Baru-baru ini peneliti menemukan bahwa hot pot menjadi makanan penyelamat bagi para pemburu di Siberia. Ketika mereka tengah menghadapi suhu dingin di zaman es.
Dari sejarah yang ada zaman es merupakan kondisi saat suhu iklim bumi turun drastis. Zaman es terakhir terjadi sekitar 20.000 tahun yang lalu. Kini banyak peneliti yang menemukan sisa peninggalan dari orang-orang yang hidup di zaman es.
Baca Juga: Ada Makam Kuno dan Tulang Manusia Berusia Ribuan Tahun di Bawah Restoran Ini
Dilansir dari First Post (09/02), peneliti menemukan bahwa para pemburu di Siberia bertahan hidup menyantap hidangan hot pot saat zaman es. Studi ini dilakukan oleh para peneliti di University of York, Inggris.
![]() |
Para peneliti menganalisa temuan jejak lemak dari sisa makanan di dalam wadah, yang banyak ditemukan di Amur River, Rusia. Para peneliti percaya bahwa temuan lemak ini sudah berusia 12.000 hingga 16.000 tahun yang lalu.
"Studi ini menggambarkan potensi dan metode yang baru dalam bidang ilmu arkeologi. Di mana kita dapat meneliti sisa makanan yang telah di masak, meski makanan itu berasal dari 16.000 tahun yang lalu," jelas Profesor Oliver Craig selaku direktur lab di University of York.
Lewat sisa lemak makanan ini, para peneliti percaya bahwa dulu para pemburu dari Siberia menggunakan hot pot sebagai metode masak. Lewat analisa yang ada, para peneliti menyimpulkan bahwa dulu para pemburu Siberia menggunakan wadah besar untuk diisi dengan makanan.
![]() |
Makanan yang digunakan ada tulang hewan untuk kuah kaldu. Kemudian ada potongan daging hewan hingga ikan salmon yang digunakan di sana. Semua bahan makanan ini kemudian direbus dan dimasak di dalam satu wadah besar menyerupai hot pot.
Makanan hangat ini disebut sebagai salah satu penyelamat para pemburu Siberia untuk bertahan hidup di zaman es yang sangat dingin.
Hot pot sendiri merupakan makanan berkuah asal China. Hidangan ini menggabungkan berbagai jenis makanan, yang disajikan dengan kaldu panas di dalam wadah besar.
Penelitian ini turut menyorot hubungan antara wadah memasak tertua yang dibuat di wilayah Asia. Kemudian hubungannya dengan pemburu Siberia di zaman es. Kedua kelompok ini tidak pernah bertemu namun mereka memiliki gaya masak yang sama untuk bertahan hidup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Kesimpulan dari penelitian ini sangat menarik. Karena kami tidak bisa menemukan sejarah awal wadah atau panci masak pertama kali tercipta di dunia. Kami mulai melihat adanya perbedaan dari tradisi memasak dengan wadah besar di berbagai tempat," ungkap Dokter Shinya Shoda selaku kepala penelitian.
Shoda juga menuturkan bahwa dulu setiap kelompok manusia memiliki cara berpikir yang sama ketika dihadapkan dengan ancaman. Salah satunya terbukti dengan menggunakan metode masak hot pot sebagai solusinya.
Baca Juga: Para Arkeolog Temukan Roti Tertua di Dunia dari Ribuan Tahun Lalu
(sob/odi)