Pemerintah Beijing baru saja merevisi paduan obat resmi yang menghapuskan penggunaan kelelawar dan trenggiling sebagai obat-obatan tradisional China.
Untuk mengurangi penyebaran virus Corona dan melindungi hewan yang terancam punah, pemerintah Beijing dan China menghapuskan penggunaan hewan trenggiling yang hampir punah dari daftar obat-obatan tradisional. Selain itu kelelawar juga tidak diperbolehkan lagi untuk digunakan sebagai obat.
Baca Juga: Wuhan Keluarkan Larangan Makan Daging Hewan Liar Selama 5 Tahun
![]() |
Dilansir dari Daily Mail UK (10/06), kebijakan ini dibuat setelah pemerintah China mengeluarkan larangan sementara tentang konsumsi dan perdagangan hewan liar. Di mana hewan liar disebut sebagai penyebab utama dari pandemi virus Corona.
Meski hingga saat ini belum bisa dipastikan apakah hewan liar yang menyebarkan virus Corona, tapi banyak ilmuwan yang menyimpulkan bahwa virus ini berasal dari kelelawar yang menularkan ke spesies hewan liar lainnya seperti trenggiling yang dijual sebagai makanan.
Bukan tanpa alasan pemerintah Beijing mengeluarkan kebijakan ini. Sejak dulu orang-orang China percaya bahwa mengonsumsi kotoran kelelawar yang dikenal sebagai Ye Ming Sha, dapat meningkatkan penglihatan hingga menyembuhkan berbagai penyakit mata lainnya.
![]() |
Sementara trenggiling digunakan sebagai obat dengan nama Jia Zhu untuk membantu meningkatkan sirkulasi darah dan melawan peradangan dalam tubuh.
Semua manfaat kesehatan dari trenggiling dan kelelawar ini dicatat lewat jurnal kesehatan China kuno Ben Cao Gang Mu. Jurnal ini ditulis oleh ahli kesehatan bernama Li Shizen di abad 16.
Kini kedua obat tradisional yang menggunakan dua bahan itu sudah dihapuskan dari versi terbaru Parmacopoeia China. Pharmacopoeia sendiri disebut sebagai kitab obat yang menjelaskan tentang obat-obatan tradisional hingga obat-obatan barat di China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sampai saat ini pemerintah China atau Beijing belum menjelaskan alasan mengapa mereka menghapuskan dua hewan ini dalam kitab obat tersebut.
Tapi kemungkinan besar karena banyaknya penelitian yang menunjukkan bahwa virus Corona ditemukan di dalam kotoran mamalia. Sementara trenggiling dihapuskan karena populasinya yang terus berkurang karena diburu secara ilegal.
Tak hanya menghapuskan kelelawar dan trenggiling dalam daftar obat. Sebelumnya banyak kota-kota di China yang mengeluarkan larangan mengonsumsi daging hewan liar dengan hukuman denda uang sampai kurungan penjara.
Baca Juga: China Akan Terapkan Denda Rp 100 Juta, Bagi yang Makan Hewan Liar
(sob/odi)