5 Fakta Unik Bajamba, Tradisi Makan Bersama yang Populer di Minang

5 Fakta Unik Bajamba, Tradisi Makan Bersama yang Populer di Minang

Devi Setya - detikFood
Senin, 30 Sep 2019 19:30 WIB
5 Fakta Unik Bajamba, Tradisi Makan Bersama yang Populer di Minang
Foto: Devi S. Lestari/detikFood
Jakarta - Hampir semua daerah memiliki tradisi makan bersama, termasuk di Sumatra Barat. Bagi masyarakat Minang, makan bajamba sudah jadi tradisi yang diwariskan turun temurun.

Ada banyak sebutan untuk tradisi makan bersama ala masyarakat Indonesia. Di Jawa Barat dikenal dengan istilah ngaliwet, di Bali ada Megibung, di Belitung ada Bedulang dan lain sebagainya. Nah kalau masyarakat Minang punya tradisi makan bersama yang dikenal dengan sebutan bajamba.

Tradisi ini sudah berlangsung turun temurun sejak ratusan tahun lalu. Bukan sekedar mengisi perut, tradisi bajamba juga mengandung filosofi mendalam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Reno Andam Suri, penulis buku 'Rendang Traveller' menjelaskan pada detikFood tentang tradisi yang jadi kebanggaan masyarakat Minang ini.

1. Apa itu makan bajamba?

Foto: Devi S. Lestari/detikFood

1. Apa itu makan bajamba?

Makan bajamba adalah tradisi makan bersama yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau. Tradisi ini digelar ketika ada upacara adat atau keagamaan. Bajamba sendiri artinya makan bersama dalam satu wadah.

Secara harfiah makan bajamba memiliki makna yang mendalam. Tradisi ini digelar untuk memunculkan rasa kebersamaan tanpa melihat status sosial.

Bajamba itu berasal darikata 'ba' yang artinya bersama dan 'jamba' artinya dulang. Jadi secara keseluruhan makan bajamba artinya makan bersama dalam satu dulang atau wadah.

Selain bajamba, masyarakat Minang juga mengenal istilah makan barapak dan makan baronjong. Uni Reno menjelaskan tiga tradisi makan ini serupa hanya saja dibedakan sesuai tempat, baronjong artinya makan bersama di luar rumah gadang atau di lapangan.

2. Lauk

Foto: Devi S. Lestari/detikFood

2. Lauk
Dalam gelaran makan bajamba ini tidak ada lauk pakem yang dihadirkan. Semua menu masakan bisa jadi lauk teman makan nasi, tapi hanya saja ada beberapa daerah yang menghadikan menu khas daerahnya.

Menu yang wajib ada yakni rendang. Rendang pun tak melulu harus daging, bisa rendang ayam, rendang telur atau rendang sayuran. Biasanya jenis rendang diseduaikan dengan daerah masing-masing di Sumbar.

Masyarakat yang menggelar bajamba di daerah Koto Gadang biasa menghadirkan menu itiak lado mudo. Sementara di daerah Tanah Datar biasanya menggelar bajamba dengan menu gulai rebung.

Dalam satu dulang umumnya terhidang 5 macam lauk. Semuanya bisa disantap dengan nasi dan sambal pelengkap. Satu dulang atau piring besar ini harus disantap bersama-sama 4 orang.

Baca juga : Nikmatnya Bajamba, Makan Sedulang Bersama Khas Ranah Minang

3. Petatah Petitih

Foto: detikfood

3. Petatah Petitih
Sebelum proses makan dimulai, ada rangkaian acara yang digelar sang empunya rumah. Tamu yang hadir, akan dipersilahkan duduk secara lesehan.

Makanan tidak langsung dihidangkan di hadapan tamu. Akan ada tradisi petatah petitih yakni saling berbalas pantun dengan bahasa Minang. Petatah petitih ini bersahutan antara tuan rumah dan perwakilan tamu undangan.

Isi pantunnya sederhana namun memiliki makna mendalam. Pantun tuan rumah berisi ucapan selamat datang dan selamat menikmati sajian. Sementara perwakilan tamu membalas dengan pantun yang berisi ucapan terima kasih karena sudah disambut hangat.

Setelah petatah petitih dilakukan, barulah tuan rumah menghidangkan makanan untuk tiap kelompok tamu. Menu makanan masih disajikan dalam wadah terpisah.

4. Tata cara makan

Foto: Devi S. Lestari/detikFood

4. Tata cara makan
Meskipun bisa makan tanpa melihat status sosial, tradisi ini tetaplah menjunjung sopan santun. Orang yang paling tua harus didahulukan ketika mencuci tangan ataupun ketika menyantap makanan.

Saat proses makan, tiap kelompok harus makan dengan tenang dan dilarang rebutan. Selain itu, makanlah dengan perlahan meskipun perut dalam keadaan sangat lapar.

Karena makan bersama dalam satu wadah, otomatis posisi duduk pun akan sangat berdekatan. Untuk itu ketika makan dilarang bersendawa atau batuk. Kalaupun tak bisa ditahan, usahakan untuk menoleh ke belakang dan batuk dengan menutup mulut menggunakan punggung tangan.

Makanan yang ludes disantap akan membuat tuan rumah merasa senang jadi jangan sisakan makanan. Dan terakhir kalau makanan tak sesuai selera, jangan lantas membicarakannya.

5. Menu istimewa kapalo samba

Foto: Devi S. Lestari/detikFood

5. Menu istimewa kapalo samba
Semua makanan yang disajikan memang istimewa tapi ada juga raja lauk yang disebut kapalo samba. Menurut Uni Reno, kapalo samba ini bukan untuk dihidangkan ke tamu undangan melainkan hanya ditaruh sebagai pajangan.

Kapalo samba adalah rendang daging berukuran sangat besar. Bobotnya bisa mencapai satu kilogram atau lebih, daging sapi ini juga dibiarkan utuh dalam bongkahan besar dan tidak dipotong-potong.

Meskipun sangat menggiurkan, para tamu undangan tak bisa mencicipnya karena lauk ini hanya untuk tuan rumah.

Setelah prosesi makan bajamba usai, tamu dan tuan rumah kembali saling lempar pantun minta diri sebagai ungkapan mohon pamit. Tamu undangan melontarkan pantun ungkapan terima kasih atas jamuan makan sambil pamit pulang.

Baca juga : Rayakan HUT ke-16 Komunitas Jalansutra Gelar Acara Kuliner Seru
Halaman 2 dari 6
(dvs/odi)

Hide Ads