Pemiliknya Wafat, 5 Tempat Makan Legendaris Ini Masih Eksis

Pemiliknya Wafat, 5 Tempat Makan Legendaris Ini Masih Eksis

Riska Fitria - detikFood
Senin, 10 Feb 2020 18:30 WIB
Pemiliknya Wafat, 5 Tempat Makan Legendaris Ini Masih Eksis
Tempat Makan Legendaris Gudeg Yu Djum Foto: Istimewa
Jakarta -

Beberapa tempat makan legendaris di Indonesia ini masih tetap eksis meskipun telah ditinggal wafat pemiliknya. Masih laris diantre pembeli.

Belum lama ini pencinta Mie Ayam Tumini dikejutkan dengan kabar sang pendiri mie ayam yang berpulang pada (07/02) setelah mengalami sesak nafas. Setelah kepergiannya, belum jelas siapa yang akan meneruskan usaha yang sudah dirintis sejak puluhan tahun lalu ini.

Meskipun begitu, Mie Ayam Tumini dipastikan terus beroperasi dengan warisan resep yang berikan oleh Almarhumah Tumini. Selain Mie Ayam Tumini juga ada beberapa tempat makan legendaris lainnya yang tetap eksis meski ditinggal oleh sang pemilik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mulai dari Bebek Goreng H. Slamet hingga Roti Bakar Eddy yang jadi favorit banyak orang. Masing-masing dari tempat makan legendaris itu memiliki kisah menarik dibaliknya. Berikut 5 kisah tersebut.

1. Mie Ayam Tumini

mie ayam tumini Tempat makan legendaris Mie Ayam Tumini Foto: dok. detikFood / Pradito Rida Pertana
1. Mie Ayam Tumini

Baru-baru ini kuliner di Yogyakarta yang dikenal dengan nama Mie Ayam Tumini ramai diperbincangkan, karena Tumini sang pendiri kuliner legendaris tersebut telah berpulang. Almarhumah Tumini dilaporkan meninggal dunia setelah mengeluh sesak napas.

Kabar berpulangnya Tumini di usia ke-63 membuat pelanggan setia Mie Ayam Legendaris terkejut. Pasalnya selama ini Mie Ayam Tumini dikenal sebagai tempat makan legendaris sejak tahun 1990-an yang sering jadi incaran wisatawan ketika berlibur ke Yogyakarta. Lokasinya berada di kawasan Giwangan.

Mie Ayam Tumini disebut-sebut berbeda dengan mie ayam di tempat lainnya, karena mienya menggunakan mie lidi atau mie hokkien yang tebal dan bertekstur kenyal. Dalam satu porsi mie ayam tersebut disajikan dengan 3 potong ceker ayam berbumbu kental yang manis gurih.

Untuk harganya, Mie Ayam Tumini dibanderol mulai dari Rp. 8.000 sampai dengan Rp. 14.000. Saking populernya mie ayam ini membuat Tumini bisa menjual 700 porsi mie ayam dalam sehari. Meski belum ada kabar siapa yang akan meneruskan usaha mie ayam ini, tetapi dipastikan Mie Ayam Tumini akan tetap menjadi destinasi kuliner.

Baca Juga : Bu Tumini Wafat, Ini Kisah Sukses Mie Ayam Tumini yang Legendaris

2. Asem-asem Daging Sapi Kioh Liem

pemilik tempat makan legendaris wafat Tempat makan legendaris Asem-asem Daging Sapi Koh Liem Foto: Istimewa
2. Asem-asem Daging Sapi Kioh Liem

Pada April 2019 lalu, kabar duka menyelimuti penggemar makanan asem-asem daging sapi racikan Koh Liem. Tempat makan legendaris yang dikenal dengan nama Asem-asem Daging Sapi Koh Liem tersebut ditinggal sang pendiri, Koh Liem meninggal dunia pada (28/04/2019).

Selain sebagia pendiri, Koh LIem juga sebagia peracik asem-asemdaging sapi di warungt makannya. Tempat makan legendaris tersebut pertama kali berdiri di Semarang pada tahun 1978 dengan masih sangat sederhana. Saking populernya membuat makanan tersebut menjadi ikon kota Semarang.

Kepergian Koh Liem meninggalkan duka yang mendalam selain pada keluarganya juga pada pelanggan setianya. Sudah lebih dari 4 dekade Koh Liem mempertahankan racikan andalannya. Racikan tersebut kini menjadi warisan dari Koh Liem setelah meninggal dunia.

Kini tempat makan legendaris tersebut diteruskan oleh anak-anaknya dengan menjaga konsistensi bumbu dan kualitas daging sapi yang dipilih. Meski telah ditinggal sang pendiri, tetapi temat makan tersebut masih eksis dan menjadi semakin ramai karena didatangi wisatawan.

