungkinkan adalah going digital."

Kini restoran chef Ragil hanya melayani pemesanan makanan online. Hanya saja ia terus memantau menu yang disajikan untuk menyesuaikan dengan tren. Pasalnya menurut chef Ragil, selera konsumen di Jakarta soal makanan sangat cepat berubah. Semuanya bisa dalam hitungan minggu.

Kiat restoran di tengah pandemi COVID-19Kiat restoran di tengah pandemi COVID-19 Foto: dok. detikFood

"Awal-awal snack yang dibeli, tapi berjalan tiga minggu, paket makanan seperti nasi dengan lauk itu laku banget. Tapi deket-deket lebaran, berubah ke lauk pauk. Jangka waktu yang cepat berubah, ini yang menantang buat pelaku bisnis," jelas chef yang kerap mempromosikan penggunaan bahan lokal ini.

Masih soal aspek digital dalam kiat restoran bertahan di tengah pandemi COVID-19, pandangan menarik disampaikan chef Bara Pattiradjawane. Chef yang kini menjadi social media presenter ini berujar, "Menjual secara digital adalah the way of our future."

WhatsApp dan YouTube Batasi Peredaran Informasi Tidak Benar Soal Virus CoronaWhatsApp Foto: ABC Australia

Ia melanjutkan, "Jualan online adalah sangat penting saat ini. The power of social media harus dipikirkan sekali. Twitter lagi comeback di kalangan millennial yang suka jajan. Juga pemanfaatan WhatsApp yang menurut chef Bara sangat potensial.

Adanya fitur bisnis pada WhatsApp harus dimanfaatkan dengan baik oleh pemilik restoran atau usaha kuliner. "Tidak sekadar ya atau tidak menjawab pesanan pengunjung, tapi ajak ngobrol. Mungkin itu bisa jadi kebiasaan baru, memang butuh effort," ujarnya. Tapi chef Bara meyakini hal ini bisa jadi 'senjata' yang ampuh untuk bisnis restoran.

Baca Juga: Demi Cegah Penularan Virus Corona, Restoran Fast Food China Lakukan Ini




(adr/odi)

Hide Ads