Selama masa karantina banyak orang di Amerika Serikat mengaku lebih suka masak di rumah. Lewat survei terbaru masak di rumah disebut jadi tren new normal.
Menurut survei terbaru yang dilakukan oleh HUNTER selaku perusahaan komunikasi di bidang makanan dan minuman, mereka menjelaskan bahwa orang-orang di Amerika lebih tertarik untuk masak di rumah meski pandemi Corona telah berakhir.
Baca Juga: Virus Corona Membuat Orang Lebih Kreatif Mengolah Makanan
Dilansir dari XTALKS (03/06), survei ini melibatkan 1,000 koresponden di Amerika dengan rentang usia dari 18-73 tahun. HUNTER menemukan bahwa 54% dari koresponden mengaku lebih sering masak selama masa karantina.
![]() |
Sementara 46% lainnya mengaku menghabiskan waktu mereka dengan membuat kue. Dari data yang ada setidaknya 75% koresponden menjawab bahwa mereka lebih percaya diri untuk masak di rumah dan 50% lainnya menjawab bahwa mereka tengah belajar masak.
Banyaknya orang-orang yang mulai masak di rumah saat masa karantina timbul karena berbagai motif. Menurut HUNTER kebanyakan orang-orang masak di rumah untuk menghemat uang (58%). Lalu banyak juga yang memilih memasak karena dinilai lebih sehat (52%).
Beberapa koresponden mulai tertarik masak di rumah karena ingin mencoba bahan makanan baru (38% - 45%). Sisanya mereka memasak karena menemukan sisa bahan makanan di rumah (24%).
![]() |
Satu dari tiga hasil survei ini mengungkapkan bahwa banyak orang yang mencari resep dan informasi menyiapkan makanan di internet (34%). Pilihan resep yang sederhana dan praktis sangat digemari pada masa karantina (61%).
Meski kebanyakan orang mencari informasi tentang cara memasak makanan sehat (47%), tapi ada juga yang mencari resep sebagai inspirasi dan belajar metode masak terbaru (35%).
Karena banyaknya orang yang mulai memasak di rumah, limbah makanan dari rumah tangga mulai berkurangan. Data ini diukur dari koresponden yang menjawab bahwa mereka sering masak di rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Selain tren memasak di rumah, orang Amerika juga suka menyantap makanan rumahan atau comfort food dan lebih banyak ngemil. Survei ini juga menemukan bahwa di luar dari aktivitas dapur, banyak koresponden yang memesan makanan lebih sering dari sebelumnya.
Secara keseluruhan survei ini menunjukkan pergantian tren di Amerika. Orang-orang lebih senang menghabiskan waktu untuk masak di rumah. Hal ini tentunya bisa menjadi tren new normal yang potensial bahwa orang-orang akan tetap masak di rumah meski pandemi Corona berakhir.
Tak hanya di Amerika, fenomena masak di rumah ini juga terjadi di China saat masa karantina. Banyak orang yang menemukan kesenangan saat memasak sehingga situs resep hingga siaran memasak via live streaming jadi ngetren di sana.
Baca Juga: Terkurung Karena Virus Corona, Jutaan Orang China Jadi Hobi Masak
(sob/odi)