5 Protokol Minim Sentuhan di Restoran, Pindai Menu sampai Robot Pelayan

Jakarta -

Virus Corona bisa dicegah dengan mengurangi sentuhan. Karenanya restoran mulai mempraktekkan hal-hal terkait minim sentuhan (contactless) dalam operasionalnya.

Restoran, kafe, bar, hingga tempat makan lain di banyak negara akan kembali beroperasi dalam waktu dekat. Tentu saja pemiliknya harus memastikan keamanan pegawai dan pengunjung dengan menerapkan beberapa aturan penting terkait sanitasi dan alur operasional.

Berbagai hal diusahakan minim sentuhan (contactless) untuk menghindari penyebaran virus Corona. Hal ini sudah mulai dilakukan di beberapa restoran. Mulai dari membuat menu bentuk barcode hingga menggunakan robot pelayan untuk mengurangi sentuhan dengan manusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut 5 protokol minim sentuhan yang sudah diberlakukan di beberapa restoran:

1. Pindai menu

Foto: Reuters

1. Pindai menu

Di Italia, lockdown telah dilonggarkan sehingga restoran sudah kembali bisa beroperasi. Salah satunya Da Enzo di kawasan Trastevere. Dikutip dari Reuters (31/5), ada protokol minim sentuhan yang terlihat di sana.

Da Enzo tidak lagi menyediakan buku menu. Gantinya adalah kode barcode yang bisa dipindai dengan ponsel pelanggan. Hal ini meminimalisir sentuhan pengunjung pada barang-barang yang dipakai bergantian di restoran, termasuk buku menu.

"Pelanggan awalnya kaget, beberapa bahkan khawatir tidak bisa melakukannya, tapi kemudian mereka sadar cara memindai menu ini sangat mudah dan mereka sangat senang," kata pemiliknya, Maria Chiara Di Felice. Selain kebijakan pindai menu, restoran juga mengurangi kapasitas sampai setengahnya.

2. Perusahaan teknologi luncurkan paket 'contactless' untuk restoran

Foto: Toa Heftiba/Unsplash

2. Perusahaan teknologi luncurkan paket 'contactless' untuk restoran

Perusahaan platform teknologi restoran, Presto meluncurkan paket 'contactless' yang bisa dipakai di restoran-restoran saat beroperasi di era new normal. Dikutip dari Verdict Food Service (1/6), paket ini terdiri dari menu yang bisa dipindai, aplikasi memesan, hingga membayar lewat ponsel.

Paket 'contactless' ini memungkinkan pengunjung tidak perlu kontak langsung dengan benda maupun para pegawai di restoran. Selain itu, paket berupa aplikasi ini membuat pelanggan bisa 'check in' online hingga melihat estimasi waktu antrean di restoran.

Presto juga menawarkan keuntungan bagi restoran lewat aplikasi ini. Pihak restoran bisa menggabungkan sistem Presto dengan program 'loyalty' mereka. Aplikasi ini dianggap bisa membantu pihak restoran maupun pelanggan dalam menciptakan suasana bersantap yang lebih aman dan nyaman.

3. Pakai QR Code

Foto: 14 News

3. Pakai QR Code

14 News (27/5) mengabarkan sebuah restoran di Evansville, Amerika Serikat telah memanfaatkan teknologi untuk menghadirkan hal-hal minim sentuhan di restoran. Adalah Rob Myers dan Ryan Wagner selaku konsultan NetSavvy yang diminta untuk menciptakan teknologinya.

Keduanya akhirnya mengandalkan QR Code dimana pengunjung restoran hanya perlu memindai kode itu untuk melihat menu. "Kami merasa inilah masa depan restoran dalam melihat menu," kata Ryan Wagner. Menurutnya tidak memegang dan membolak-balik buku menu penting dilakukan agar tidak terpapar virus atau bakteri.

Teknologi ini dimanfaatkan restoran Dan DiLegge yang mengaku awalnya 'gaptek' karena tidak mengerti teknologi. "Kami telah tumbuh selama bertahun-tahun, terima kasih pada generasi muda untuk datang ke sini dan mengajarkan trik-trik baru pada orang tua," kata pemiliknya.

4. Manfaatkan robot pelayan

Foto: India Times

4. Manfaatkan robot pelayan

Robot juga bisa membantu protokol minim sentuhan di restoran karena mengurangi interaksi antarmanusia. Restoran oriental di Renesse, Belanda, putuskan untuk memakai teknologi robot pelayan.

Pemilik restoran, Shaosong Hu terinspirasi restoran di China yang telah menggunakan teknologi ini lebih dulu. Restoran Hu akan mempekerjakan dua robot pelayan saat buka kembali setelah pandemi virus Corona. Robot pelayan ini bisa mengerjakan berbagai tugas.

Diantaranya menyapa pelanggan, menyajikan makanan dan minuman, serta mengembalikan alat makan yang telah dipakai. "Kami akan menggunakan robot pelayan juga dengan aturan social distancing dengan jarak 1,5 meter," kata Leah, anak Shaosong Hu.

5. Pakai robot barista

Foto: Reuters / Kim Hong-J

5. Pakai robot barista

Selain robot pelayan, robot barista juga mampu mengurangi sentuhan antarmanusia di kafe. Hal ini sudah diterapkan sebuah kafe di kawasan Daejeon, Korea Selatan.

Robot barista bertugas membuat minuman sehingga mengurangi jumlah barista yang bertugas di dalam kafe. Ada juga robot yang bertugas mengantarkan minuman kepada para pelanggan. Robot tersebut nantinya akan menjelaskan pesanan pelanggan.

Di satu sisi, robot ini memudahkan tugas barista sungguhan, namun di sisi lain bisa mengancam keberadaan mereka. Bukan tidak mungkin akan ada pengurangan pegawai di kafe yang menggunakan robot barista.