Desa Ular di Vietnam Ini Jadi Destinasi Kuliner Favorit Para Turis

Desa Ular di Vietnam Ini Jadi Destinasi Kuliner Favorit Para Turis

Sonia Basoni - detikFood
Selasa, 18 Feb 2020 14:00 WIB
Desa Ular di Vietnam Ini Jadi Destinasi Kuliner Favorit Para Turis
Jakarta - Vietnam punya satu desa yang terkenal dengan kuliner dari daging ular. Desa ini jadi destinasi kuliner favorit para turis yang berlibur ke Vietnam.

Le Mat merupakan desa yang yang ada di wilayah Viet Hung Ward. Letak desa ini tak terlalu jauh dari pusat kota Hanoi di Vietnam. Sejak dulu desa Le Mat terkenal sebagai tempat bersarang segala jenis ular sekaligus menawarkan hidangan ular yang enak.

Para turis hingga warga lokal bisa belajar menangkap ular sampai melihat langsung proses pengolahan daging ular di sana. Makanan yang disajikan tak hanya sup saja, minuman beralkohol dari bisa ular pun tersedia di sana.

Dirangkum dari City Pass Guide (18/02), berikut fakta-fakta menarik tentang desa ular Le Mat di Vietnam.

Baca Juga: Dipercaya Berkhasiat, di Vietnam Daging Ular Jadi Menu Populer di Restoran

Desa Ular yang Terkenal

Desa Ular Foto: Istimewa
Vietnam tak hanya menawarkan pemandangan alam yang indah tapi banyak juga pengalaman seru yang tak bisa ditemukan di tempat lain. Salah satunya seperti berkunjung ke desa Le Mat.

Desa ular ini sejak dulu menarik banyak turis dari berbagai dunia untuk berkunjung ke sana. Desa ini dipenuhi dengan ular dan orang-orang yang ahli menangkapnya.

Para turis yang suka tantangan dan pengalaman baru akan disuguhkan dengan pemandangan alam hingga belajar cara menangkap ular. Selain itu desa ini dipenuhi dengan tempat makan yang semua menu hidangannya berbahan dasar dari bagian ular.

Sudah Ada Sejak Dulu

Desa Ular Foto: Istimewa
Menurut catatan sejarah yang ada nama desa Le Mat sudah muncul sebelum era Le Chanh Hung (1754 - 1786). Namun desa ini mulai terkenal di awal abad 20. Kebanyakan warga yang tinggal di Le Mat merupakan petani yang menanam padi.

Namun di tahun 1999 banyak petani yang beralih menjadi pemburu ular. Dari sana hampir semua warga mencari nafkah dengan menangkap dan beternak ular. Desa ini mulai terkenal dengan hidangan ularnya yang dulu dianggap sebagai obat.

Karena semakin banyak orang yang mencari daging ular maka beberapa warga mulai membuka restoran hingga tempat minum. Semakin berkembangnya waktu kini desa Le Mat sudah menjadi destinasi kuliner favorit para turis di Vietnam.


Jadi Destinasi Kuliner

Desa Ular Foto: Istimewa
Ular bukan lagi menjadi makanan ekstrem atau aneh di wilayah Asia. Mulai dari China hingga Indonesia, konsumsi daging ular sudah ada sejak dulu termasuk di Vietnam. Di sini daging ular dianggap sebagai makanan mewah dengan harga yang tinggi.

Kesan gagah juga selalu dikaitkan dengan hidangan ular. Ada kebanggaan tersendiri bagi orang Vietnam untuk menyantap makanan dari daging ular.

Biasanya daging ular yang diolah menjadi makanan menggunakan jenis kobra. Hampir setiap restoran di desa Le Mat meletakkan ular kobra di dalam kotak yang aman. Baru setelah pembeli memesan makanan, ular-ular tersebut dikeluarkan dari kotak sehingga semuanya masih dalam keadaan segar.

Pilihan Arak Ular

Desa Ular Foto: Istimewa

Kulineran di desa Le Mat jadi agenda yang tak terlupakan bagi setiap orang. Ada gerai minuman hingga bar tradisional dengan arak ular yang bisa dipilih sesuai selera. Di bagian botol arak terdapat jenis ular kobra yang sudah diawetkan.

Agar rasa arak lebih enak, tubuh ular direndam di dalam rice wine atau arak beras khas Veitnam. Bagian tubuh ular yang sudah mati ini secara natural akan melalui proses fermentasi ke dalam minuman.

Arak ular dipercaya memiliki banyak manfaat untuk kesehatan karena fungsinya lebih ke obat tradisional. Banyak orang Vietnam yang percaya bahwa dengan rutin meminum arak ular dapat menghentikan kerontokan termasuk meningkatkan aktivitas seksual.

Hidangan Serba Ular

Desa Ular Foto: Istimewa
Jika selama ini ular paling sering diolah menjadi sup. Berbeda dengan di desa Le Mat yang mempunyai berbagai menu makanan enak dari ular. Mirip seperti restoran pada umumnya setiap tempat makan di sini punya menu andalan.

Tapi menu yang cukup terkenal ada sup telur ular yang sekilas tampilannya mirip seperti sup telur kepiting. Kemudian daging ular juga bisa ditumis atau dipanggang sesuai selera.

Menurut orang-orang yang sudah mencobanya, rasa daging ular ini mirip seperti perpaduan daging merah dan ikan. Tapi sayangnya harga makanan dari ular ini terbilang cukup mahal. Kisaran harganya bisa mencapai
VND 300,000-600,000 (Rp 176,739 - Rp 353,478) per orangnya.

Baca Juga: Antimainstream! Ini Tumis Ular hingga Kulit Ular Goreng di Resto Hanoi
Halaman 2 dari 6
(sob/odi)

Hide Ads