Ada Sejak Zaman Mataram Kuno, Madumongso Kini Masih Disajikan Saat Lebaran

Lebaran di Rumah Aja

Ada Sejak Zaman Mataram Kuno, Madumongso Kini Masih Disajikan Saat Lebaran

Yenny Mustika Sari - detikFood
Selasa, 12 Mei 2020 17:00 WIB
Ada Sejak Zaman Mataram Kuno, Madumongso Kini Masih Disajikan Saat Lebaran
Foto: dok. detikFood
Jakarta -

Madumongso jadi salah satu camilan khas Jawa Timur yang disajikan saat lebaran. Camilan yang manis legit ini ternyata sudah ada dari zaman Mataram kuno.

Camilan khas Jawa Timur ini punya warna cokelat pekat yang rasanya manis legit. Camilan ini dinamakan Madumongso. Terbuat dari bahan baku beras ketan yang dicampurkan nanas serta santan kelapa.

Banyak masyarakat Jawa Timur yang menyajikan madumongso ini sebagai camilan khas lebaran. Biasanya madumongso dikemas dengan kertas minyak warna-warni. Ada juga yang mengemasnya dengan plastik kecil lalu diikat menggunakan benang wol warna-warni.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jadi camilan tradisional, ternyata madumongso sudah ada sejak zaman kuno. Madumongso dulunya dijadikan makanan para raja dalam acara-acara ritual kerajaan. Hebatnya hingga saat ini madumongso masih eksis dan selalu dihadirkan saat lebaran tiba.

Berikut 5 fakta menarik madumongso khas Jawa Timur yang disajikan saat lebaran.

ADVERTISEMENT

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Rengginang yang Jadi Camilan Favorit Lebaran!

1. Sejarah Madumongso

Madumongso Foto: Wikipedia
1. Sejarah Madumongso

Madu mongso merupakan camilan tradisional yang berasal dari Jawa Timur. Camilan yang terbuat dari bahan baku beras ketan ini banyak disajikan saat lebaran oleh masyarakat Jawa Timur. Tapi, madu mongso bukan hanya camilan tradisional saat lebaran saja lho foodies! Camilan ini sudah ada sejak zaman kerajaan kuno.

Madumongso berasal dari kata madu dan mongso. Madu yang berarti cairan manis alami sedangkan mongso berasal dari bahsa Jawa yang artinya dimakan. Jadi madumongso adalah sesuatu yang manis untuk dimakan, karena memang rasa madumongso ini terkenal manis legit.

Madumongso disebutkan telah ada sejak zaman kerajaan kuno, tepatnya kerajaan Mataram Kuno. Makanan ini dulunya disajikan untuk para raja. Disajikan pula untuk perayaan besar atau acara-acara ritual kerajaan.

2. Bahan Baku Madumongso

Madumongso Foto: iStock
2. Bahan Baku Madumongso

Mirip dengan jenang atau dodol, namun bahan baku yang digunakan madumongso sangat berbeda. Madumongso terbuat dari beras ketan hitam yang difermentasi sehingga menghasilkan tape ketan hitam. Selain ada juga campuran buah nanas yang rasanya manis segar dan santan kelapa.

Menilik sumber gizinya, beras ketan hitam merupakan makanan yang baik untuk tubuh. Di dalamnya terkandung karbohidrat, protein, serat, zat besi, vitamin E, kalium, magnesium, dan zinc. Kandungan nutrisi beras ketan tersebut baik untuk kesehatan pencernaan dan imunitas tubuh.

Selain beras ketan hitam ada buah nanas yang mengandung zat gula alami, serat, serta banyak mengandung vitamin C yang baik untuk tubuh. Lalu santan kelapa dalam madumongso juga mengandung sejumlah nutrisi baik. Diantaranya seperti protein, karbohidrat, kalium, dan lainnya.

3. Disajikan Saat Lebaran

madumongso Kudus Foto: Akrom Hazami /dok. detikFood
3. Disajikan Saat Lebaran

Bagi masyarakat Jawa Timur camilan tradisional satu ini sudah tak asing lagi. Madumongso akan ada di setiap rumah bagi mereka yang merayakan lebaran. Madumongso akan disajikan dalam toples bersama dengan kue khas lebaran lainnya.

Biasanya madumongso dikemas menggunakan kertas minyak warna-warni sehingga tampilannya menjadi cantik. Ada juga yang mengemasnya dalam plastik bening lalu diikatkan menggunakan benang wol warna-warni.Setelah dikemas, madu mongso disajikan di atas piring atau toples bening seperti permen.

Kota di Jawa Timur yang tak pernah absen menyajikan madumongso saat lebaran adalah Kediri, Madiun, dan kota lainnya. Biasanya mereka akan membuat madumongso sendiri di rumah. Namun tak jarang juga banyak yang membelinya di pasaran.

Baca Juga: Kue Semprong Diperkenalkan Bangsa Portugis hingga Jadi Sajian Lebaran

4. Bedanya Madumongso dan Jenang

Madumongso Foto: Madiun Punya Kita
4. Bedanya Madumongso dan Jenang

Madumongso dan jenang atau dodol memang makanan yang rupanya mirip. Keduanya pun sama-sama punya rasa yang manis dan legit. Teksturnya juga lengket dan berminyak.

Walaupun banyak memiliki kesamaan, kedua makanan ini pun memiliki perbedaan lho. Bahan baku keduanya yang membuatnya berbeda. Madumongso terbuat dari beras ketan hitam, nanas, dan santan kelapa.

Sedangkan jenang atau dodol terbuat dari tepung ketan dan santan kelapa. Jenang atau dodol juga punya banyak varian seperti rasa durian, sirsak, nangka, dan lainnya. Warna dari jenang atau dodol juga sangat beragam, ada yang cokelat hingga warna-warni terang.

5. Resep Madumongso yang Enak dan Mudah

Madumongso Foto: YouTube
5. Resep Madumongso yang Enak dan Mudah

Madumongso yang biasa disajikan saat lebaran ini memang sudah banyak dijual di pasaran. Namun tak jarang masih banyak juga yang membuatnya sendiri di rumah. Jika Anda rindu kampung halaman karena tidak bisa mudik, resep madumongso berikut bisa dipraktekkan.

Bahan-bahan yang digunakan:
500 gram tape ketan hitam
200 ml santan kelapa
2 lembar daun pandan
Garam secukupnya
100 gram gula merah

Cara membuatnya:
1. Pertama, masak santan kelapa, daun pandan, dan gula terlebih dahulu. Masak hingga gulanya mencair, jika sudah lalu tiriskan dan saring.
2. Kemudian masukkan tape ketan hitam, dan garam ke dalam santan kelapa. Masak dan aduk terus menggunakan api kecil hingga santan kelapanya terserap.
3. Kemudian cicipi rasanya terlebih dahulu, jika manisnya sudah pas tinggal aduk terus hingga kesat. Namun jika rasa manisnya belum terasa bisa tambahkan gula lagi.
4. Jika sudah kesat bisa diangkat dan diamkan hingga dingin. Setelah itu madumongso bisa dikemas sesuai selera Anda. Bisa dengan plastik atau kertas minyak warna-warni.
5. Madumongso pun bisa disajikan di dalam toples atau di atas piring untuk suguhan lebaran.

Halaman 2 dari 6
(adr/adr)

Hide Ads