Perayaan hari Paskah bagi umat Kristiani identik dengan tradisi telur hias. Namun, tahukah kamu bagaimana tradisi tersebut berawal?
Hari Paskah merupakan hari peringatan kematian Yesus Kristus. Dalam perayaan tersebut, biasanya umat Kristiani melakukan tradisi dengan berbagi telur hias yang disebut juga sebagai telur Paskah.
Dalam perayaannya, telur Paskah tersebut memiliki simbol tertentu yang bernilai penting. Tak hanya melambang suatu simbol, telur paskah juga memiliki fakta menarik dibaliknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulai dari awal mula berasal, tradisi mewarnai hingga permainan yang seru. Dilansir dari Huffpost (11/04) dan beberapa sumber lainnya, berikut 5 fakta tentang telur Paskah.
Sejarah Telur Paskah
Foto: Istimewa
|
Saat perayaan itu, biasanya orang akan menghadiahkan telur pada saat perayaan musim semi. Telur tersebut dapat dimakan saat perayaan atau juga dikubur di tanah dengan motivasi untuk mendorong kesuburan. Nah, perayaan hari Paskah ini selalu bertepatan dengan perayaan musim semi.
Oleh karena itu, tradisi soal telur ini tidak dapat dipisahkan di antara kedua perayaan tersebut. Sehingga setiap Paskah, orang-orang juga melakukan tradisi dengan telur. Tradisi telur Paskah ini terus berkembang dan mulai dikenal di antara bangsa-angsa Eropa, Asia hingga seluruh dunia.
Warna-warni pada Telur Paskah
Foto: Istimewa
|
Sekarang ini, menghias telur Paskah bisa menggunakan cat atau spidol. Namun, pada zaman dulu telur Paskah diwarnai dengan pewarna alami. Caranya juga terbilang rumit. Untuk mewarnai telur Paskah dengan warna coklat harus menggunakan kulit bawang merah.
Untuk warna hitam menggunakan kulit pohon apel muda atau bunga calendula. Warna ungu dengan mahkota bunga malva. Warna hijau dengan gandum hitam, dan warna pink dengan bit merah. Caranya dengan merebus telur bersama dengan bahan-bahan sesuai warna yang dibutuhkan.
Baca Juga : Inspirasi Menghias Telur Paskah dari Ceko hingga Jepang
Umat Kristiani Bukan yang Pertama
Foto: Istimewa
|
Saat itu mereka menggunakan telur unta untuk dihias. Telur-telur itu dihias dengan warna emas atau perak. Kemudian telur tersebut diletakkan di atas makam. Setelah itu telur hias untuk merayakan Paskah dilakukan oleh umat Kristiani di daerah Mesopotamia.
Sejak saat itulah, gereja di sana mulai mengadopsi tradisi tersebut. Hingga kini tradisi telur Paskah banyak dirayakan oleh umat Kristiani di seluruh dunia.
Makna Tradisi Telur Paskah
Foto: Istimewa
|
Warna tersebut untuk mewakili darah Yesus Kristus yang disalibkan di kayu salib. Sementara cangkang keras dari telur melambangkan makam Yesus Kristus yang tersegel. Telur Paskah diberkati oleh pastor lalu di bagian akhir Paskah dan dibagikan kepada jemaat.
Nah, pada pemecahan cangkang telur Paskah itu lah yang disebut sebagai lambang kebangkitan Yesus Kristus. Selain itu, umat Kristiani akan pantang makan telur dan daging selama masa pra-Paskah. Melainkan dimakan tepat di hari Paskah.
Ada Tradisi Permainan dengan Telur Paskah
Foto: Istimewa
|
Seperti perburuan telur Paskah misalnya. Dalam permainan tersebut, anak-anak akan diminta untuk mencari telur-telur Paskah yang sudah dihias di antara rerumputan. Siapa yang paling banyak mengumpulkan telur, itu yang dinyatakan menang.
Kemudian ada pula permainan lempar telur Paskah, setiap orang dapat melempar telurnya masing-masing dengan peserta lain. Siapa telurnya yang masih utuh itulah yang dinyatakan menang. Tak hanya itu, masih banyak permainan telur Paskah yang biasa dilakukan saat perayaan seperti menggelindingkan telur dan juga dansa telur.
Baca Juga : Ini Telur Paskah Terbesar Dunia yang Pecahkan Guinness World Records