Sekarang Bisa Titip Jajanan Hits dari Jakarta ke Bogor dengan Mudah

Bisnis Jastip Makanan

Sekarang Bisa Titip Jajanan Hits dari Jakarta ke Bogor dengan Mudah

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Jumat, 21 Agu 2020 19:00 WIB
Jastip makanan: Rekomendasi Dari Halte ke Halte dibawa ke Bogor
Foto: Instagram suamikistrijastip
Jakarta -

Jastip makanan dari Jakarta ke Bogor juga ramai peminat. Apalagi menu yang ditawarkan jajanan hits berdasarkan rekomendasi akun Instagram khusus makanan.

Foodies yang hobi jalan-jalan dan makan enak pasti tak asing dengan akun Instagram Dari Halte ke Halte. Berbagai rekomendasi makanan enak diberikan di sini, terutama yang lokasi penjualnya dekat dan mudah dijangkau dengan transportasi umum seperti busway, kereta, dan MRT.

Sering kali rekomendasi jajanan mereka hits dan viral di media sosial. Tentu saja ini mengundang rasa penasaran para foodies. Bagi mereka yang tinggal jauh dari lokasi penjual makanan itu lalu terpikir menitipnya lewat jastip makanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak Dari Halte ke Halte sendiri tidak melayani jastip, tetapi mereka menyarankan rekanan jastip untuk para followersnya. Jumlahnya banyak dan tersebar di berbagai lokasi. Salah satu yang direkomendasikan adalah akun @suamikistrijastip yang melayani wilayah Bogor.

Jastip makanan: Rekomendasi Dari Halte ke Halte dibawa ke BogorJastip makanan: Rekomendasi Dari Halte ke Halte dibawa ke Bogor Foto: Instagram suamikistrijastip

Baca Juga: Naik Bus Sambil Kulineran Asyik Gaya Kekinian di Seputar Halte

ADVERTISEMENT

Dihubungi detikFood (19/8), pemiliknya yaitu Farah bercerita awal mula dirinya terjun ke bisnis jastip makanan. Ia baru menekuninya sekitar bulan Mei 2020.

"Aku tuh emang seneng jajan, jalan-jalan. Memang sudah lama "Ayo-ayo mau nitip makanan ngga" sama teman-teman dekat aja. Lebih biar ongkirnya murah. Itu awalnya. Lama-lama ketika mulai kerja dari rumah (WFH) kan mulai bosan juga ya, weekend ngapain ya. Akhirnya mulai jastip makanan buat orang-orang di luar teman," kata Farah.

Berbagai jajanan rekomendasi Dari Halte ke Halte ia tawarkan. Diantaranya roti srikaya Tet Fai, dim sum Arsyif, pisang goreng madu Bu Nanik, dan lain-lain. Farah membuka jastip rata-rata sekali seminggu. Pilihan menu itu tak melulu sama, sering kali berubah sesuai dengan permintaan pelanggan atau memang pilihan dirinya.

Jastip makanan: Rekomendasi Dari Halte ke Halte dibawa ke BogorJastip makanan: Rekomendasi Dari Halte ke Halte dibawa ke Bogor Foto: Instagram suamikistrijastip

Ditanya soal biaya jastip makanan di tempatnya, Farah mengaku bingung. "Karena kayak suka-suka aku aja. Aku ngga seneng kalau jualin yang mahal, karena aku juga kalau jajan ngga suka yang mahal. Kadang-kadang kalau harga makanannya sudah tinggi paling sekitar Rp 5.000-10.000 per menu," jelasnya. Lalu untuk biaya paling tinggi sekitar Rp 15.000.

Dalam sekali jastip makanan, Farah bisa melayani 35-60 pemesan sekaligus. Jumlah tertingginya mencapai 80 pemesan. "Satu orang bisa pesan beberapa makanan sekaligus. Aku kan kalau buka bisa sampai 10 menu, biar ngga sayang aja dan teman-teman jajannya banyak pilihan. Jadi 10-15 menu dibukanya. Satu orang bisa pesan 3-5 menu sekaligus. Kadang ada yang coba semua menu," tambahnya.

Untuk pengemasan makanan, Farah tak memiliki penanganan khusus. Ia mengandalkan kemasan dari penjual saja. Kecuali untuk minuman seperti kopi atau minuman kekinian lain, Farah biasanya menaruh dalam boks pendingin.

Jastip makanan: Rekomendasi Dari Halte ke Halte dibawa ke BogorJastip makanan: Rekomendasi Dari Halte ke Halte dibawa ke Bogor Foto: Instagram suamikistrijastip

Lama waktu pengantaran menurut Farah juga tidak makan waktu sehingga semua makanan masih fresh ketika sampai ke pemesan. "Sejauh ini paling telat jam 16.30 sudah bisa diambil sama pemesan di Bogor," katanya. Biasanya Farah akan stand-by di McDonald's Lodaya dan Taman Cimanggu.

Ia menilai bisnis jastip makanan kini tergolong menguntungkan, terutama ketika pandemi Corona. Ia berujar, "Aku yang tadinya suka jajan ternyata jadi punya penghasilan lebih dari situ."

Untuk omzet, wanita ramah ini mengaku bisa mendapat Rp 1,5 sampai 2 juta per minggu dari bisnis jastip makanan. "Yang tadinya mikir buat bisa jajan aja deh, yang penting bensin aman. Eh ternyata alhamdulillah sih (lebih dari itu). Sekalian jalan," pungkasnya.

Baca Juga: Dua Mahasiswa Ini Bisa Raih Rp 4 Juta per Minggu dari Bisnis Jastip Makanan




(adr/odi)

Hide Ads