Pola makan 3 kali sehari ternyata sudah ada sejak dulu. Banyak sejarah menarik dibalik kebiasaan makan yang mendunia sampai sekarang.
Makan 3 kali sehari sudah menjadi rutinitas hampir seluruh orang di dunia. Biasanya waktu makan dimulai dari sarapan, makan siang dan makan malam. Tapi ternyata pola makan ini tidak tercipta begitu saja.
Menurut arsip sejarah yang dihimpun oleh BBC (23/07), pola makan ini ternyata mulai terbentuk dari abad 17 yang dipengaruhi oleh budaya orang Eropa. Di abad 18, hampir semua orang menerapkan pola makan tiga kali sehari di perkotaan hingga pedesaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut sejarah menarik seputar pola makan tiga kali sehari dari berbagai sumber.
Baca Juga: Tanpa Sadar Kebiasaan Makan Bisa Dipengaruhi Media Sosial
1. Abad Pertengahan
![]() |
Menurut Caroline Yeldham selaku ahli sejarah makanan, ia mengungkapkan bahwa dulu orang-orang di Roma hanya makan satu kali sehari. Mereka percaya bahwa makan satu kali sehari lebih sehat dibandingkan berkali-kali. Hal ini berimbas pada budaya makan selama berabad-abad.
Lalu masuk ke abad pertengahan, budaya makan sehari sekali ini masih diterapkan. Tapi di abad ke 17 perlahan pola makan orang-orang mulai berubah. Ketika banyak yang bekerja, semua orang mulai makan pagi sebelum pergi kerja.
Kemudian masuk budaya 'souper' dari Prancis, di mana mendorong orang-orang untuk makan siang. Bahkan budaya makan siang ini dinilai sebagai hal yang elite dan berkelas di kalangan orang-orang kaya di Inggris.