Di era new normal penting bagi restoran menggalakkan social distancing. Jarak antarpengunjung di ruangan harus diperhatikan agar tidak terlalu berdekatan.
Social distancing atau jaga jarak adalah kunci penting pencegahan virus Corona. Hal ini perlu diterapkan di berbagai tempat umum, tak terkecuali di rumah makan atau restoran yang kini sudah kembali beroperasi.
Terdapat protokol baru yang mereka terapkan. Misalnya mengurangi kapasitas pengunjung sampai 50 persen agar ruangan tidak terlalu ramai. Di dalampun pengunjung diminta untuk menjaga jarak (social distancing) agar tidak saling berdekatan atau berkerumun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Alih-alih hanya membuat tanda silang di meja atau kursi, beberapa restoran viral karena cara uniknya dalam mempromosikan social distancing. Pemakaian manekin hingga boneka dipilih agar suasananya lebih menyenangkan.
Baca Juga: Selain Pakai Manekin, Ini Cara Unik Restoran Jaga Jarak Pengunjung
Namun restoran di Michigan, Amerika Serikat ini memilih cara tak biasa. Trattoria Da Luigi yang ada di Royal Oak memakai 'hantu' untuk promosikan social distancing. Mereka menaruh hantu tersebut di beberapa kursi agar tidak ditempati pengunjung.
Dikutip dari Fox News (17/6), ide memakai hantu ini datang dari istri Luigi Cutraro, pemilik Trattoria Da Luigi. Keduanya sengaja memilih tidak langsung mengangkat kursi dan meja saja.
![]() |
"Ketika kamu menyingkirkan meja, itu seperti seseorang datang ke rumahmu dan hanya ada dua kursi di ruang tamu yang luas," ujarnya. Cutraro tidak mau menciptakan kesan kosong seperti itu.
Ia juga bilang menutup restoran selama 3 bulan karena lockdown adalah masa-masa terberat dalam hidupnya. Karenanya ketika restoran diizinkan beroperasi kembali, Cutraro sangat senang.
"Saya merasa seperti di film ketika pemerannya ada di gurun dan mereka melihat ada mata air, mereka melihat air? Itu seperti yang saya rasakan," ujar Cutraro. Ia merasa sangat senang karena setiap orang sejatinya butuh berinteraksi dan terkoneksi dengan orang-orang.
![]() |
Soal hantu yang sosoknya dibuat dari kain putih dan wajahnya dilukis ini, Luca selaku anak Cutraro membeberkan kalau respons pengunjung restoran sangat positif. "Jelas membuat mereka senyum setelah 3 bulan yang mengerikan," katanya.
Menurutnya, ide hantu ini datang ketika keluarga Cutraro melakukan perjalanan ke pusat kota saat lockdown. Mereka melihat kota itu seperti kota hantu.
Adapun sosok-sosok 'hantu' ini tidak bersifat permanen, kata Luca. Beberapa mungkin disimpan kalau memang tidak dibutuhkan. Apalagi jika ada pengunjung keluarga yang ingin makan bersama-sama.
Baca Juga: 10 Potret 'Social Distancing' yang Berlaku di Restoran Dubai
(adr/odi)