Virus corona masih jadi perbincangan hangat, terlebih korban virus mematikan ini semakin bertambah. Penyebarannya juga sampai ke negara-negara Asia lain seperti Hong Kong hingga Singapura.
Dari awal kemunculannya, virus corona dikaitkan erat dengan konsumsi hewan liar. Terlebih virus ini pertama kali ditemukan di pasar yang menjual berbagai hewan liar di Wuhan, China.
Seiring berkembangnya investigasi kasus virus corona, para ahli dan peneliti mengaitkan beberapa konsumsi hewan liar sebagai penyebabnya. Ada pula konsumsi hewan yang disebut-sebut bisa jadi obat untuk virus corona.
detikFood (11/2) merangkum berbagai konsumsi hewan yang dikaitkan dengan virus corona. Mulai dari kelelawar sampai labi-labi alias kura-kura berpunggung lunak.
1. Kelelawar
Foto: Istimewa
|
Kelelawar adalah hewan pertama yang ramai disebut sebagai penyebab virus corona. Konsumsi olahannya yaitu sup kelelawar diyakini membuat virus corona akhirnya menjangkiti manusia.
Para ahli dan peneliti memiliki alasan terkait klaim ini. Beredar video yang memperlihatkan orang-orang di Wuhan menyantap sup kelelawar utuh. Seperti diketahui, Wuhan adalah kota asal virus mematikan ini ditemukan.
"Virus corona dari Wuhan, bisa jadi disebarkan oleh kelelawar. Namun antara kelelawar dan manusia, mungkin saja ada efek yang belum diketahui," tulis salah satu ilmuwan saat itu. Sup kelelawar sendiri merupakan hidangan populer di China.
Daging kelelawar dinilai enak dengan rasa gurih. Sup kelelawar juga disebut mampu menyembuhkan penyakit asthma, masalah sistem pernafasan, dan meningkatkan gairan seksual pada pria.
Baca Juga: Virus Corona Disebut Bisa Disebarkan Dari Konsumsi Sup Kelelawar
2. Ular
Foto: CNN Travel
|
Setelah kelelawar diduga jadi pemicu virus corona, muncul klaim lain dari para ahli dan peneliti. Kali ini mereka menyangka konsumsi ular yang jadi penyebab virus corona karena sejatinya hewan berbisa ini memangsa kelelawar.
Dikutip dari CNN (11/2), para peneliti menggunakan analisis kode protein dari sampel virus corona terbaru dan membandingkannya dengan kode protein dari sampel virus corona pada beberapa hewan yang diyakini jadi 'host' virus ini.
Hasilnya, kode protein dari virus bernama lain 2019-nCoV ini paling mirip dengan ular. Hewan bersisik ini memang menjadi salah satu komoditas di Pasar Seafood Huanan. Peneliti lantas menyimpulkan dugaan alur penyebaran virus corona yaitu dari kelelawar, ular, lalu manusia.
3. Bayi tikus
Foto: Istimewa
|
Konsumsi hewan selanjutnya yang dikaitkan dengan virus corona adalah bayi tikus. Dikutip dari Nature (11/2), ahli virologi bernama Paulo Eduardo Brandao menyebut virus corona hanya bersarang di burung dan mamalia. Salah satu yang kemudian diduga kuat adalah bayi tikus.
Bayi tikus memang jamak dikonsumsi orang China, padahal pemerintah telah melarang hal ini. Namun tetap saja ada tempat makan di China yang menawarkan makanan ekstrem ini.
Konsumsi bayi tikus disebut-sebut bisa menjadi obat kuat untuk pria. Manfaat lainnya adalah menambah stamina. Bayi tikus bahkan sempat dijadikan konsep festival makanan di negeri tirai bambu.
Baca Juga: Dikaitkan Virus Corona, Ini 5 Fakta Makan Bayi Tikus Hidup di China
4. Trenggiling
Foto: Istimewa
|
Yang terbaru, para peneliti di Universitas Pertanian China Selatan menyebut trenggiling jadi 'host perantara' potensial dari virus corona. Trenggiling merupakan jenis mamalia bersisik yang terbilang langka.
Hanya saja orang-orang China masih banyak yang mengonsumsi trenggiling. Daging hewan tanpa gigi ini diperjualbelikan dengan harga relatif mahal. Biasanya trenggiling diolah jadi sup. Manfaatnya konon baik untuk asthma hingga penyakit kulit.
Mengenai dugaan trenggiling dan virus corona, peneliti menemukan genom virus corona pada trenggiling 99% identik dengan pasien virus corona. Presiden universitas terkait, Liu Yahong mengatakan tim peneliti sebelumnya menganalisis lebih dari 1.000 hewan liar metagenom.
Baca Juga: Diduga Jadi Penyebar Virus Corona, Trenggiling Populer Dibuat Sup
5. Labi-labi
Foto: Instagram
|
Jika konsumsi hewan di atas dikaitkan dengan pemicu virus corona, berbeda dengan labi-labi. Konsumsi hewan sejenis kura-kura ini justru dianggap sebagai obat virus corona.
Sup labi-labi bahkan menjadi salah satu menu makanan untuk pasien virus corona. Konsumsi hewan ini sebenarnya masih jadi pro kontra di Wuhan. Ada yang bilang labi-labi bisa jadi pemicu virus corona, namun masih banyak juga yang meyakini sup labi-labi bisa memulihkan kondisi pasien virus corona.
Ternyata konsumsi labi-labi bukan hanya di China. Di Jakarta sup ini jadi menu incaran. Salah satu penjualnya ada di Gang Gloria. Sup labi-labi ini dikenal bernama Pi Oh. Dijual dengan harga sekitar Rp 70.000 sampai Rp 80.000.
Baca Juga: Jadi Menu Pasien Virus Corona di Wuhan, Sup Kura-kura Juga Populer di Jakarta
Halaman 2 dari 6