Di tengah pandemi COVID-19, pebisnis kuliner berinovasi bikin kelas masak online. Manfaatkan Zoom dan WhatsApp, mereka berbagi resep dan trik bikin pasta hingga bumbu balado Minang.
Pandemi COVID-19 membuat berbagai aktivitas fisik, apalagi yang bersifat keramaian, dibatasi. Urusan kelas masak pun yang tadinya bisa dilakukan secara langsung dengan tatap muka, tidak bisa terlaksana. Para pebisnis kuliner lantas terpikir cara lain.
![]() |
Dengan memanfaatkan teknologi, mereka mengadakan kelas masak online yang ternyata ramai diminati. Seperti yang dilakukan Rurie selaku pemilik Pasta Lab. Ia mengaku kelas pasta online yang diadakannya adalah bentuk adaptasi. Hanya saja Rurie belum membuka kelas ini secara umum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini memang baru kalangan terbatas aja karena saya belum sangguplah kalau untuk publik. Karena ada alat yang masing-masing harus dimiliki peserta. Biasanya kalau kelas reguler itu saya yang sediakan," kata Rurie saat dihubungi detikFood (26/6).
Ia mengaku peminat kelas pasta online begitu banyak. Rurie menjelaskan, "Tapi saya batasin ya, sekali lagi karena keterbatasan alat. Biasanya saya hanya mau bikin online pasta class kalau pesertanya punya mesin giling mie yang manual itu."
![]() |
Untuk materi yang diajarkan mencakup cara membuat adonan pasta, memberi warna pasta dari sayur-sayuran, dan bagaimana cara membentuk pasta. "Saya ajarin bentuk 7 macam pasta, ada tagliatelle, angel hair, fettucine, sampai ravioli," ujarnya.
Rurie melakukan kelas pasta online ini via Zoom. Ia mengatur meja untuk membuat pasta dengan tambahan kamera di atas. Hal ini agar kamera bisa menyorot tangannya dengan sempurna saat memraktekkan berbagai materi yang akan diajarkan.
Baca Juga: Pasta Lab: Mencicipi Ravioli Homemade 'Ricotta & Spinach' dan 'Beef & Cheese'
![]() |
Hal serupa juga dilakukan pakar kuliner Minang sekaligus pebisnis kuliner Uni Reno, Reno Andam Suri. Mulai pertengahan Juni 2020 ia mengadakan "Kelas Balado (Belajar Lauk Dapurnya Uni Reno)". Materi dasarnya ada tiga yaitu pengenalan balado, gulai, dan rempah-rempah di masakan Minang.
"Per satu hari itu, satu topik. Minggu lalu aku udah mulai kelas pertamanya, jadi ini adalah kelas yang kedua. Minggu ini aku bikin menjadi dengan dua media online. Satu dengan WhatsApp (WA), satu dengan Zoom," kata Uni Reno pada detikFood (27/6).
![]() |
Terdapat perbedaan pada kelas di WA dan Zoom. Uni Reno menjelaskan, "Yang WA aku kasih tutorialnya via video, yang Zoom tentu saja bisa lihat gimana aku praktek masaknya. Ada bedanya. Kalau mau lihat aku masak, mereka bisa ikut yang Zoom, tapi kalau mau lihat videonya aja di WA." Ia menarifkan kelas masak online ini sekitar Rp 100 ribu per kelas.
Minggu ini Uni Reno mengadakan kelas masak online di akhir pekan karena rata-rata pesertanya libur kerja pada Sabtu dan Minggu. "Jadi dalam grup selama 1 minggu, ketika mereka belum sempat ngerjain di hari yang sama, mereka masih punya waktu di hari berikutnya untuk cobain dan sharing, tanya jawab di grup buat selama seminggu," pungkas Uni Reno.
Baca Juga: 5 Fakta Unik Bajamba, Tradisi Makan Bersama yang Populer di Minang
(adr/adr)