Panik! Warga Singapura Serbu Gerai Bubble Tea Sebelum Tutup Sementara

Panik! Warga Singapura Serbu Gerai Bubble Tea Sebelum Tutup Sementara

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Kamis, 23 Apr 2020 14:00 WIB
Panik! Warga Singapura Serbu Gerai Bubble Tea Sebelum Tutup Sementara
Foto: Straits Times
Jakarta -

Pada 21 April 2020 pemerintah Singapura putuskan gerai bubble tea harus tutup hingga 4 Mei. Warga Singapura panik hingga menyerbu gerai-gerainya sebelum ditutup.

Berbagai upaya terus dilakukan pemerintah Singapura dalam mencegah penyebaran virus corona. Yang terbaru, pemerintah meminta gerai makanan dan minuman mandiri (standalone) seperti bubble tea harus tutup sementara sampai 4 Mei 2020.

Hal ini memicu kepanikan para penggemar bubble tea di Singapura. Sebelum hari berganti menuju 21 April 2020, mereka ramai-ramai menyerbu gerai bubble tea di berbagai tempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gerai bubble tea begitu kewalahan menghadapi kondisi ini. Pasalnya pesanan melonjak drastis hingga menuai antrean panjang. Berikut kisahnya detikFood (23/4) rangkum dari berbagai sumber.

Baca Juga: Kenyal Menyegarkan, Ini 5 Minuman Boba Populer di Singapura

1. Antrean bubble tea mengular di seluruh gerai

Warga Singapura serbu gerai bubble tea Foto: Straits Times
1. Antrean bubble tea mengular di seluruh gerai

Straits Times (21/4) mengabarkan antrean di berbagai gerai bubble tea terlihat hingga 21 April 2020 malam, sebelum aturan pemerintah untuk menutupnya diberlakukan. Diantaranya ada LiHo di Serangoon Garden dan Gongcha di Toa Payoh.

Di LiHo yang berlokasi di Yishun Avenue 6, lebih dari 40 orang termasuk ojek online (ojol) menunggu pesanan bubble tea. Ojol bernama Alif Haikal mengaku harus menunggu lebih dari 25 menit untuk mendapat 2 gelas bubble tea saja. Biasanya hal ini hanya berlangsung 5 menit.

Kecintaan warga Singapura terhadap bubble tea begitu besar. Salah satu pengguna Facebook, seperti dikutip dari South China Morning Post (21/4) menulis, "Bubble tea sudah menjadi penyokong emosional saya selama masa circuit breaker dan kini diambil," tulisnya. Penutupan gerai makanan dan minuman standalone dikabarkan bisa berlanjut sampai 1 Juni, bergantung angka infeksi virus corona di Singapura.

2. Gerai di ojol tutup hingga bubble tea dijual sangat mahal

Warga Singapura serbu gerai bubble tea Foto: Mashable SE Asia
2. Gerai di ojol tutup hingga bubble tea dijual sangat mahal

Dikutip dari Mashable (22/4), melonjaknya jumlah pesanan bubble tea tak hanya terlihat di gerai fisik saja. Banyak gerai bubble tea online yang tersedia via layanan ojol harus tutup sementara. Pasalnya gerai sudah kewalahan dengan pemesanan fisik.

Di jam-jam mendekati 21 April 2020, gerai bubble tea Playmade, contohnya, bisa menerima lebih dari 150 pemesanan. Rata-rata jumlah cup yang dibuat mencapai 600. Hal ini membuat pekerja bubble tea stress hingga menangis. "Saya sudah lelah," ungkap pegawai tersebut seperti ditulis Asia One (22/4).

Kondisi ini bahkan dimanfaatkan secara negatif oleh beberapa orang. Ada saja pihak yang menjual bubble tea dengan harga tak masuk akal di situs jual beli online, Carousell. Harga segelas bubble tea mulai dari SGD 80 (Rp 874.884) sampai SGD 1 juta (Rp 10,9 miliar)!

