Bisnis jasa titip (jastip) makanan saat ini bisa jadi peluang usaha baru. Seperti cerita seorang wanita yang memiliki omzet hingga puluhan juta per minggunya.
Belakangan ini bisnis jastip makanan banyak tersebar di Indonesia. Tak hanya menawarkan jastip makanan dari luar negeri saja, namun juga dalam negeri. Seperti dari Bandung, Yogyakarta, Surabaya, hingga Bali.
Bisnis ini sepertinya terlihat sepele karena menawarkan jasa untuk membelikan makanan dari berbagai kota dan mengirimkannya kepada pemesan. Tapi ternyata di balik itu semua, bisnis ini sangat menguntungkan.
![]() |
Apalagi di tengah pandemi COVID-19 yang membuat banyak orang tak bisa pergi langsung untuk menikmati beragam makanan. Lewat jastip makanan, seseorang tinggal pesan dan nantinya makanan akan sampai langsung ke rumah.
Baca Juga: 5 Bisnis Kuliner yang Datangkan Banyak Cuan
Tak perlu khawatir dengan kualitas makanan karena pengusaha jastip makanan memperhatikan proses pengirimannya. Mulai dari pemilihan kurir, kemasan, dan lainnya.
Salah satu pelaku bisnis jastip makanan ini adalah Nancy. Ia memiliki bisnis jastip makanan Bali untuk pemesan yang berada di Jakarta dan Bandung dengan akun Instagram @victoirecollection.
![]() |
Nancy yang saat ini juga memiliki usaha keripik menceritakan kalau ia dulu pernah membuka jastip makanan luar negeri seperti Singapura. Namun sejak pandemi COVID-19 ia kemudian beralih membuka jastip makanan Indonesia, termasuk Bali.
Hal ini dilihat Nancy sebagai peluang karena melihat banyak orang yang tidak bisa berpergian. Hingga akhirnya memilih membuka jastip makanan Indonesia, dan ternyata respons dari pelanggannya sangat positif.
Nancy mengaku tak sendiri menjalankan bisnisnya, ia juga dibantu oleh rekan yang ada di Bali untuk pemesanannya. Wanita yang saat ini tinggal di Bandung ini menjelaskan mekanisme jastip makanan dirinya.
"Jadi kita open PO dulu nih sekitar seminggu. Terus pas closed PO kita kumpulin orderannya baru nanti yang di Bali kita beli. Terus baru dikirim," beber Nancy saat dihubungi detikFood (19/8).
Karena memesan makanan dari Bali yang nantinya akan dikirim ke Jakarta dan Bandung, tentunya kualitas makanan harus sangat dijaga. Agar para pelanggannya tak komplain.
![]() |
Nancy pun memperhatikan hal itu dengan menggunakan sistem pembekuan makanan terlebih dahulu baru dikirim kepada pemesan. "Kita frozen semua. Terus kita kirimnya pun pakai truk freezer jadi aman, maksudnya nggak akan basi gitu," ungkap Nancy.
"Jadi pas kita beli, makanan itu langsung kita masukin freezer kan jadi masih dalam keadaan frozen. Pas dimasukin ke truk freezer-nya pun masih dalam keadaan frozen sampe ke pemesan pun masih frozen semuanya. Jadi aman dan sampai saat ini sih belum ada komplain ada yang basi," lanjut Nancy.
Sebelumnya Nancy juga bereksperimen dengan makanan tersebut. Jadi ia coba bekukan makanan yang dipesannya dari Bali, lalu ketika dinikmati ternyata masih layak untuk dimakan.
Proses pengiriman jastip makanan Bali inipun tidak memakan waktu yang lama. Nancy menjelaskan kalau menggunakan kargo pesawat estimasinya hanya satu hari. Tapi kalau menggunakan truk freezer, estimasinya bisa 1-2 hari.
Untuk fee jastipnya sendiri, Nancy tidak mencantumkannya pada pelanggan. Jadi ia sudah mentotal semuanya dalam satu harga. "Kalau kita kasih harga sudah include fee. Jadi misalkan pesan nasi ayam harganya Rp 50 ribu jadi ya udah nggak ada tambahan apa-apa lagi," ungkap Nancy.
![]() |
Ia mengungkap biaya jastipnya itu beragam. Berkisar di harga mulai dari Rp 15.000-Rp 25.000, terkadang Nancy juga melihatnya dari ukuran makanan.
Nancy juga menceritakan kalau dirinya pernah mendapatkan pemesanan 1.000 porsi untuk makanan Bali. Menu terfavoritnya adalah babi guling.
Babi guling itu ia dapatkan dari beberapa restoran yang ada di Bali. Seperti Malen, Dobiel, Bu Dayu, Bu Chandra, Karya Rebo, dan Selingsing Suci. Paling banyak babi guling ini pernah dipesan hingga 500 porsi.
![]() |
Pernah mendapatkan pesanan yang melonjak, tentunya omzet dari bisnis jastip makanan yang ditekuni Nancy tak sedikit. Menyoal omzet, Nancy memang tidak menjelaskan secara gamblang soal nominalnya.
Tapi ia menjelaskan kalau omzetnya bisa mencapai puluhan juta. "Yang pasti puluhan nyampe sih," ungkap Nancy. Puluhan juta itu bisa ia raih dalam satu kali PO (pre-order) atau per minggu.
Nancy sampai saat ini belum pernah mendapatkan komplain. Tapi beberapa pelanggannya ada yang mengatakan kalau makanan yang mereka pesan tidak seenak kalau menikmatinya langsung. Ada juga pelanggan yang mengaku rindunya terobati dengan makanan Bali kesukaan mereka.
Baca Juga: Dua Mahasiswa Ini Bisa Raih Rp 4 Juta per Minggu dari Bisnis Jastip Makanan
Simak Video "Menyantap Nasu Kadundung Kuliner Khas Polman "
[Gambas:Video 20detik]
(adr/adr)