Pesan makanan secara online di tengah wabah virus corona akan tetap aman jika dilakukan dengan benar. Seperti yang dilakukan oleh layanan ojol dan gerai restoran ini.
Semakin banyaknya korban yang terpapar virus corona, membuat seluruh masyarakat di Indonesia kompak untuk tetap berada di rumah paling tidak selama 14 hari. Dalam kondisi seperti ini, banyak dari mereka yang memanfaatkan jasa pesan antar makanan yang ada pada layanan ojol.
Namun, sejenak kamu pasti berpikir apakah aman menggunakan layanan pesan antar makanan di tengah wabah virus corona? Dr. Jeff Kwong, seorang Ilmuwan dari Public Health Ontario di University of Toronto menyebutkan bahwa hal tersebut aman.
![]() |
Seperti dilansir Global News (16/03) ia menjelaskan bahwa agar proses pengiriman makanan menjadi aman, sebuah perusahaan harus mengeluarkan kebijakan pada kurir pengantar makanannya berkaitan dengan tindak preventif untuk mencegah virus corona.
"Kurir pengantar makanan harus yakin untuk mencuci tangan sesering mungkin untuk meminimalkan kemungkinan terinfeksi oleh Covid-19," ujar Dr. Jeff Kwong.
Hal tersebut juga diterapkan oleh jasa pesan antara pada layanan ojol di Indonesia, salah satunya GrabFood. Melalui aplikasinya, layanan ojol tersebut juga mengeluarkan beberapa upaya tindakan preventif untuk mencegah virus corona selama proses pesan antar makanan berlangsung.
![]() |
Baca Juga : Takut Virus Corona, Begini Cara Restoran di China Kirim Makanan Tanpa Kontak Langsung
Seperti mengantarkan makanan tanpa berkontak langsung antara kurir dan pemesan. Dengan layanan tersebut, pemesan dapat meminta secara khusus kepada kurir untuk mengantarkan makanan dengan cara meletakkan pesanan di depan pintu, pagar rumah atau resepsionis bagi yang tinggal di apartemen.
Layanan tersebut diberlakukan mulai dari Selasa (17/03) kemarin dan berlaku di setiap kota yang telah memiliki layanan GrabFood. Lebih lanjut, layanan ojol tersebut juga menyertakan beberapa langkah aman ketika memesan makanan.
Melakukan pembayaran menggunakan e-wallet, memberitahu kurir untuk tempat menaruh pesanan makanan dan jika kamu tetap menerima pesanan secara langsung. Minta kurir tersebut untuk meletakkan makanan terlebih dahulu di jarak aman sekitar 2 meter darinya.
![]() |
Pengiriman tanpa kontak langsung itu disebut oleh Dr. Jeff Kwong sebagai cara mencegah virus corona yang paling baik. Namun, untuk mencegah penularan virus corona tidak hanya dilakukan oleh kurir dan pemesan saja, tetapi juga pada pemilik bisnis kuliner sebagai tempat makanan disajikan atau dipesan.
Selain cuci tangan, Hoption Cann, Profesor di University of British Columbia, juga menganjurkan kepada pemilik restoran untuk tidak membiarkan karyawannya yang sakit tetap bekerja. Selain itu, pada proses pengemasan makanan, pihak restoran juga harus mengambil tindakan.
Misalnya seperti yang dilakukan oleh restoran makanan cepat saji Jepang yang mengemas pesanan makanan take away dengan menggunakan plastik secara double atau dua lapis. Cara ini juga bisa dilakukan oleh restoran-restoran lain demi mencegah penularan virus corona.
Baca Juga : Sekolah Diliburkan, Guru Tetap Kirimkan Makanan Gratis untuk Anak Didik
Simak Video "Kisah Driver Ojol Antar Makanan Saat Anaknya Meninggal Disebut Modus Belaka"
[Gambas:Video 20detik]
(raf/odi)