2. Asal usul nama tumpeng
Menurut tradisi Islam Jawa, "Tumpeng" merupakan akronim dalam bahasa Jawa 'yen metu kudu sing mempeng' yang artinya 'bila keluar harus dengan bersungguh-sungguh.' Kalimat ini dimaksudkan agar setiap orang yang terlahir harus hidup dengan bersungguh-sungguh dan penuh semangat.
Nasi tumpeng memiliki bentuk kerucut yang dihadirkan sebagai gambaran kondisi geografis Indonesia yang dipenuhi gunung. Bentuk ini diyakini sebagai tradisi masyarakat kuno yang dahulu memuliakan gunung sebagai tempat bersemayam para leluhur.
Baca juga : Tumpeng Mini dengan Lauk Komplet Ada di 5 Tempat Ini
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
3. Penyajian nasi tumpeng
![]() |
Menyajikan nasi tumpeng memang terlihat mudah tetapi ada banyak hal yang harus diperhatikan. Tumpeng biasa terbuat dari nasi putih atau nasi kuning yang dalam versi klasik dicetak dengan bentuk kerucut.
Nasi berbentuk kerucut ini diletakkan di bagian tengah tampah anyaman bambu yang berbentuk bundar. Kemudian di sekeliling nasi akan dihidangkan aneka lauk pauk. Biasanya ada 7 lauk yang jadi pelengkap nasi tumpeng.
Tidak ada jenis lauk baku yang harus hadir dalam sajian nasi tumpeng tetapi lauk ini biasanya mewakili hewan darat, hewan laut dan sayur mayur. Oleh sebab itu, biasa ditemui lauk pada nasi tumpeng antara lain olahan ayam atau sapi, ikan dan aneka sayuran.
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]