3. Antrean panjang picu perkelahian

Warga Singapura serbu gerai bubble tea Foto: Channel News Asia
3. Antrean panjang picu perkelahian

Antrean yang panjang ternyata menimbulkan ketegangan untuk pelanggan maupun pegawai gerai bubble tea. Channel News Asia (22/4) melaporkan terjadi perkelahian antara ojol dengan pegawai bubble tea di Playmade, Waterway Point.

Hal ini berujung dengan penangkapan pria 38 tahun. Polisi mengaku mendapat laporan adanya keributan pukul 21.40. Sebelumnya beredar video di media sosial yang menunjukkan adanya argumen antara mitra GrabFood dengan pegawai Playmade. Mitra ojol itu terlihat tidak sabar dan. terus menerus bertanya berapa lama ia harus menunggu.

Pegawai Playmade yang sedang stress dan di bawah tekanan mengatakan, "Ini akan sangat lama," dengan selingan kata kasar. Merasa tak terima, mitra ojol itu marah dan menuntut permintaan maaf dari sang pegawai. Akhirnya terjadi keributan hingga membuat pelanggan coba meredakan situasi menegangkan itu.

4. Gerai bubble tea yang masih buka

Warga Singapura serbu gerai bubble tea Foto: Facebook Dessert Monster
4. Gerai bubble tea yang masih buka

Meski banyak gerai bubble tea tutup, nyatanya bubble tea masih tersedia di Singapura. Minuman asal Taiwan ini bisa didapat di restoran, tempat makan, atau gerai hawker yang menjajakannya.

Mothership (22/4) merangkum 12 tempat yang masih bisa diandalkan untuk mendapatkan bubble tea. Salah satunya I Love Taimei yang merupakan gerai camilan. Mereka menawarkan bubble tea dalam menunya, namun setiap orang hanya boleh beli maksimal 2 minuman.

Ada juga Dessert Monster di Toa Payoh yang menawarkan ragam dessert termasuk bubble tea. Bubble pada minuman di sini ada yang berwarna emas. Pemesanan lebih dari SGD 30 bisa diantar gratis. Untuk tempat lainnya ada Dot Sugar di Maxwell Hawker Centre, The Peranakan di Orchard Road, hingga Emo Snacks di Geylang.

5. Cara bikin bubble tea sendiri

Warga Singapura serbu gerai bubble tea Foto: iStock
5. Cara bikin bubble tea sendiri

Mothership (21/4) merekomendasikan cara lain untuk mendapat bubble tea adalah dengan membuatnya sendiri. Salah satu yang terpopuler adalah brown sugar. Caranya mudah dengan bahan-bahan 128 gram (1 cup) brown sugar, 128 gram tepung tapioka, 64 gram daun teh, 1 kaleng susu evaporasi, 500 ml air untuk buat sirup brown sugar, dan 900 ml air untuk membuat teh. Resep ini untuk 3 cup besar brown sugar bubble tea.

Pertama, rebus air di dua wadah berbeda. Satu yang isi 900 ml, satu isi 500 ml. Sambil tunggu mendidih, di mangkuk campurkan 3 sdm brown sugar dengan 138 gram tepung tapioka. Campur hingga rata. Lalu masukkan air mendidih sedikit demi sedikit sambil terus diuleni. Lakukan sampai adonannya kalis. Jangan sampai air terlalu banyak karena nanti adonan tidak bisa dibentuk.

Bulatkan adonan kecil-kecil sampai membentuk bubble yang biasa dibeli di gerai bubble tea. Kemudian sejajarkan bubble di atas nampan. Setelah itu masak bubble di sirup brown sugar selama 20 menit sampai matang dan kenyal. Selanjutnya biarkan dingin.

Di saat yang sama, Anda bisa menyiapkan tehnya. Seduh teh dengan 900 ml air. Terakhir, taruh bubble di gelas. Kemudian tuangi air teh dan tambah susu evaporasi sesuai selera. Brown sugar bubble tea homemade pun siap disantap.

Baca Juga: Sebelum Tren di Amerika, Bubble Tea Campur Obat Batuk Sudah Ada di Singapura

Halaman 2 dari 6
(adr/odi)

Hide Ads