3. Bebek Goreng H. Slamet

pemilik tempat makan legendaris wafat Tempat makan legendaris Bebek Goreng H. Slamet Foto: Istimewa
3. Bebek Goreng H. Slamet

Pencinta nasi bebek pasti sudah tak asing lagi dengan Bebek Goreng H. Slamet. Awalnya hanya sebuah warung sederhana, warung nasi bebek tersebut memiliki banyak cabang yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Namun, kini Slamet Raharjo sang pemilik warung nasi bebek yang legendaris tersebut telah berpulang pada (30/09) di Sukoharjo karena serangan jantung. Kabar duka tersebut tentunya juga mengejutkan banyak penggemar nasi bebek H. Slamet.

Apalagi tempat makan legendaris ini sudah beroperasi sejak tahun 1986. Alhamrhum bersama dengan sang istri merintis usaha tersebut hingga menjadi berkembang seperti sekarang. Nasi bebek tersebut disajikan dengan gaya Solo dengan sambal korek yang khas.

Selain itu bebek goreng racikan H. Slamet tersebut terkenal lezat dengan tekstur yang empuk dan renyah tanpa aroma amis sedikitpun. Itu karena diolah dengan cara khusus. Di samping itu karena bebek yang dipilih adalah bebek tertentu yang sudah empat kali bertelur dalam rentang tahun dua tahun.

4. Roti Bakar Eddy

pemilik tempat makan legendaris wafat Tempat makan legendaris Roti Bakar Eddy Foto: Istimewa
4. Roti Bakar Eddy

Roti Bakar Eddy sering jadi tempat nongkrong sambil bersantap bagi banyak kalangan. Tempat makan ini sudah terkenal legendaris sejak tahun 1980-an dan tetap eksis sampai sekarang. Namun, Edi Supardi sang pemilik sudah meninggalkan usaha yang ia rintis dari nol tersebut.

Pada 10 Oktober 2018 lalu, Edi Supardi dikabarkan meninggal dunia. Kabar tersebut mengejutkan banyak orang, terutama langganan setia yang sering bersantap di tempat makan legendaris tersebut. Meskipun telah ditinggal sang pemilik, tetapi Roti Bakar Edy tetap terus beroperasi.

Mengenang yang lalu, Almarhun Edi mulai dikenal setelah dirinya berjualan roti bakar. Selama menjalani usahanya, Edi kerap mengalami jatuh bangun. Berkat usahanya yang tak pantang menyerah, nama Roti Bakar Eddy kemudian menjadi populer, dengan salah salah warungnya yang terkenal berada di kawasan Blok M.

Tak hanya satu tempat saja, tempat makan legendaris tersebut juga memiliki beberapa cabang di Bebek Goreng H. Slamet di Depok, Bogor, Bekasi, Tangerang serta beberapa wilayah di Jakarta. Roti bakarnya terkenal empuk dan ngangenin dengan aneka varian rasa yang ditawarkan.

5. Gudeg Yu Djum

pemilik tempat makan legendaris wafat Tempat makan legendaris Gudeg Yu Djum Foto: Istimewa
5. Gudeg Yu Djum

Setiap menyebut 'gudeg' pasti langsung teringat dengan Gudeg Yu Djum khas Yogyakarta. Gudeg tersebut sangat populer dan terkenal legendaris sejak puluhan tahun lalu, dan tetap eksis hingga sekarang. Sang pendirinya adalah Almarhum Djuariah yang telah berpulang pada 2016 lalu.

Meski telah ditinggal, tetapi Guged Yu Djum akan terus melebarkan sayapnya hingga menjadi ikon gudeg di Yogyakarta. Maka tak heran, tempat makan legendaris tersebut sering jadi destinasi kuliner bagi wisatawan di Jogja.

Mengenang sosok Almarhum Djuariah, ia telah memulai usaha gudegnya sejak ia berusia 17 tahun. Setiap hari ia selalu menghabiskan waktu di dapur untuk mengolah gudeg menggunakan api kayu bakar tradisional. Gudegnya terkenal manis gurih dengan tambahan krecek dan lauk lainnya.

Tempat makan legendaris ini juga tidak pernah sepi pelanggan. Bahkan warungnya tak pernah tutup, karena terus pembeli terus bergantian datang. Para pembeli juga harus rela mengantri dalam waktu yang terbilang lama.

Baca Juga : Selamat Jalan Yu Djum, Legenda Gudeg Yogyakarta!

Halaman 2 dari 6
(raf/odi)

Hide Ads